27.2 C
Jember
Saturday, 1 April 2023

Anggaran Perbaikan GOR Argopuro Jember Hanya Rp 360 Juta

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER KIDUL, RADARJEMBER.ID – GOR Argopuro didapuk menjadi venue cabang olahraga (cabor) bulu tangkis pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim 2022 mendatang. Tahun ini, GOR bulu tangkis menjadi prioritas renovasi, namun anggarannya hanya Rp 360 juta. Angka ini dinilai cukup minim. Buktinya, lantai kayu dalam rencana renovasi itu tidak diganti dengan karpet, melainkan tetap kayu parket. Padahal, lantai karpet menjadi standar dalam pertandingan tepok bulu tersebut.

Bupati Jember Hendy Siswanto bersama Wakil Bupati M Balya Firjaun Barlaman sempat mengunjungi arena olahraga yang berada di Jalan HOS Cokroaminoto itu, Senin (6/9) awal pekan ini. Mereka tidak hanya meninjau kondisi lapangan, tapi juga secara menyeluruh. Mulai dari kondisi kamar atau ruang karantina atlet, hingga mengecek kondisi toilet.

Dalam peninjauan tersebut, Hendy berbicara kepada Plt Dinas Pekerjaan Umum dan Cipta Karya (DPU Cipta Karya) Eko Ferdianto. Dia mengatakan, tidak terlalu muluk-muluk dalam perbaikan GOR Argopuro. “Perbaiki, kembalikan semula. Tidak geser ruangan dan tidak rombak, serta semuanya juga difungsikan,” pintanya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Bila dimungkinkan untuk pedagang, kata Hendy, maka lebih baik mengambil satu ruangan khusus untuk mereka berjualan. Bupati juga ingin sistem penerangan dibenahi. “Saat pertandingan main, lampu di tribune penonton redup. Tapi, lampu di lapangan full terang. Lha, itu butuh remot,” ucapnya.

Hendy menegaskan, perbaikan sarana olahraga GOR Argopuro bukan karena Pemprov Jatim akan menggelar Porprov, tapi lebih dari itu. “Perbaikan ini tidak hanya untuk Porprov. Namun, juga karena berkegiatan terus-menerus,” tuturnya.

Dalam laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Jember, nilai pagu perbaikan GOR Argopuro Rp 377 juta. Sedangkan nilai paketnya Rp 367 juta. Eko Ferdianto, Plt Kepala yang sekaligus Sekretaris DPU Cipta Karya, menyampaikan, untuk perbaikan sarana olahraga ada lima lokasi. GOR Argopuro, GOR PKPSO Kaliwates, Stadion JSG, Stadion Notohadinegoro, dan Kolam Renang Kebon Agung. “Dalam minggu-minggu ini tanda tangan kontrak dan bisa dilakukan perbaikan,” jelasnya.

Dalam perencanaan perbaikan, untuk lantai lapangan bulu tangkis di GOR Argopuro berupa kayu parket. Namun, dia baru menyadari bahwa lapangan standar untuk bulu tangkis saat ini adalah memakai karpet saat bupati meninjau lokasi. Karena itu, teknisnya ke depan akan disesuaikan lagi oleh konsultan. “Mungkin bisa sebagian saja. Kalau anggaran mencukupi, ganti semua dengan karpet. Karena pada awalnya anggaran perbaikan lantai itu dianggarkan untuk parket kayu,” urainya.

Lantaran anggarannya penunjukan langsung atau PL di bawah Rp 200 juta, maka pihaknya memilih konsultan dari Jember. Hanya, secara kualifikasi konsultan pembangunan untuk sarana olahraga tidak ada. “Kalau konstruksi itu ada. Konsultannya yang ada bangunan sipil dan arsitektur. Tidak ada yang khusus seperti olahraga,” imbuhnya.

Eko juga menyampaikan permintaan maaf kepada Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Jember. Sebab, dalam perencanaannya kurang melakukan komunikasi dan hanya berembuk dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) serta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jember saja. Sehingga hasilnya tidak sesuai dengan pihak yang memakai dan memahami aturan bulu tangkis. “Dalam pelaksaannya nanti bisa saja diganti dari parket kayu ke karpet, sepanjang perubahan itu tidak mengubah anggaran,” imbuhnya.

Ketua PBSI Jember Erfan Friambodo mengatakan, GOR Argopuro termasuk standar bagi Pemprov Jatim karena memiliki tribune yang menjadi salah satu poinnya. Di samping itu, kelayakan venue yang tak kalah penting adalah lantai lapangan. “Bukan lagi pakai flooring kayu parket, tapi pakai karpet. Karena standarnya sekarang begitu,” terangnya.

Untuk memenuhi standar pertandingan, menurut dia, yang perlu diperbaiki selain karpet adalah lampu, net, beserta tiangnya. Dalam kalkulasi kasar Erfan, harga karpet itu berkisar Rp 30 juta hingga Rp 200 juta. Sedangkan net dan tiang setidaknya butuh Rp 10 juta. “Lampunya beli yang soft light digantung seperti lapangan futsal. Itu sudah bagus,” paparnya.

Di luar itu, yang paling penting diperbaiki dulu adalah atap. Sebab, atap GOR Argopuro dari dulu sudah bocor dan tidak ada perbaikan. Bila hujan, maka pertandingan harus dihentikan. Dia mengaku, terakhir perbaikan GOR Argopuro, PBSI juga tidak dilibatkan sebagai pengguna. “Renovasi dulu itu fungsinya tidak ada, hanya keindahan saja. Contohnya pilar gedung dipercantik dengan kayu. Tapi, ya, tidak ada manfaatnya. Ini sarana olahraga, bukan gedung untuk acara pernikahan,” sindirnya.

Reporter : Dwi Siswanto

Fotografer : Dwi Siswanto

Editor : Mahrus Sholih

- Advertisement -

JEMBER KIDUL, RADARJEMBER.ID – GOR Argopuro didapuk menjadi venue cabang olahraga (cabor) bulu tangkis pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim 2022 mendatang. Tahun ini, GOR bulu tangkis menjadi prioritas renovasi, namun anggarannya hanya Rp 360 juta. Angka ini dinilai cukup minim. Buktinya, lantai kayu dalam rencana renovasi itu tidak diganti dengan karpet, melainkan tetap kayu parket. Padahal, lantai karpet menjadi standar dalam pertandingan tepok bulu tersebut.

Bupati Jember Hendy Siswanto bersama Wakil Bupati M Balya Firjaun Barlaman sempat mengunjungi arena olahraga yang berada di Jalan HOS Cokroaminoto itu, Senin (6/9) awal pekan ini. Mereka tidak hanya meninjau kondisi lapangan, tapi juga secara menyeluruh. Mulai dari kondisi kamar atau ruang karantina atlet, hingga mengecek kondisi toilet.

Dalam peninjauan tersebut, Hendy berbicara kepada Plt Dinas Pekerjaan Umum dan Cipta Karya (DPU Cipta Karya) Eko Ferdianto. Dia mengatakan, tidak terlalu muluk-muluk dalam perbaikan GOR Argopuro. “Perbaiki, kembalikan semula. Tidak geser ruangan dan tidak rombak, serta semuanya juga difungsikan,” pintanya.

Bila dimungkinkan untuk pedagang, kata Hendy, maka lebih baik mengambil satu ruangan khusus untuk mereka berjualan. Bupati juga ingin sistem penerangan dibenahi. “Saat pertandingan main, lampu di tribune penonton redup. Tapi, lampu di lapangan full terang. Lha, itu butuh remot,” ucapnya.

Hendy menegaskan, perbaikan sarana olahraga GOR Argopuro bukan karena Pemprov Jatim akan menggelar Porprov, tapi lebih dari itu. “Perbaikan ini tidak hanya untuk Porprov. Namun, juga karena berkegiatan terus-menerus,” tuturnya.

Dalam laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Jember, nilai pagu perbaikan GOR Argopuro Rp 377 juta. Sedangkan nilai paketnya Rp 367 juta. Eko Ferdianto, Plt Kepala yang sekaligus Sekretaris DPU Cipta Karya, menyampaikan, untuk perbaikan sarana olahraga ada lima lokasi. GOR Argopuro, GOR PKPSO Kaliwates, Stadion JSG, Stadion Notohadinegoro, dan Kolam Renang Kebon Agung. “Dalam minggu-minggu ini tanda tangan kontrak dan bisa dilakukan perbaikan,” jelasnya.

Dalam perencanaan perbaikan, untuk lantai lapangan bulu tangkis di GOR Argopuro berupa kayu parket. Namun, dia baru menyadari bahwa lapangan standar untuk bulu tangkis saat ini adalah memakai karpet saat bupati meninjau lokasi. Karena itu, teknisnya ke depan akan disesuaikan lagi oleh konsultan. “Mungkin bisa sebagian saja. Kalau anggaran mencukupi, ganti semua dengan karpet. Karena pada awalnya anggaran perbaikan lantai itu dianggarkan untuk parket kayu,” urainya.

Lantaran anggarannya penunjukan langsung atau PL di bawah Rp 200 juta, maka pihaknya memilih konsultan dari Jember. Hanya, secara kualifikasi konsultan pembangunan untuk sarana olahraga tidak ada. “Kalau konstruksi itu ada. Konsultannya yang ada bangunan sipil dan arsitektur. Tidak ada yang khusus seperti olahraga,” imbuhnya.

Eko juga menyampaikan permintaan maaf kepada Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Jember. Sebab, dalam perencanaannya kurang melakukan komunikasi dan hanya berembuk dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) serta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jember saja. Sehingga hasilnya tidak sesuai dengan pihak yang memakai dan memahami aturan bulu tangkis. “Dalam pelaksaannya nanti bisa saja diganti dari parket kayu ke karpet, sepanjang perubahan itu tidak mengubah anggaran,” imbuhnya.

Ketua PBSI Jember Erfan Friambodo mengatakan, GOR Argopuro termasuk standar bagi Pemprov Jatim karena memiliki tribune yang menjadi salah satu poinnya. Di samping itu, kelayakan venue yang tak kalah penting adalah lantai lapangan. “Bukan lagi pakai flooring kayu parket, tapi pakai karpet. Karena standarnya sekarang begitu,” terangnya.

Untuk memenuhi standar pertandingan, menurut dia, yang perlu diperbaiki selain karpet adalah lampu, net, beserta tiangnya. Dalam kalkulasi kasar Erfan, harga karpet itu berkisar Rp 30 juta hingga Rp 200 juta. Sedangkan net dan tiang setidaknya butuh Rp 10 juta. “Lampunya beli yang soft light digantung seperti lapangan futsal. Itu sudah bagus,” paparnya.

Di luar itu, yang paling penting diperbaiki dulu adalah atap. Sebab, atap GOR Argopuro dari dulu sudah bocor dan tidak ada perbaikan. Bila hujan, maka pertandingan harus dihentikan. Dia mengaku, terakhir perbaikan GOR Argopuro, PBSI juga tidak dilibatkan sebagai pengguna. “Renovasi dulu itu fungsinya tidak ada, hanya keindahan saja. Contohnya pilar gedung dipercantik dengan kayu. Tapi, ya, tidak ada manfaatnya. Ini sarana olahraga, bukan gedung untuk acara pernikahan,” sindirnya.

Reporter : Dwi Siswanto

Fotografer : Dwi Siswanto

Editor : Mahrus Sholih

JEMBER KIDUL, RADARJEMBER.ID – GOR Argopuro didapuk menjadi venue cabang olahraga (cabor) bulu tangkis pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim 2022 mendatang. Tahun ini, GOR bulu tangkis menjadi prioritas renovasi, namun anggarannya hanya Rp 360 juta. Angka ini dinilai cukup minim. Buktinya, lantai kayu dalam rencana renovasi itu tidak diganti dengan karpet, melainkan tetap kayu parket. Padahal, lantai karpet menjadi standar dalam pertandingan tepok bulu tersebut.

Bupati Jember Hendy Siswanto bersama Wakil Bupati M Balya Firjaun Barlaman sempat mengunjungi arena olahraga yang berada di Jalan HOS Cokroaminoto itu, Senin (6/9) awal pekan ini. Mereka tidak hanya meninjau kondisi lapangan, tapi juga secara menyeluruh. Mulai dari kondisi kamar atau ruang karantina atlet, hingga mengecek kondisi toilet.

Dalam peninjauan tersebut, Hendy berbicara kepada Plt Dinas Pekerjaan Umum dan Cipta Karya (DPU Cipta Karya) Eko Ferdianto. Dia mengatakan, tidak terlalu muluk-muluk dalam perbaikan GOR Argopuro. “Perbaiki, kembalikan semula. Tidak geser ruangan dan tidak rombak, serta semuanya juga difungsikan,” pintanya.

