Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Memakan durian di lokasi merupakan salah satu trik yang digunakan para penikmat durian supaya durian yang mereka beli benar-benar matang. Sebab, banyak yang takut tertipu saat sudah sampai di rumah masing-masing. Dengan begitu, bisa mudah meminta ganti rugi.
Sejatinya ada banyak teknik yang biasanya dipakai para pembeli untuk menilai apakah durian itu sudah masak atau belum. Mulai dari warna kulit, tangkai, hingga bau.
Muhammad Munir, salah satu pedagang durian, mengakui bahwa penilaian kematangan durian dari tangkai sangat jarang diketahui orang. Menurut dia, orang-orang kerap menilai kematangan durian dari warna dan kulitnya saja. Dia juga menyarankan untuk tidak melihat kematangan durian dari warna. “Soalnya, wujud di luar berbeda dengan isinya,” tuturnya.
Biasanya, ada 3 warna durian yang biasa ditemui. Yakni hijau, kuning, dan coklat. “Jika mendapati durian berwarna hijau, tak selamanya itu belum matang,” ungkapnya. Bisa jadi, itu memang warna khas dari jenis durian tersebut.
Selain itu, lanjut dia, saat membeli durian, banyak orang yang tidak memperhatikan cara memilih durian yang benar dan cenderung membeli durian yang sudah terbuka kulitnya. Warga Desa Sugerkidul, Kecamatan Jelbuk, tersebut melihat banyak yang berpikir bahwa membeli durian yang sudah terbuka lebih memudahkan agar dapat melihat warna dagingnya.
Meski begitu, Munir menuturkan bahwa rasa dagingnya tidak semanis durian yang kulitnya masih tertutup rapat. “Ketika kulit durian sudah terbuka, daging di dalamnya akan terkena angin secara terus-menerus. Hal ini dapat menyebabkan rasa daging durian menjadi hambar,” ungkapnya.
Sebaiknya, pertimbangkan untuk membeli durian yang masih tertutup rapat. Salah satunya dengan melihat tangkai yang masih terhubung dengan buah durian. “Durian merupakan salah satu buah yang memiliki tangkai paling rapuh,” tuturnya. Oleh karena itu, para petani biasanya mengikatnya sebelum matang agar tidak jatuh dan busuk.
Matang tidaknya durian, kata dia, bisa terbaca jika tangkainya sudah terputus. Sementara itu, durian bisa dinilai belum matang jika sambungan tangkainya masih ada. “Atau, bisa diartikan, durian dengan tangkai yang tebal dan pendek menunjukkan bahwa daging buah sudah matang,” paparnya. Sementara itu, jika tangkainya ramping dan panjang, bisa menjadi penanda bahwa daging buah tersebut sedikit dan tidak terlalu tebal.
Jurnalis: Isnein Purnomo
Fotografer: Dwi Siswanto
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Memakan durian di lokasi merupakan salah satu trik yang digunakan para penikmat durian supaya durian yang mereka beli benar-benar matang. Sebab, banyak yang takut tertipu saat sudah sampai di rumah masing-masing. Dengan begitu, bisa mudah meminta ganti rugi.
Sejatinya ada banyak teknik yang biasanya dipakai para pembeli untuk menilai apakah durian itu sudah masak atau belum. Mulai dari warna kulit, tangkai, hingga bau.
Muhammad Munir, salah satu pedagang durian, mengakui bahwa penilaian kematangan durian dari tangkai sangat jarang diketahui orang. Menurut dia, orang-orang kerap menilai kematangan durian dari warna dan kulitnya saja. Dia juga menyarankan untuk tidak melihat kematangan durian dari warna. “Soalnya, wujud di luar berbeda dengan isinya,” tuturnya.
Biasanya, ada 3 warna durian yang biasa ditemui. Yakni hijau, kuning, dan coklat. “Jika mendapati durian berwarna hijau, tak selamanya itu belum matang,” ungkapnya. Bisa jadi, itu memang warna khas dari jenis durian tersebut.
Selain itu, lanjut dia, saat membeli durian, banyak orang yang tidak memperhatikan cara memilih durian yang benar dan cenderung membeli durian yang sudah terbuka kulitnya. Warga Desa Sugerkidul, Kecamatan Jelbuk, tersebut melihat banyak yang berpikir bahwa membeli durian yang sudah terbuka lebih memudahkan agar dapat melihat warna dagingnya.
Meski begitu, Munir menuturkan bahwa rasa dagingnya tidak semanis durian yang kulitnya masih tertutup rapat. “Ketika kulit durian sudah terbuka, daging di dalamnya akan terkena angin secara terus-menerus. Hal ini dapat menyebabkan rasa daging durian menjadi hambar,” ungkapnya.
Sebaiknya, pertimbangkan untuk membeli durian yang masih tertutup rapat. Salah satunya dengan melihat tangkai yang masih terhubung dengan buah durian. “Durian merupakan salah satu buah yang memiliki tangkai paling rapuh,” tuturnya. Oleh karena itu, para petani biasanya mengikatnya sebelum matang agar tidak jatuh dan busuk.
Matang tidaknya durian, kata dia, bisa terbaca jika tangkainya sudah terputus. Sementara itu, durian bisa dinilai belum matang jika sambungan tangkainya masih ada. “Atau, bisa diartikan, durian dengan tangkai yang tebal dan pendek menunjukkan bahwa daging buah sudah matang,” paparnya. Sementara itu, jika tangkainya ramping dan panjang, bisa menjadi penanda bahwa daging buah tersebut sedikit dan tidak terlalu tebal.
Jurnalis: Isnein Purnomo
Fotografer: Dwi Siswanto
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Memakan durian di lokasi merupakan salah satu trik yang digunakan para penikmat durian supaya durian yang mereka beli benar-benar matang. Sebab, banyak yang takut tertipu saat sudah sampai di rumah masing-masing. Dengan begitu, bisa mudah meminta ganti rugi.
Sejatinya ada banyak teknik yang biasanya dipakai para pembeli untuk menilai apakah durian itu sudah masak atau belum. Mulai dari warna kulit, tangkai, hingga bau.
Muhammad Munir, salah satu pedagang durian, mengakui bahwa penilaian kematangan durian dari tangkai sangat jarang diketahui orang. Menurut dia, orang-orang kerap menilai kematangan durian dari warna dan kulitnya saja. Dia juga menyarankan untuk tidak melihat kematangan durian dari warna. “Soalnya, wujud di luar berbeda dengan isinya,” tuturnya.
Biasanya, ada 3 warna durian yang biasa ditemui. Yakni hijau, kuning, dan coklat. “Jika mendapati durian berwarna hijau, tak selamanya itu belum matang,” ungkapnya. Bisa jadi, itu memang warna khas dari jenis durian tersebut.
Selain itu, lanjut dia, saat membeli durian, banyak orang yang tidak memperhatikan cara memilih durian yang benar dan cenderung membeli durian yang sudah terbuka kulitnya. Warga Desa Sugerkidul, Kecamatan Jelbuk, tersebut melihat banyak yang berpikir bahwa membeli durian yang sudah terbuka lebih memudahkan agar dapat melihat warna dagingnya.
Meski begitu, Munir menuturkan bahwa rasa dagingnya tidak semanis durian yang kulitnya masih tertutup rapat. “Ketika kulit durian sudah terbuka, daging di dalamnya akan terkena angin secara terus-menerus. Hal ini dapat menyebabkan rasa daging durian menjadi hambar,” ungkapnya.
Sebaiknya, pertimbangkan untuk membeli durian yang masih tertutup rapat. Salah satunya dengan melihat tangkai yang masih terhubung dengan buah durian. “Durian merupakan salah satu buah yang memiliki tangkai paling rapuh,” tuturnya. Oleh karena itu, para petani biasanya mengikatnya sebelum matang agar tidak jatuh dan busuk.
Matang tidaknya durian, kata dia, bisa terbaca jika tangkainya sudah terputus. Sementara itu, durian bisa dinilai belum matang jika sambungan tangkainya masih ada. “Atau, bisa diartikan, durian dengan tangkai yang tebal dan pendek menunjukkan bahwa daging buah sudah matang,” paparnya. Sementara itu, jika tangkainya ramping dan panjang, bisa menjadi penanda bahwa daging buah tersebut sedikit dan tidak terlalu tebal.
Jurnalis: Isnein Purnomo
Fotografer: Dwi Siswanto
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti