29.5 C
Jember
Tuesday, 28 March 2023

Puasa Tingkatkan Derajat Seseorang

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Ramadan bukan hanya momen puasa menahan lapar dan haus. Namun, juga pendidikan bagi setiap orang yang menjalaninya untuk bersabar menerima kenyataan. Setiap manusia yang bisa melewati ujian kesabaran tersebut akan diangkat derajatnya. Hal ini yang disampaikan Prof H Halim Soebahar, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Shofa Marwa di Desa Patemon, Kecamatan Pakusari.

Sudah lebih setengah bulan umat Islam menjalani ibadah puasa. Dalam menjalani ibadah puasa yang setiap harinya mempunyai kelebihan masing-masing, dari hari pertama sampai akhir puasa nanti, mempunyai berkah tersendiri. “Demikian harus dipahami oleh umat Islam yang sedang berpuasa, agar bisa memanfaatkan kesempatan besar yang datang hanya satu tahun sekali dengan maksimal,” kata Halim.

Menurutnya, seseorang yang sedang menjalani puasa diharapkan tidak menjadikannya sebagai beban. Namun, jadikan hal tersebut bagian dari pendidikan bagi diri sendiri untuk lebih baik. “Berpuasa jangan sampai terbebani. Semuanya sudah ada yang mengatur. Pasti ada hikmah luar biasa yang bisa dipetik sebagai pelajaran,” jelasnya kepada Jawa Pos Radar Jember.

Mobile_AP_Rectangle 2

Selain itu, tambahnya, di bulan suci ini, tidak ada perbuatan baik yang sia-sia. Karenanya, di semua kegiatan juga selipkan unsur-unsur kebaikan. Setelah semua keadaan di bulan Ramadan telah dilalui, mereka yang berpuasa dengan iman tersebut akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT. Hal ini menjadi imbalan bagi umat Islam yang menjalani puasa dengan iman dan ikhlas. “Intinya, puasa hadir bukan untuk membebani umat Islam, tetapi untuk membina dan meningkatkan derajat umat Islam itu sendiri. Agar ke depannya bisa menjadi lebih baik, tentu juga dengan kondisi sosial yang lebih baik,” pungkas Halim, yang juga sebagai akademisi di Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq, Jember. (mg4/c2/dwi)

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Ramadan bukan hanya momen puasa menahan lapar dan haus. Namun, juga pendidikan bagi setiap orang yang menjalaninya untuk bersabar menerima kenyataan. Setiap manusia yang bisa melewati ujian kesabaran tersebut akan diangkat derajatnya. Hal ini yang disampaikan Prof H Halim Soebahar, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Shofa Marwa di Desa Patemon, Kecamatan Pakusari.

Sudah lebih setengah bulan umat Islam menjalani ibadah puasa. Dalam menjalani ibadah puasa yang setiap harinya mempunyai kelebihan masing-masing, dari hari pertama sampai akhir puasa nanti, mempunyai berkah tersendiri. “Demikian harus dipahami oleh umat Islam yang sedang berpuasa, agar bisa memanfaatkan kesempatan besar yang datang hanya satu tahun sekali dengan maksimal,” kata Halim.

Menurutnya, seseorang yang sedang menjalani puasa diharapkan tidak menjadikannya sebagai beban. Namun, jadikan hal tersebut bagian dari pendidikan bagi diri sendiri untuk lebih baik. “Berpuasa jangan sampai terbebani. Semuanya sudah ada yang mengatur. Pasti ada hikmah luar biasa yang bisa dipetik sebagai pelajaran,” jelasnya kepada Jawa Pos Radar Jember.

Selain itu, tambahnya, di bulan suci ini, tidak ada perbuatan baik yang sia-sia. Karenanya, di semua kegiatan juga selipkan unsur-unsur kebaikan. Setelah semua keadaan di bulan Ramadan telah dilalui, mereka yang berpuasa dengan iman tersebut akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT. Hal ini menjadi imbalan bagi umat Islam yang menjalani puasa dengan iman dan ikhlas. “Intinya, puasa hadir bukan untuk membebani umat Islam, tetapi untuk membina dan meningkatkan derajat umat Islam itu sendiri. Agar ke depannya bisa menjadi lebih baik, tentu juga dengan kondisi sosial yang lebih baik,” pungkas Halim, yang juga sebagai akademisi di Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq, Jember. (mg4/c2/dwi)

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Ramadan bukan hanya momen puasa menahan lapar dan haus. Namun, juga pendidikan bagi setiap orang yang menjalaninya untuk bersabar menerima kenyataan. Setiap manusia yang bisa melewati ujian kesabaran tersebut akan diangkat derajatnya. Hal ini yang disampaikan Prof H Halim Soebahar, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Shofa Marwa di Desa Patemon, Kecamatan Pakusari.

Sudah lebih setengah bulan umat Islam menjalani ibadah puasa. Dalam menjalani ibadah puasa yang setiap harinya mempunyai kelebihan masing-masing, dari hari pertama sampai akhir puasa nanti, mempunyai berkah tersendiri. “Demikian harus dipahami oleh umat Islam yang sedang berpuasa, agar bisa memanfaatkan kesempatan besar yang datang hanya satu tahun sekali dengan maksimal,” kata Halim.

Menurutnya, seseorang yang sedang menjalani puasa diharapkan tidak menjadikannya sebagai beban. Namun, jadikan hal tersebut bagian dari pendidikan bagi diri sendiri untuk lebih baik. “Berpuasa jangan sampai terbebani. Semuanya sudah ada yang mengatur. Pasti ada hikmah luar biasa yang bisa dipetik sebagai pelajaran,” jelasnya kepada Jawa Pos Radar Jember.

Selain itu, tambahnya, di bulan suci ini, tidak ada perbuatan baik yang sia-sia. Karenanya, di semua kegiatan juga selipkan unsur-unsur kebaikan. Setelah semua keadaan di bulan Ramadan telah dilalui, mereka yang berpuasa dengan iman tersebut akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT. Hal ini menjadi imbalan bagi umat Islam yang menjalani puasa dengan iman dan ikhlas. “Intinya, puasa hadir bukan untuk membebani umat Islam, tetapi untuk membina dan meningkatkan derajat umat Islam itu sendiri. Agar ke depannya bisa menjadi lebih baik, tentu juga dengan kondisi sosial yang lebih baik,” pungkas Halim, yang juga sebagai akademisi di Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq, Jember. (mg4/c2/dwi)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca