JEMBER, RADARJEMBER.ID – Banyak keluhan oleh pengguna jalan yang melintas di Jalan Sultan Agung (setelah Jembatan Jompo). Di lokasi itu, penerangan jalan umum (PJU) gelap, karena banyak tertutup pohon. Sehingga banyak pengendara motor yang mengalami kecelakaan.
“Yang sering kecelakaan pengendara yang dari arah Jalan Sultan Agung mau belok ke arah kanan (ke Jalan Diponegoro). Bahkan ada pengendara motor yang kecelakaan karena menghindari lubang dan menabrak pohon di kanan jalan,” kata Lukman, warga Jalan Wahid Hasyim, Desa Biting, Kecamatan Arjasa.
Dia ingin, pihak terkait (PU Cipta Karya) segera memotong ranting yang mulai menutupi lampu jalan. “Percuma lampu hidup, tapi jalan gelap karena tertutup pohon,” kata Lukman.
Bukan hanya pohon yang menutupi lampu yang dipotong, tetapi marka jalan yang sudah mulai tidak terlihat harus diperbarui catnya. Apalagi di sepanjang jalan Sultan Agung itu, marka jalan (garis tengah) dan zebra cross juga sudah tidak terlihat jelas.
Seperti marka di depan toko kain Sentrum yang sama sekali tidak kelihatan catnya. “Sambil menunggu pembaruan cat, maka dilakukan pengecatan secara pribadi oleh pemilik toko. Apalagi depan Sentrum itu banyak pembeli yang menyeberang, sehingga harus diperbarui catnya,” jelasnya.
Sementara itu, Candra, petugas dari Dinas Perhubungan, mengatakan, pengecatan ini memang dilakukan sendiri oleh pemilik toko Sentrum. “Karena banyak orang yang menyeberang, maka pemilik toko meminta bantuan untuk mengecat,” jelasnya.
Awalnya, memang marka itu sudah tak terlihat jelas. Garis putihnya sudah mengelupas. “Sambil menunggu pengecatan, maka dibelikan cat untuk memperbarui markanya, zebra cross-nya. Karena dengan adanya marka zebra cross, pengendara yang melintas saat ada orang menyeberang sudah mengurangi laju kendaraannya,” pungkas Candra.