32 C
Jember
Wednesday, 31 May 2023

Simak Peraturan Beli Minyak Goreng di Jember

Stok Minyak Goreng Ludes, Warga Jember Panic Buying

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Turunnya harga minyak goreng di Indonesia, termasuk di Jember, membuat warga berbondong-bondong untuk segera membelinya. Harga minyak yang awalnya Rp 20 ribu per liter itu kini turun menjadi Rp 14 ribu per liter.

Sejak Rabu (19/1) lalu, sejumlah toko bahan pokok yang menjual minyak goreng ataupun minimarket kedatangan banyak pembeli. Rata-rata warga membeli minyak lebih dari satu liter. Akibat pembelian berlebih tersebut, sejumlah toko pun kehabisan stok minyak dalam waktu sekejap.

“Di hari pertama itu langsung ramai. Rata-rata belinya di atas dua pieces. Ada yang sampai beli sepuluh. Padahal untuk dikonsumsi sendiri,” ungkap Nurul Laili, pemilik minimarket di Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates.

Mobile_AP_Rectangle 2

Khawatir kembali mengalami kelangkaan, dia membatasi jumlah pembelian minyak kepada setiap pembeli. Satu pembeli boleh membeli maksimal dua liter saja. “Tadi masih sisa banyak, sekitar 40 liter. Belum pukul 15.00 ternyata sudah habis,” kata ibu dua anak ini.

Begitu juga yang dialami oleh Sayyidi, pemilik toko kelontong di Jalan Tanjungsari, Desa/Kecamatan Mayang. Dia mengungkapkan, warga mengalami panic buying sejak turunnya harga minyak. Dirinya selalu kehabisan stok minyak selama dua hari ini.

Belum lima jam dia membuka toko, minyak goreng yang dia jual langsung laku keras. Saat kehabisan stok, ia pun mencoba untuk kembali membeli atau kulakan di pasar. Namun demikian, penjual minyak di pasar pun membatasi jumlah pembelian terhadap pemilik toko kelontong. “Saya yang mau kulakan saja dibatasi. Nggak boleh beli lebih dari 30 liter,” sebutnya.

Tak sedikit para pembeli di toko milik Sayyidi yang terpaksa harus putar balik karena tidak kebagian minyak. Sebagian dari mereka mengeluh, karena stok minyak tidak sesuai yang mereka harapkan. “Saya sudah ke tiga toko, sama ke beberapa minimarket berjaringan. Itu sudah habis semua,” keluh Andita, salah satu pembeli.

Reporter : Delfi Nihayah/Radar Jember

Fotografer : Delfi Nihayah/Radar Jember

Editor : Lintang Anis Bena Kinanti/Radar Jember

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Turunnya harga minyak goreng di Indonesia, termasuk di Jember, membuat warga berbondong-bondong untuk segera membelinya. Harga minyak yang awalnya Rp 20 ribu per liter itu kini turun menjadi Rp 14 ribu per liter.

Sejak Rabu (19/1) lalu, sejumlah toko bahan pokok yang menjual minyak goreng ataupun minimarket kedatangan banyak pembeli. Rata-rata warga membeli minyak lebih dari satu liter. Akibat pembelian berlebih tersebut, sejumlah toko pun kehabisan stok minyak dalam waktu sekejap.

“Di hari pertama itu langsung ramai. Rata-rata belinya di atas dua pieces. Ada yang sampai beli sepuluh. Padahal untuk dikonsumsi sendiri,” ungkap Nurul Laili, pemilik minimarket di Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates.

Khawatir kembali mengalami kelangkaan, dia membatasi jumlah pembelian minyak kepada setiap pembeli. Satu pembeli boleh membeli maksimal dua liter saja. “Tadi masih sisa banyak, sekitar 40 liter. Belum pukul 15.00 ternyata sudah habis,” kata ibu dua anak ini.

Begitu juga yang dialami oleh Sayyidi, pemilik toko kelontong di Jalan Tanjungsari, Desa/Kecamatan Mayang. Dia mengungkapkan, warga mengalami panic buying sejak turunnya harga minyak. Dirinya selalu kehabisan stok minyak selama dua hari ini.

Belum lima jam dia membuka toko, minyak goreng yang dia jual langsung laku keras. Saat kehabisan stok, ia pun mencoba untuk kembali membeli atau kulakan di pasar. Namun demikian, penjual minyak di pasar pun membatasi jumlah pembelian terhadap pemilik toko kelontong. “Saya yang mau kulakan saja dibatasi. Nggak boleh beli lebih dari 30 liter,” sebutnya.

Tak sedikit para pembeli di toko milik Sayyidi yang terpaksa harus putar balik karena tidak kebagian minyak. Sebagian dari mereka mengeluh, karena stok minyak tidak sesuai yang mereka harapkan. “Saya sudah ke tiga toko, sama ke beberapa minimarket berjaringan. Itu sudah habis semua,” keluh Andita, salah satu pembeli.

Reporter : Delfi Nihayah/Radar Jember

Fotografer : Delfi Nihayah/Radar Jember

Editor : Lintang Anis Bena Kinanti/Radar Jember

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Turunnya harga minyak goreng di Indonesia, termasuk di Jember, membuat warga berbondong-bondong untuk segera membelinya. Harga minyak yang awalnya Rp 20 ribu per liter itu kini turun menjadi Rp 14 ribu per liter.

Sejak Rabu (19/1) lalu, sejumlah toko bahan pokok yang menjual minyak goreng ataupun minimarket kedatangan banyak pembeli. Rata-rata warga membeli minyak lebih dari satu liter. Akibat pembelian berlebih tersebut, sejumlah toko pun kehabisan stok minyak dalam waktu sekejap.

“Di hari pertama itu langsung ramai. Rata-rata belinya di atas dua pieces. Ada yang sampai beli sepuluh. Padahal untuk dikonsumsi sendiri,” ungkap Nurul Laili, pemilik minimarket di Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates.

Khawatir kembali mengalami kelangkaan, dia membatasi jumlah pembelian minyak kepada setiap pembeli. Satu pembeli boleh membeli maksimal dua liter saja. “Tadi masih sisa banyak, sekitar 40 liter. Belum pukul 15.00 ternyata sudah habis,” kata ibu dua anak ini.

Begitu juga yang dialami oleh Sayyidi, pemilik toko kelontong di Jalan Tanjungsari, Desa/Kecamatan Mayang. Dia mengungkapkan, warga mengalami panic buying sejak turunnya harga minyak. Dirinya selalu kehabisan stok minyak selama dua hari ini.

Belum lima jam dia membuka toko, minyak goreng yang dia jual langsung laku keras. Saat kehabisan stok, ia pun mencoba untuk kembali membeli atau kulakan di pasar. Namun demikian, penjual minyak di pasar pun membatasi jumlah pembelian terhadap pemilik toko kelontong. “Saya yang mau kulakan saja dibatasi. Nggak boleh beli lebih dari 30 liter,” sebutnya.

Tak sedikit para pembeli di toko milik Sayyidi yang terpaksa harus putar balik karena tidak kebagian minyak. Sebagian dari mereka mengeluh, karena stok minyak tidak sesuai yang mereka harapkan. “Saya sudah ke tiga toko, sama ke beberapa minimarket berjaringan. Itu sudah habis semua,” keluh Andita, salah satu pembeli.

Reporter : Delfi Nihayah/Radar Jember

Fotografer : Delfi Nihayah/Radar Jember

Editor : Lintang Anis Bena Kinanti/Radar Jember

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca