30.5 C
Jember
Friday, 9 June 2023

Jember United, Riwayatmu Kini

Mobile_AP_Rectangle 1

RADAR JEMBER.ID – Puncak kejayaan skuad muda Jember United (JU) adalah saat mereka berhasil merengkuh kampiun Piala Soeratin U-17 2014 silam. Kala itu, tim besutan Achmad Jainuri ini mengandaskan Persis Solo Junior di laga puncak yang digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.

Tahun sebelumnya, JU Senior juga mampu menjuarai Divisi 3. Kompetisi yang digelar oleh Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI) waktu itu. JU berhasil menang 2-0 atas lawannya PS Gianyar di Stadion Lebak Bulus, Jakarta. Setelah itu, JU juga menjadi juara di beberapa turnamen kelompok umur.

Beberapa tahun belakangan, nasib JU seperti berada di ujung tanduk. Bahkan, pemilik klub itu, Sirajuddin, berencana menjualnya. Meski 2018 kemarin, JU masih eksis di kancah sepak bola Jawa Timur. Buktinya, mereka ikut berpartisipasi dalam Liga 3 Zona Jatim, walau homebase-nya harus pindah ke Malang, bukan di Jember.

Mobile_AP_Rectangle 2

Selain JU Senior yang tetap bermain di Liga 3 musim lalu, JU U-17 juga masih berlaga di turnamen Piala Soeratin U-17. Kendati seperti tim musafir, namun Sirajuddin menegaskan, JU masih ada dan masih berada di Jember. “JU masih di Jember. Rencananya teman-teman di Jember ada yang mau mengelola untuk main lagi di Soeratin,” tutur Sirajuddin.

Namun, dia menambahkan, pihak yang mengelola JU nanti harus benar-benar berkomitmen untuk memajukan sepak bola Jember. Bukan sekadar memegang tim saja. Sebab, menurutnya, apabila sudah terjun di dunia si kulit bundar, harus berani berkorban. “Masih saya beri kesempatan orang Jember sendiri untuk mengelola,” jelasnya kepada Radarjember.id.

Sirajuddin mengungkapkan, tidak menutup kemungkinan JU akan kembali dia lepas. Bahkan, dia menyebut nominal apabila ada pembeli yang berminat, dengan harga berkisar Rp 600 juta. “Ya kalau ada pembeli, silakan saja,” imbuhnya.

Mengapa klub sekelas JU yang berada di kompetisi amatir dipatok dengan harga ratusan juta. Sirajuddin menilai, JU merupakan klub bersejarah di Jember. Mulai dari banyaknya raihan prestasi, baik tingkat provinsi maupun nasional. Juga menghasilkan pemain-pemain muda jempolan.

Terbukti, sekarang bermain di kompetisi Shopee Liga 1. Kompetisi paling atas Liga Indonesia. Beberapa pemain tersebut dimulai dari Paolo Sitanggang, yang menjadi bagian dari skuad Timnas U-19 saat juara Piala AFF U-19 tahun 2013 silam. Juga ada nama Gunansar Mandowen, yang pernah memperkuat JU.

Kini, Gunansar sudah bersama Persipura Jayapura di Liga 1. Ada juga nama Rizky Dwi Febrianto. Jebolan JU itu sekarang sudah mampu menembus skuad Timnas U-22 dan bergabung di tim Kalteng Putra. (*)

- Advertisement -

RADAR JEMBER.ID – Puncak kejayaan skuad muda Jember United (JU) adalah saat mereka berhasil merengkuh kampiun Piala Soeratin U-17 2014 silam. Kala itu, tim besutan Achmad Jainuri ini mengandaskan Persis Solo Junior di laga puncak yang digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.

Tahun sebelumnya, JU Senior juga mampu menjuarai Divisi 3. Kompetisi yang digelar oleh Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI) waktu itu. JU berhasil menang 2-0 atas lawannya PS Gianyar di Stadion Lebak Bulus, Jakarta. Setelah itu, JU juga menjadi juara di beberapa turnamen kelompok umur.

Beberapa tahun belakangan, nasib JU seperti berada di ujung tanduk. Bahkan, pemilik klub itu, Sirajuddin, berencana menjualnya. Meski 2018 kemarin, JU masih eksis di kancah sepak bola Jawa Timur. Buktinya, mereka ikut berpartisipasi dalam Liga 3 Zona Jatim, walau homebase-nya harus pindah ke Malang, bukan di Jember.

Selain JU Senior yang tetap bermain di Liga 3 musim lalu, JU U-17 juga masih berlaga di turnamen Piala Soeratin U-17. Kendati seperti tim musafir, namun Sirajuddin menegaskan, JU masih ada dan masih berada di Jember. “JU masih di Jember. Rencananya teman-teman di Jember ada yang mau mengelola untuk main lagi di Soeratin,” tutur Sirajuddin.

Namun, dia menambahkan, pihak yang mengelola JU nanti harus benar-benar berkomitmen untuk memajukan sepak bola Jember. Bukan sekadar memegang tim saja. Sebab, menurutnya, apabila sudah terjun di dunia si kulit bundar, harus berani berkorban. “Masih saya beri kesempatan orang Jember sendiri untuk mengelola,” jelasnya kepada Radarjember.id.

Sirajuddin mengungkapkan, tidak menutup kemungkinan JU akan kembali dia lepas. Bahkan, dia menyebut nominal apabila ada pembeli yang berminat, dengan harga berkisar Rp 600 juta. “Ya kalau ada pembeli, silakan saja,” imbuhnya.

Mengapa klub sekelas JU yang berada di kompetisi amatir dipatok dengan harga ratusan juta. Sirajuddin menilai, JU merupakan klub bersejarah di Jember. Mulai dari banyaknya raihan prestasi, baik tingkat provinsi maupun nasional. Juga menghasilkan pemain-pemain muda jempolan.

Terbukti, sekarang bermain di kompetisi Shopee Liga 1. Kompetisi paling atas Liga Indonesia. Beberapa pemain tersebut dimulai dari Paolo Sitanggang, yang menjadi bagian dari skuad Timnas U-19 saat juara Piala AFF U-19 tahun 2013 silam. Juga ada nama Gunansar Mandowen, yang pernah memperkuat JU.

Kini, Gunansar sudah bersama Persipura Jayapura di Liga 1. Ada juga nama Rizky Dwi Febrianto. Jebolan JU itu sekarang sudah mampu menembus skuad Timnas U-22 dan bergabung di tim Kalteng Putra. (*)

RADAR JEMBER.ID – Puncak kejayaan skuad muda Jember United (JU) adalah saat mereka berhasil merengkuh kampiun Piala Soeratin U-17 2014 silam. Kala itu, tim besutan Achmad Jainuri ini mengandaskan Persis Solo Junior di laga puncak yang digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.

Tahun sebelumnya, JU Senior juga mampu menjuarai Divisi 3. Kompetisi yang digelar oleh Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI) waktu itu. JU berhasil menang 2-0 atas lawannya PS Gianyar di Stadion Lebak Bulus, Jakarta. Setelah itu, JU juga menjadi juara di beberapa turnamen kelompok umur.

Beberapa tahun belakangan, nasib JU seperti berada di ujung tanduk. Bahkan, pemilik klub itu, Sirajuddin, berencana menjualnya. Meski 2018 kemarin, JU masih eksis di kancah sepak bola Jawa Timur. Buktinya, mereka ikut berpartisipasi dalam Liga 3 Zona Jatim, walau homebase-nya harus pindah ke Malang, bukan di Jember.

Selain JU Senior yang tetap bermain di Liga 3 musim lalu, JU U-17 juga masih berlaga di turnamen Piala Soeratin U-17. Kendati seperti tim musafir, namun Sirajuddin menegaskan, JU masih ada dan masih berada di Jember. “JU masih di Jember. Rencananya teman-teman di Jember ada yang mau mengelola untuk main lagi di Soeratin,” tutur Sirajuddin.

Namun, dia menambahkan, pihak yang mengelola JU nanti harus benar-benar berkomitmen untuk memajukan sepak bola Jember. Bukan sekadar memegang tim saja. Sebab, menurutnya, apabila sudah terjun di dunia si kulit bundar, harus berani berkorban. “Masih saya beri kesempatan orang Jember sendiri untuk mengelola,” jelasnya kepada Radarjember.id.

Sirajuddin mengungkapkan, tidak menutup kemungkinan JU akan kembali dia lepas. Bahkan, dia menyebut nominal apabila ada pembeli yang berminat, dengan harga berkisar Rp 600 juta. “Ya kalau ada pembeli, silakan saja,” imbuhnya.

Mengapa klub sekelas JU yang berada di kompetisi amatir dipatok dengan harga ratusan juta. Sirajuddin menilai, JU merupakan klub bersejarah di Jember. Mulai dari banyaknya raihan prestasi, baik tingkat provinsi maupun nasional. Juga menghasilkan pemain-pemain muda jempolan.

Terbukti, sekarang bermain di kompetisi Shopee Liga 1. Kompetisi paling atas Liga Indonesia. Beberapa pemain tersebut dimulai dari Paolo Sitanggang, yang menjadi bagian dari skuad Timnas U-19 saat juara Piala AFF U-19 tahun 2013 silam. Juga ada nama Gunansar Mandowen, yang pernah memperkuat JU.

Kini, Gunansar sudah bersama Persipura Jayapura di Liga 1. Ada juga nama Rizky Dwi Febrianto. Jebolan JU itu sekarang sudah mampu menembus skuad Timnas U-22 dan bergabung di tim Kalteng Putra. (*)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca