Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Bahan baku pembangunan zaman sekarang ini terus berkembang pesat. Walau begitu, ada material lama yang tetap diminati dan dianggap lebih memiliki unsur seni serta keindahan. Salah satunya adalah kayu.
Kualitas kayu yang ada saat ini memang tidak seperti dulu karena faktor usia dan yang lainnya. Kondisi itulah yang kerap kali membuat masyarakat berfikir, untuk memakai bahan material dari kayu. Namun, sejatinya untuk mengatasi hal tersebut bisa memakai kayu bekas. Namun, perlu dicatat ada tips untuk memilih kayu bekas.
Vivianto owner Galeri Parekesit yang konsentrasi dalam restorasi kayu bekas dan mebel bekas tersebut mengatakan, walau kayu atau mebel bekas perlu pengecekan kondisi, kualitas, dan jenisnya. Kayu yang familiar masyarakat adalah jenis jati.
Mobile_AP_Rectangle 2
Menurutnya, walau kayu jati tidak semua memiliki kualitas baik. Bahkan, juga ada kayu jati muda yang secara kualitas juga jauh. Untuk menentukan kayu bekas itu jati atau tidak, adalah dari guratan kayu. “Jati itu memiliki tekstur yang khas dan indah,” terangnya.
Berbicara kayu jati, alangkah baiknya mengecek warna dari kayu jati tersebut. Bila kayu jati banyak warna putihnya, menurut Vivianto, alangkah baiknya menghindari kayu jati semacam itu. Sebab, bagian putih itulah yang kurang baik dan bisa dimakan rayap.
Namun, bila kayu kusen bekas atau mebel bekas, kondisinya di cat. Maka, jangan ragu untuk mengerik untuk mengelupas cat. “Kerik saja, untuk mengecek apakah benar-benar jati dan bagaimana kualitasnya,” tuturnya. (dwi/nur)
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Bahan baku pembangunan zaman sekarang ini terus berkembang pesat. Walau begitu, ada material lama yang tetap diminati dan dianggap lebih memiliki unsur seni serta keindahan. Salah satunya adalah kayu.
Kualitas kayu yang ada saat ini memang tidak seperti dulu karena faktor usia dan yang lainnya. Kondisi itulah yang kerap kali membuat masyarakat berfikir, untuk memakai bahan material dari kayu. Namun, sejatinya untuk mengatasi hal tersebut bisa memakai kayu bekas. Namun, perlu dicatat ada tips untuk memilih kayu bekas.
Vivianto owner Galeri Parekesit yang konsentrasi dalam restorasi kayu bekas dan mebel bekas tersebut mengatakan, walau kayu atau mebel bekas perlu pengecekan kondisi, kualitas, dan jenisnya. Kayu yang familiar masyarakat adalah jenis jati.
Menurutnya, walau kayu jati tidak semua memiliki kualitas baik. Bahkan, juga ada kayu jati muda yang secara kualitas juga jauh. Untuk menentukan kayu bekas itu jati atau tidak, adalah dari guratan kayu. “Jati itu memiliki tekstur yang khas dan indah,” terangnya.
Berbicara kayu jati, alangkah baiknya mengecek warna dari kayu jati tersebut. Bila kayu jati banyak warna putihnya, menurut Vivianto, alangkah baiknya menghindari kayu jati semacam itu. Sebab, bagian putih itulah yang kurang baik dan bisa dimakan rayap.
Namun, bila kayu kusen bekas atau mebel bekas, kondisinya di cat. Maka, jangan ragu untuk mengerik untuk mengelupas cat. “Kerik saja, untuk mengecek apakah benar-benar jati dan bagaimana kualitasnya,” tuturnya. (dwi/nur)
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Bahan baku pembangunan zaman sekarang ini terus berkembang pesat. Walau begitu, ada material lama yang tetap diminati dan dianggap lebih memiliki unsur seni serta keindahan. Salah satunya adalah kayu.
Kualitas kayu yang ada saat ini memang tidak seperti dulu karena faktor usia dan yang lainnya. Kondisi itulah yang kerap kali membuat masyarakat berfikir, untuk memakai bahan material dari kayu. Namun, sejatinya untuk mengatasi hal tersebut bisa memakai kayu bekas. Namun, perlu dicatat ada tips untuk memilih kayu bekas.
Vivianto owner Galeri Parekesit yang konsentrasi dalam restorasi kayu bekas dan mebel bekas tersebut mengatakan, walau kayu atau mebel bekas perlu pengecekan kondisi, kualitas, dan jenisnya. Kayu yang familiar masyarakat adalah jenis jati.
Menurutnya, walau kayu jati tidak semua memiliki kualitas baik. Bahkan, juga ada kayu jati muda yang secara kualitas juga jauh. Untuk menentukan kayu bekas itu jati atau tidak, adalah dari guratan kayu. “Jati itu memiliki tekstur yang khas dan indah,” terangnya.
Berbicara kayu jati, alangkah baiknya mengecek warna dari kayu jati tersebut. Bila kayu jati banyak warna putihnya, menurut Vivianto, alangkah baiknya menghindari kayu jati semacam itu. Sebab, bagian putih itulah yang kurang baik dan bisa dimakan rayap.
Namun, bila kayu kusen bekas atau mebel bekas, kondisinya di cat. Maka, jangan ragu untuk mengerik untuk mengelupas cat. “Kerik saja, untuk mengecek apakah benar-benar jati dan bagaimana kualitasnya,” tuturnya. (dwi/nur)