Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Ada yang agak beda di satpolairud (satuan polisi air dan udara) di Puger, siang sekitar pukul 09.00 kemarin. Di markas polisi itu, sekelompok anak-anak berpakaian santai. Mereka bukan bermain, karena menggendong tas sekolah, dan berkumpul di sebuah ruangan kecil, di satpolairud.
Isi tas tersebut ternyata buku LKS dan ponsel pintar. “Ini anak-anak SD. Mereka memanfaatkan akses wifi gratis yang disediakan satpolairud di Puger,” kata Kasat Polairud Polres Jember di Puger, Iptu Nai, Selasa (20/10) kemarin.
Para pelajar ini terdiri atas siswa jenjang SD-SMP. Dalam seminggu, para pelajar ini datang ke satpolairud 2 hingga 3 kali. Namun, tidak jarang juga beberapa pelajar SMP datang lebih dari 2 atau 3 kali. Umumnya, mereka tak hanya melakukan kelas daring, namun juga mengerjakan lembar soal dari sekolah.
Mobile_AP_Rectangle 2
Menariknya, satpolairud juga turut memberikan pengawasan terhadap anak-anak agar tidak mengakses konten terlarang. “Bukan berarti terus berada di samping anak-anak. Polisi hanya mengontrol aktivitas kelas daring yang mereka lakukan,” terang Nai.
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Ada yang agak beda di satpolairud (satuan polisi air dan udara) di Puger, siang sekitar pukul 09.00 kemarin. Di markas polisi itu, sekelompok anak-anak berpakaian santai. Mereka bukan bermain, karena menggendong tas sekolah, dan berkumpul di sebuah ruangan kecil, di satpolairud.
Isi tas tersebut ternyata buku LKS dan ponsel pintar. “Ini anak-anak SD. Mereka memanfaatkan akses wifi gratis yang disediakan satpolairud di Puger,” kata Kasat Polairud Polres Jember di Puger, Iptu Nai, Selasa (20/10) kemarin.
Para pelajar ini terdiri atas siswa jenjang SD-SMP. Dalam seminggu, para pelajar ini datang ke satpolairud 2 hingga 3 kali. Namun, tidak jarang juga beberapa pelajar SMP datang lebih dari 2 atau 3 kali. Umumnya, mereka tak hanya melakukan kelas daring, namun juga mengerjakan lembar soal dari sekolah.
Menariknya, satpolairud juga turut memberikan pengawasan terhadap anak-anak agar tidak mengakses konten terlarang. “Bukan berarti terus berada di samping anak-anak. Polisi hanya mengontrol aktivitas kelas daring yang mereka lakukan,” terang Nai.
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Ada yang agak beda di satpolairud (satuan polisi air dan udara) di Puger, siang sekitar pukul 09.00 kemarin. Di markas polisi itu, sekelompok anak-anak berpakaian santai. Mereka bukan bermain, karena menggendong tas sekolah, dan berkumpul di sebuah ruangan kecil, di satpolairud.
Isi tas tersebut ternyata buku LKS dan ponsel pintar. “Ini anak-anak SD. Mereka memanfaatkan akses wifi gratis yang disediakan satpolairud di Puger,” kata Kasat Polairud Polres Jember di Puger, Iptu Nai, Selasa (20/10) kemarin.
Para pelajar ini terdiri atas siswa jenjang SD-SMP. Dalam seminggu, para pelajar ini datang ke satpolairud 2 hingga 3 kali. Namun, tidak jarang juga beberapa pelajar SMP datang lebih dari 2 atau 3 kali. Umumnya, mereka tak hanya melakukan kelas daring, namun juga mengerjakan lembar soal dari sekolah.
Menariknya, satpolairud juga turut memberikan pengawasan terhadap anak-anak agar tidak mengakses konten terlarang. “Bukan berarti terus berada di samping anak-anak. Polisi hanya mengontrol aktivitas kelas daring yang mereka lakukan,” terang Nai.