30.4 C
Jember
Friday, 24 March 2023

Polisi Lacak Kaki Tangan Bjorka Selain Madiun

Mobile_AP_Rectangle 1

MADIUN, RADARJEMBER.ID – Tim khusus (timsus) bentukan Menko Polhukam Mahfud MD terus memburu jejak digital Bjorka. Namun, hingga kemarin (19/9) hacker yang meretas data registrasi SIM card hingga data pribadi pejabat pemerintah itu belum tertangkap.

Bjorka Asli Kini Jadi Target Buruan Polisi

Karena itu, polisi kini melacak kaki tangan Bjorka di Indonesia. Mereka adalah orang-orang yang menyuplai data kepada Bjorka. Kadivhumas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan, timsus memang mendalami potensi keterlibatan pelaku lain.

Mobile_AP_Rectangle 2

Sampai saat ini, hanya satu orang yang diduga menjadi salah satu kaki tangan Bjorka.

”Orang yang di Madiun itu,” kata Dedi .Orang yang dimaksud Dedi adalah M. Agung. Dia telah ditetapkan sebagai tersangka karena menjual kanal Telegram kepada Bjorka. Meski demikian, Agung tidak pernah bertemu dengan Bjorka secara langsung.

Transaksi dilakukan secara online dan menggunakan mata uang kripto. Karena itu, polisi sulit melacak jejak Bjorka. Terkait dengan kemungkinan keberadaan Bjorka atau kewarganegaraannya, Dedi tidak ingin berandai-andai.

”Timsus bekerja berdasar fakta hukum,” tegasnya kemarin. Sementara itu, pakar keamanan siber Pratama D. Persadha menuturkan, karena pemerintah telah membentuk tim khusus, seharusnya kasus Bjorka bisa segera terungkap.

Bila kasus itu tidak terungkap, kemampuan pemerintah akan menjadi pertanyaan besar. Dia juga menyarankan agar dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap program keamanan siber. Termasuk evaluasi terhadap para pejabat terkait. (*)

Editor:Winardyasto HariKirono

Foto:Fedrik Tarigan/Jawa Pos

Sumber Berita:jawapos.com

- Advertisement -

MADIUN, RADARJEMBER.ID – Tim khusus (timsus) bentukan Menko Polhukam Mahfud MD terus memburu jejak digital Bjorka. Namun, hingga kemarin (19/9) hacker yang meretas data registrasi SIM card hingga data pribadi pejabat pemerintah itu belum tertangkap.

Bjorka Asli Kini Jadi Target Buruan Polisi

Karena itu, polisi kini melacak kaki tangan Bjorka di Indonesia. Mereka adalah orang-orang yang menyuplai data kepada Bjorka. Kadivhumas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan, timsus memang mendalami potensi keterlibatan pelaku lain.

Sampai saat ini, hanya satu orang yang diduga menjadi salah satu kaki tangan Bjorka.

”Orang yang di Madiun itu,” kata Dedi .Orang yang dimaksud Dedi adalah M. Agung. Dia telah ditetapkan sebagai tersangka karena menjual kanal Telegram kepada Bjorka. Meski demikian, Agung tidak pernah bertemu dengan Bjorka secara langsung.

Transaksi dilakukan secara online dan menggunakan mata uang kripto. Karena itu, polisi sulit melacak jejak Bjorka. Terkait dengan kemungkinan keberadaan Bjorka atau kewarganegaraannya, Dedi tidak ingin berandai-andai.

”Timsus bekerja berdasar fakta hukum,” tegasnya kemarin. Sementara itu, pakar keamanan siber Pratama D. Persadha menuturkan, karena pemerintah telah membentuk tim khusus, seharusnya kasus Bjorka bisa segera terungkap.

Bila kasus itu tidak terungkap, kemampuan pemerintah akan menjadi pertanyaan besar. Dia juga menyarankan agar dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap program keamanan siber. Termasuk evaluasi terhadap para pejabat terkait. (*)

Editor:Winardyasto HariKirono

Foto:Fedrik Tarigan/Jawa Pos

Sumber Berita:jawapos.com

MADIUN, RADARJEMBER.ID – Tim khusus (timsus) bentukan Menko Polhukam Mahfud MD terus memburu jejak digital Bjorka. Namun, hingga kemarin (19/9) hacker yang meretas data registrasi SIM card hingga data pribadi pejabat pemerintah itu belum tertangkap.

Bjorka Asli Kini Jadi Target Buruan Polisi

Karena itu, polisi kini melacak kaki tangan Bjorka di Indonesia. Mereka adalah orang-orang yang menyuplai data kepada Bjorka. Kadivhumas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan, timsus memang mendalami potensi keterlibatan pelaku lain.

Sampai saat ini, hanya satu orang yang diduga menjadi salah satu kaki tangan Bjorka.

”Orang yang di Madiun itu,” kata Dedi .Orang yang dimaksud Dedi adalah M. Agung. Dia telah ditetapkan sebagai tersangka karena menjual kanal Telegram kepada Bjorka. Meski demikian, Agung tidak pernah bertemu dengan Bjorka secara langsung.

Transaksi dilakukan secara online dan menggunakan mata uang kripto. Karena itu, polisi sulit melacak jejak Bjorka. Terkait dengan kemungkinan keberadaan Bjorka atau kewarganegaraannya, Dedi tidak ingin berandai-andai.

”Timsus bekerja berdasar fakta hukum,” tegasnya kemarin. Sementara itu, pakar keamanan siber Pratama D. Persadha menuturkan, karena pemerintah telah membentuk tim khusus, seharusnya kasus Bjorka bisa segera terungkap.

Bila kasus itu tidak terungkap, kemampuan pemerintah akan menjadi pertanyaan besar. Dia juga menyarankan agar dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap program keamanan siber. Termasuk evaluasi terhadap para pejabat terkait. (*)

Editor:Winardyasto HariKirono

Foto:Fedrik Tarigan/Jawa Pos

Sumber Berita:jawapos.com

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca