KEPATIHAN, RADARJEMBER.ID – Pelaksanaan seleksi kompetensi dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kabupaten Jember resmi berakhir pada 19 September lalu. Kepada Jawa Pos Radar Jember, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Sukowinarno menjelaskan bahwa secara keseluruhan proses seleksi berjalan dengan lancar.
“Alhamdulillah, penerapan seleksi pertama sukses,” ungkapnya saat dikonfirmasi melalui telepon, kemarin (20/9) sore. Kalaupun ada kendala, dia menambahkan, tidak terlalu signifikan.
Ditanya terkait evaluasi kegiatan SKD CPNS, dia menuturkan bahwa pihaknya bakal lebih menyiapkan lagi terkait kesiapan perangkat. “Dalam arti bahwa kapan hari itu jaringan internetnya sempat ngadat,” ujarnya.
Beruntung, kejadian itu tidak berlangsung lama. Dia menerangkan bahwa jaringan internet yang digunakan pada saat ujian segera pulih sekitar dua hingga tiga menit kemudian.
Selain itu, ada perkara kecil lain, yakni terkait dengan jaringan kabel. Contohnya, seorang peserta diduga menyenggol salah satu kabel saat ujian berlangsung. “Memang peserta nggak sadar gerak-gerik kakinya pas ujian. Ternyata ada kabel yang lepas,” ungkapnya.
Karena itu, sebagai bahan evaluasi, dia menambahkan bahwa pihaknya bakal rutin melakukan pengecekan setiap pergantian sesi ujian. Khususnya menjelang pelaksanaan seleksi kompetensi bidang (SKB).
Sementara itu, untuk pelaksanaan SKB diperkirakan bakal digelar pada November atau awal Desember. “Soalnya, seleksi SKD sesuai jadwal berakhir pada akhir Oktober di seluruh Indonesia,” imbuhnya. Jadi, harus menunggu pelaksanaan secara keseluruhan selesai lebih dulu. Belum lagi, pihaknya juga menanti arahan dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk proses ujian berikutnya.
Meski begitu, pihaknya juga perlu melakukan sosialisasi lagi terkait jadwal. “Imbauan untuk sahabat semua, khususnya yang lolos SKD, dokumen administrasi harus disiapkan,” jelasnya.
Selain itu, harus benar-benar memperhitungkan waktu pelaksanaan. Terlebih, menyesuaikan waktu pelaksanaan dengan jarak yang ditempuh dari rumah masing-masing. Sebab, kalau sampai terlambat, peserta tidak diperbolehkan memasuki ruangan. “Dan juga untuk ibu-ibu yang mungkin saat ini sedang hamil atau mau melahirkan, benar-benar disiapkan berbagai kemungkinan terburuk,” pungkasnya. Artinya, harus mengetahui dirinya sendiri agar bisa memaksimalkan diri saat mengikuti ujian.
Lebih lanjut, Sukowinarno memaparkan bahwa selama pelaksanaan SKD, tercatat ada tiga orang yang terpapar Covid-19 dan melaporkan diri sebelum pelaksanaan dimulai. “Nantinya, mereka akan mengikuti ujian susulan sesuai jadwal yang akan ditetapkan BKN,” ucapnya. Selain itu, tercatat tak ada peserta seleksi yang datang dengan suhu tubuh 37 derajat Celsius. Dia menyebut, paling tinggi adalah 36,4 derajat Celsius.
Reporter : Isnein Purnomo
Fotografer : Sukowinarno For Radar Jember
Editor : Lintang Anis Bena Kinanti