30.2 C
Jember
Sunday, 4 June 2023

Ornamennya Diimpor dari Italia

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER LOR, Radar JemberMasjid Jami Al Baitul Amien yang terletak di pusat Kabupaten Jember menyimpan sejarah yang menarik. Tempat ibadah umat muslim yang berlokasi di Jalan Raya Sultan Agung itu berdiri tahun 1973.

BACA JUGA : Buat Pentol, Gugah Skill Entrepreneur, Inovasi Sistem Belajar di Sukowono

Meski usia bangunan cukup tua, namun masjid itu masih dikenal sebagai masjid baru. Maklum, masjid lama hingga kini masih berdiri kokoh dan menjadi sekolah. Inilah yang menjadikannya memiliki ciri tersendiri. Masjid baru berdiri, meskipun masjid lama tetap berdiri kokoh. Cerita pembangunan masjid ini tak semua orang tahu. Bahwa ada beberapa ornamen masjid yang dulunya diimpor langsung dari Italia.

Mobile_AP_Rectangle 2

Takmir Masjid Al Baitul Amien, Saifullah Nuri, menjelaskan, masjid itu dibangun sejak era Bupati Abdul Hadi. “Masjid itu jadi ikon Jember dengan dekorasi yang khas,” ujarnya.

Pembuatan masjid itu tak luput dari bantuan masyarakat Jember. Pada saat dibangun, warga menyumbang dalam bentuk gabah sebanyak dua kuintal setiap musim panen raya. “Jadi, sebagian dananya tak luput dari jerih payah masyarakat. Khususnya masyarakat desa yang punya sawah,” ungkap pria 80 tahun tersebut.

- Advertisement -

JEMBER LOR, Radar JemberMasjid Jami Al Baitul Amien yang terletak di pusat Kabupaten Jember menyimpan sejarah yang menarik. Tempat ibadah umat muslim yang berlokasi di Jalan Raya Sultan Agung itu berdiri tahun 1973.

BACA JUGA : Buat Pentol, Gugah Skill Entrepreneur, Inovasi Sistem Belajar di Sukowono

Meski usia bangunan cukup tua, namun masjid itu masih dikenal sebagai masjid baru. Maklum, masjid lama hingga kini masih berdiri kokoh dan menjadi sekolah. Inilah yang menjadikannya memiliki ciri tersendiri. Masjid baru berdiri, meskipun masjid lama tetap berdiri kokoh. Cerita pembangunan masjid ini tak semua orang tahu. Bahwa ada beberapa ornamen masjid yang dulunya diimpor langsung dari Italia.

Takmir Masjid Al Baitul Amien, Saifullah Nuri, menjelaskan, masjid itu dibangun sejak era Bupati Abdul Hadi. “Masjid itu jadi ikon Jember dengan dekorasi yang khas,” ujarnya.

Pembuatan masjid itu tak luput dari bantuan masyarakat Jember. Pada saat dibangun, warga menyumbang dalam bentuk gabah sebanyak dua kuintal setiap musim panen raya. “Jadi, sebagian dananya tak luput dari jerih payah masyarakat. Khususnya masyarakat desa yang punya sawah,” ungkap pria 80 tahun tersebut.

JEMBER LOR, Radar JemberMasjid Jami Al Baitul Amien yang terletak di pusat Kabupaten Jember menyimpan sejarah yang menarik. Tempat ibadah umat muslim yang berlokasi di Jalan Raya Sultan Agung itu berdiri tahun 1973.

BACA JUGA : Buat Pentol, Gugah Skill Entrepreneur, Inovasi Sistem Belajar di Sukowono

Meski usia bangunan cukup tua, namun masjid itu masih dikenal sebagai masjid baru. Maklum, masjid lama hingga kini masih berdiri kokoh dan menjadi sekolah. Inilah yang menjadikannya memiliki ciri tersendiri. Masjid baru berdiri, meskipun masjid lama tetap berdiri kokoh. Cerita pembangunan masjid ini tak semua orang tahu. Bahwa ada beberapa ornamen masjid yang dulunya diimpor langsung dari Italia.

Takmir Masjid Al Baitul Amien, Saifullah Nuri, menjelaskan, masjid itu dibangun sejak era Bupati Abdul Hadi. “Masjid itu jadi ikon Jember dengan dekorasi yang khas,” ujarnya.

Pembuatan masjid itu tak luput dari bantuan masyarakat Jember. Pada saat dibangun, warga menyumbang dalam bentuk gabah sebanyak dua kuintal setiap musim panen raya. “Jadi, sebagian dananya tak luput dari jerih payah masyarakat. Khususnya masyarakat desa yang punya sawah,” ungkap pria 80 tahun tersebut.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca