23 C
Jember
Saturday, 25 March 2023

Aspal Diyakini Cepat Jebol, Truk ODOL Disebut Tak Terkontrol

Mobile_AP_Rectangle 1

KASIYAN, Radar JemberJalan provinsi yang menghubungkan Kasiyan, Gumukmas, hingga Kencong, sejak beberapa pekan lalu telah tampil bersolek. Bahkan di beberapa titik tertentu, ruas jalan didesain khusus. Memiliki lebar 6–7 meter dan lebih tinggi daripada pelataran rumah warga, dengan ketebalan mencapai 10 sentimeter. Selain itu, komposisi badan jalan telah dicor atau dibeton.

BACA JUGA : Pegawai Kemenag Jember yang Ditemukan Meninggal, Suka Koleksi Baju Doreng

Meskipun konstruksi jalan itu dibuat sedemikian kokoh, namun bukan berarti lepas dari ancaman kerusakan. Sebab, kendaraan truk over dimension and overload (ODOL) yang bertonase puluhan ton melebihi kapasitas maksimal masih leluasa lalu-lalang tanpa kontrol. Bahkan, dalam satu jam bisa mencapai puluhan truk yang diduga ODOL.

Mobile_AP_Rectangle 2

“Kami pernah mendata, truk-truk dari pabrik Imasco Puger, dalam rentang waktu delapan jam, ada sebanyak 45 unit tronton dan trintin monster yang melintas. Dan rata-rata, setiap 10 menit, kendaraan muatan itu melintas keluar dari pabrik,” urai Ahmad Shofi, anggota Forum Pemuda Kapuran Puger, saat hearing di Banmus DPRD Jember, Senin (20/1).

Wakil Ketua DPRD Jember yang juga warga Kencong, Agus Sofyan, mengungkapkan kengerian iring-iringan truk monster kala mengaspal bersamaan. Bukan hanya sensasi getaran yang dirasakan, namun juga ancaman keselamatan. “Saya sering merasakan sendiri, ketika berpapasan dengan iring-iringan kendaraan ini, ngeri sekali,” jelasnya, sambil mengerutkan dahi.

Menurut Sofyan, meskipun komposisi badan jalan telah didesain sedemikian kokoh dengan beton, tidak akan bertahan lama jika truk-truk gemuk itu masih leluasa melintas tanpa kontrol. “Meskipun ketebalan jalannya di sana itu sampai menenggelamkan (tanah halaman, Red.) rumah warga, namun masih dilewati trintin itu, saya berani bertaruh, dalam setahun pasti jebol,” paparnya.

- Advertisement -

KASIYAN, Radar JemberJalan provinsi yang menghubungkan Kasiyan, Gumukmas, hingga Kencong, sejak beberapa pekan lalu telah tampil bersolek. Bahkan di beberapa titik tertentu, ruas jalan didesain khusus. Memiliki lebar 6–7 meter dan lebih tinggi daripada pelataran rumah warga, dengan ketebalan mencapai 10 sentimeter. Selain itu, komposisi badan jalan telah dicor atau dibeton.

BACA JUGA : Pegawai Kemenag Jember yang Ditemukan Meninggal, Suka Koleksi Baju Doreng

Meskipun konstruksi jalan itu dibuat sedemikian kokoh, namun bukan berarti lepas dari ancaman kerusakan. Sebab, kendaraan truk over dimension and overload (ODOL) yang bertonase puluhan ton melebihi kapasitas maksimal masih leluasa lalu-lalang tanpa kontrol. Bahkan, dalam satu jam bisa mencapai puluhan truk yang diduga ODOL.

“Kami pernah mendata, truk-truk dari pabrik Imasco Puger, dalam rentang waktu delapan jam, ada sebanyak 45 unit tronton dan trintin monster yang melintas. Dan rata-rata, setiap 10 menit, kendaraan muatan itu melintas keluar dari pabrik,” urai Ahmad Shofi, anggota Forum Pemuda Kapuran Puger, saat hearing di Banmus DPRD Jember, Senin (20/1).

Wakil Ketua DPRD Jember yang juga warga Kencong, Agus Sofyan, mengungkapkan kengerian iring-iringan truk monster kala mengaspal bersamaan. Bukan hanya sensasi getaran yang dirasakan, namun juga ancaman keselamatan. “Saya sering merasakan sendiri, ketika berpapasan dengan iring-iringan kendaraan ini, ngeri sekali,” jelasnya, sambil mengerutkan dahi.

Menurut Sofyan, meskipun komposisi badan jalan telah didesain sedemikian kokoh dengan beton, tidak akan bertahan lama jika truk-truk gemuk itu masih leluasa melintas tanpa kontrol. “Meskipun ketebalan jalannya di sana itu sampai menenggelamkan (tanah halaman, Red.) rumah warga, namun masih dilewati trintin itu, saya berani bertaruh, dalam setahun pasti jebol,” paparnya.

KASIYAN, Radar JemberJalan provinsi yang menghubungkan Kasiyan, Gumukmas, hingga Kencong, sejak beberapa pekan lalu telah tampil bersolek. Bahkan di beberapa titik tertentu, ruas jalan didesain khusus. Memiliki lebar 6–7 meter dan lebih tinggi daripada pelataran rumah warga, dengan ketebalan mencapai 10 sentimeter. Selain itu, komposisi badan jalan telah dicor atau dibeton.

BACA JUGA : Pegawai Kemenag Jember yang Ditemukan Meninggal, Suka Koleksi Baju Doreng

Meskipun konstruksi jalan itu dibuat sedemikian kokoh, namun bukan berarti lepas dari ancaman kerusakan. Sebab, kendaraan truk over dimension and overload (ODOL) yang bertonase puluhan ton melebihi kapasitas maksimal masih leluasa lalu-lalang tanpa kontrol. Bahkan, dalam satu jam bisa mencapai puluhan truk yang diduga ODOL.

“Kami pernah mendata, truk-truk dari pabrik Imasco Puger, dalam rentang waktu delapan jam, ada sebanyak 45 unit tronton dan trintin monster yang melintas. Dan rata-rata, setiap 10 menit, kendaraan muatan itu melintas keluar dari pabrik,” urai Ahmad Shofi, anggota Forum Pemuda Kapuran Puger, saat hearing di Banmus DPRD Jember, Senin (20/1).

Wakil Ketua DPRD Jember yang juga warga Kencong, Agus Sofyan, mengungkapkan kengerian iring-iringan truk monster kala mengaspal bersamaan. Bukan hanya sensasi getaran yang dirasakan, namun juga ancaman keselamatan. “Saya sering merasakan sendiri, ketika berpapasan dengan iring-iringan kendaraan ini, ngeri sekali,” jelasnya, sambil mengerutkan dahi.

Menurut Sofyan, meskipun komposisi badan jalan telah didesain sedemikian kokoh dengan beton, tidak akan bertahan lama jika truk-truk gemuk itu masih leluasa melintas tanpa kontrol. “Meskipun ketebalan jalannya di sana itu sampai menenggelamkan (tanah halaman, Red.) rumah warga, namun masih dilewati trintin itu, saya berani bertaruh, dalam setahun pasti jebol,” paparnya.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca