Mobile_AP_Rectangle 1
SUMBERSARI, Radar Jember – Lalu lalang kendaraan di Kabupaten Jember menjadi salah satu yang terpadat di kawasan Tapal Kuda. Sayangnya, sebagian besar orang tua yang mengendarai sepeda motor masih cukup abai akan keselamatan anak. Banyak orang yang membiarkan anaknya tidak memakai helm saat naik kendaraan.
BACA JUGA : Tersangka Sebut Dibekingi Polisi Bikin Bareskrim Polri Turun Tangan
Rendahnya tingkat kesadaran para orang tua di Kota Suwar-Suwir itu terungkap dalam Kegiatan Operasi Keselamatan Semeru 2023. Sejak operasi dilangsungkan pada hari Senin (7/2) hingga berakhir kemarin (20/2), pelanggaran terbanyak yakni tidak memakai helm saat mengendarai sepeda motor. Angka pelanggaran yang menempati runner-up yaitu melanggar rambu lalu lintas dan melawan arus.
Mobile_AP_Rectangle 2
Kasatlantas Polres Jember AKP Arum Inambala menjelaskan, sebagian besar penyebab terjadinya kecelakaan hingga membawa korban jiwa yakni diawali sebuah pelanggaran. “Contoh melawan arus lalu lintas dan melanggar rambu lalin yang sudah ada. Memang melawan arus atau melanggar rambu lalin itu lebih cepat, tetapi sangat berisiko akan terjadinya kecelakaan. Selain merugikan dirinya sendiri, juga merugikan pengendara lainnya,” kata Arum.
Menurutnya, selama dua pekan kemarin, Satlantas Polres Jember menyosialisasikan cara berkendara yang aman dan nyaman. Seperti mewajibkan pengendara sepeda motor untuk memakai helm, baik yang mengemudi maupun yang dibonceng. Selain itu, warga Jember diimbau untuk tidak melakukan pelanggaran seperti melawan arus dan melanggar rambu lalin yang sudah terpasang.
- Advertisement -
SUMBERSARI, Radar Jember – Lalu lalang kendaraan di Kabupaten Jember menjadi salah satu yang terpadat di kawasan Tapal Kuda. Sayangnya, sebagian besar orang tua yang mengendarai sepeda motor masih cukup abai akan keselamatan anak. Banyak orang yang membiarkan anaknya tidak memakai helm saat naik kendaraan.
BACA JUGA : Tersangka Sebut Dibekingi Polisi Bikin Bareskrim Polri Turun Tangan
Rendahnya tingkat kesadaran para orang tua di Kota Suwar-Suwir itu terungkap dalam Kegiatan Operasi Keselamatan Semeru 2023. Sejak operasi dilangsungkan pada hari Senin (7/2) hingga berakhir kemarin (20/2), pelanggaran terbanyak yakni tidak memakai helm saat mengendarai sepeda motor. Angka pelanggaran yang menempati runner-up yaitu melanggar rambu lalu lintas dan melawan arus.
Kasatlantas Polres Jember AKP Arum Inambala menjelaskan, sebagian besar penyebab terjadinya kecelakaan hingga membawa korban jiwa yakni diawali sebuah pelanggaran. “Contoh melawan arus lalu lintas dan melanggar rambu lalin yang sudah ada. Memang melawan arus atau melanggar rambu lalin itu lebih cepat, tetapi sangat berisiko akan terjadinya kecelakaan. Selain merugikan dirinya sendiri, juga merugikan pengendara lainnya,” kata Arum.
Menurutnya, selama dua pekan kemarin, Satlantas Polres Jember menyosialisasikan cara berkendara yang aman dan nyaman. Seperti mewajibkan pengendara sepeda motor untuk memakai helm, baik yang mengemudi maupun yang dibonceng. Selain itu, warga Jember diimbau untuk tidak melakukan pelanggaran seperti melawan arus dan melanggar rambu lalin yang sudah terpasang.
SUMBERSARI, Radar Jember – Lalu lalang kendaraan di Kabupaten Jember menjadi salah satu yang terpadat di kawasan Tapal Kuda. Sayangnya, sebagian besar orang tua yang mengendarai sepeda motor masih cukup abai akan keselamatan anak. Banyak orang yang membiarkan anaknya tidak memakai helm saat naik kendaraan.
BACA JUGA : Tersangka Sebut Dibekingi Polisi Bikin Bareskrim Polri Turun Tangan
Rendahnya tingkat kesadaran para orang tua di Kota Suwar-Suwir itu terungkap dalam Kegiatan Operasi Keselamatan Semeru 2023. Sejak operasi dilangsungkan pada hari Senin (7/2) hingga berakhir kemarin (20/2), pelanggaran terbanyak yakni tidak memakai helm saat mengendarai sepeda motor. Angka pelanggaran yang menempati runner-up yaitu melanggar rambu lalu lintas dan melawan arus.
Kasatlantas Polres Jember AKP Arum Inambala menjelaskan, sebagian besar penyebab terjadinya kecelakaan hingga membawa korban jiwa yakni diawali sebuah pelanggaran. “Contoh melawan arus lalu lintas dan melanggar rambu lalin yang sudah ada. Memang melawan arus atau melanggar rambu lalin itu lebih cepat, tetapi sangat berisiko akan terjadinya kecelakaan. Selain merugikan dirinya sendiri, juga merugikan pengendara lainnya,” kata Arum.
Menurutnya, selama dua pekan kemarin, Satlantas Polres Jember menyosialisasikan cara berkendara yang aman dan nyaman. Seperti mewajibkan pengendara sepeda motor untuk memakai helm, baik yang mengemudi maupun yang dibonceng. Selain itu, warga Jember diimbau untuk tidak melakukan pelanggaran seperti melawan arus dan melanggar rambu lalin yang sudah terpasang.