Suasana Ramadan telah berjalan menuju minggu ketiga. Kesempatan emas akan tiba pada 10 hari terakhir di bulan suci ini. Sebagaimana yang disampaikan Kiai Muhammad Lutfi, pengasuh Ponpes Madinatul Ulum, Desa Cangkring, Kecamatan Jenggawah.
Menurutnya, pada waktu tersebut ampunan besar-besaran akan dibuka oleh Allah SWT. Umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah pada beberapa hari tersebut. Setiap hari dalam hitungan Ramadan mempunyai kelebihan tersendiri. Keutamaan tersebut berpengaruh terhadap kondisi sosial lingkungan masyarakat.
Tujuan peningkatan ibadah, kata Kiai Lutfi, untuk diampuni dosa-dosanya dan dijaga dari segala musibah ke depannya. “Jangan lupa, kondisi krisis ekonomi hari ini bukan situasi dari kehendak alam. Tapi, akibat tangan manusia yang tanpa sadar sering berbuat dosa. Makanya, bertobatlah segera mumpung di bulan puasa,” jelasnya Kiai Lutfi kepada Jawa Pos Radar Jember.
Sebab, tidak ada hari lain di luar Ramadan yang dimuliakan seperti sekarang dan datangnya satu kali dalam setahun. “Ibaratnya di bulan ini adalah jalan tol bagi umat Islam untuk lebih cepat menuju rida Allah SWT,” katanya.
Pihaknya juga menjelaskan, umat Islam yang mendekatkan diri kepada Allah SWT di bulan Ramadan, maka satu tahun sampai periode Ramadan mendatang akan tetap dekat. Ketika kedekatan telah terjalin, menurut Kiai Lutfi, maka umat Islam tentu tidak mudah melanggar perintahnya dan menjauhi larangannya. “Ketika sudah dekat, tidak mudah berbuat dosa. Pinginnya bantu orang terus. Maka, sedikit demi sedikit angka kriminalitas menurun. Sebab, semuanya bermental penolong,” terangnya.
Maka dari itu, 10 hari terakhir di bulan Ramadan tersebut menjadi pintu gerbang ampunan yang harus dimanfaatkan. “Mulai dengan rajin bersedekah, kemudian ngajinya ditambah, salat sunah, dan malamnya juga ditingkatkan lagi,” pungkasnya. (mg4/c2/dwi)