Bila dimungkinkan untuk pedagang, kata Hendy, maka lebih baik mengambil satu ruangan khusus untuk mereka berjualan. Bupati juga ingin sistem penerangan dibenahi. “Saat pertandingan main, lampu di tribune penonton redup. Tapi, lampu di lapangan full terang. Lha, itu butuh remot,” ucapnya.

Hendy menegaskan, perbaikan sarana olahraga GOR Argopuro bukan karena Pemprov Jatim akan menggelar Porprov, tapi lebih dari itu. “Perbaikan ini tidak hanya untuk Porprov. Namun, juga karena berkegiatan terus-menerus,” tuturnya.

Dalam laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Jember, nilai pagu perbaikan GOR Argopuro Rp 377 juta. Sedangkan nilai paketnya Rp 367 juta. Eko Ferdianto, Plt Kepala yang sekaligus Sekretaris DPU Cipta Karya, menyampaikan, untuk perbaikan sarana olahraga ada lima lokasi. GOR Argopuro, GOR PKPSO Kaliwates, Stadion JSG, Stadion Notohadinegoro, dan Kolam Renang Kebon Agung. “Dalam minggu-minggu ini tanda tangan kontrak dan bisa dilakukan perbaikan,” jelasnya.

Dalam perencanaan perbaikan, untuk lantai lapangan bulu tangkis di GOR Argopuro berupa kayu parket. Namun, dia baru menyadari bahwa lapangan standar untuk bulu tangkis saat ini adalah memakai karpet saat bupati meninjau lokasi. Karena itu, teknisnya ke depan akan disesuaikan lagi oleh konsultan. “Mungkin bisa sebagian saja. Kalau anggaran mencukupi, ganti semua dengan karpet. Karena pada awalnya anggaran perbaikan lantai itu dianggarkan untuk parket kayu,” urainya.

Lantaran anggarannya penunjukan langsung atau PL di bawah Rp 200 juta, maka pihaknya memilih konsultan dari Jember. Hanya, secara kualifikasi konsultan pembangunan untuk sarana olahraga tidak ada. “Kalau konstruksi itu ada. Konsultannya yang ada bangunan sipil dan arsitektur. Tidak ada yang khusus seperti olahraga,” imbuhnya.

Eko juga menyampaikan permintaan maaf kepada Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Jember. Sebab, dalam perencanaannya kurang melakukan komunikasi dan hanya berembuk dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) serta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jember saja. Sehingga hasilnya tidak sesuai dengan pihak yang memakai dan memahami aturan bulu tangkis. “Dalam pelaksaannya nanti bisa saja diganti dari parket kayu ke karpet, sepanjang perubahan itu tidak mengubah anggaran,” imbuhnya.

Ketua PBSI Jember Erfan Friambodo mengatakan, GOR Argopuro termasuk standar bagi Pemprov Jatim karena memiliki tribune yang menjadi salah satu poinnya. Di samping itu, kelayakan venue yang tak kalah penting adalah lantai lapangan. “Bukan lagi pakai flooring kayu parket, tapi pakai karpet. Karena standarnya sekarang begitu,” terangnya.

Untuk memenuhi standar pertandingan, menurut dia, yang perlu diperbaiki selain karpet adalah lampu, net, beserta tiangnya. Dalam kalkulasi kasar Erfan, harga karpet itu berkisar Rp 30 juta hingga Rp 200 juta. Sedangkan net dan tiang setidaknya butuh Rp 10 juta. “Lampunya beli yang soft light digantung seperti lapangan futsal. Itu sudah bagus,” paparnya.

Di luar itu, yang paling penting diperbaiki dulu adalah atap. Sebab, atap GOR Argopuro dari dulu sudah bocor dan tidak ada perbaikan. Bila hujan, maka pertandingan harus dihentikan. Dia mengaku, terakhir perbaikan GOR Argopuro, PBSI juga tidak dilibatkan sebagai pengguna. “Renovasi dulu itu fungsinya tidak ada, hanya keindahan saja. Contohnya pilar gedung dipercantik dengan kayu. Tapi, ya, tidak ada manfaatnya. Ini sarana olahraga, bukan gedung untuk acara pernikahan,” sindirnya.

Reporter : Dwi Siswanto

Fotografer : Dwi Siswanto

Editor : Mahrus Sholih

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca