28.4 C
Jember
Thursday, 23 March 2023

Membeludak, Pengunjung Pantai Abaikan Prokes

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Libur Hari Raya Idul Fitri tahun ini memang cukup pendek. Beberapa pegawai sudah mulai masuk kerja sejak Senin (17/5) lalu. Namun, hingga hari ketujuh setelah Idul Fitri, sejumlah tempat wisata masih dipadati pengunjung. Seperti yang tampak di Pantai Payangan, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, kemarin (19/5).

Pantauan Jawa Pos Radar Jember, ribuan warga Jember yang mendatangi Pantai Payangan memang mematuhi protokol kesehatan. Namun demikian, bagi mereka yang mandi di pantai, hal itu tak berlaku lagi. Orang dewasa maupun anak-anak kontan melepas masker yang mereka kenakan.

Andi, salah seorang penjaga pantai, menyebut, ramainya warga yang datang ke Pantai Payangan tidak seberapa banyak dibanding pada hari Minggu (16/5) yang lalu. “Minggu lalu lebih banyak. Ini tidak begitu banyak,” ucapnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Di pantai tersebut, sebenarnya warga dilarang mandi. Akan tetapi, warga tetap saja mandi di pantai. Ada pula yang sekadar menemani si buah hati. “Ada lima penjaga. Menjaganya bergantian,” tutur Andi.

Warga yang tampak mulai ke tengah, oleh Andi dan rekannya yang berjaga langsung diingatkan. Caranya dengan meniup peluit sebagai tanda agar warga kembali ke pinggir. Hal itu dilakukan selama libur Lebaran.

Menurut Ahmad, warga asal Jenggawah, dirinya datang ke pantai bersama keluarganya. Dia datang untuk merayakan libur hari raya. “Di rumah tadi kupatan. Setelah itu, bersama keluarga ke sini,” ucapnya.

Ahmad menyebut, dia sengaja datang ke Payangan karena hari-hari biasa juga tidak sempat berlibur. “Mulai besok, saya kerja lagi. Makanya saya ajak keluarga ke sini,” ucapnya.

Dikatakan, dia sekeluarga menyadari adanya pandemi korona yang belum selesai. Namun demikian, dia tetap ingin berlibur. “Khawatir ada, makanya tetap jaga protokol kesehatan,” ulasnya.

Ahmad pun mengaku, dia dan keluarganya mencari tempat yang jauh dari warga lain. Itu dilakukan agar tidak berkerumun. “Jaga jarak tetap, semoga semua aman dan semoga korona cepat hilang,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Nur Hariri, Jumai
Fotografer : Jumai
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Libur Hari Raya Idul Fitri tahun ini memang cukup pendek. Beberapa pegawai sudah mulai masuk kerja sejak Senin (17/5) lalu. Namun, hingga hari ketujuh setelah Idul Fitri, sejumlah tempat wisata masih dipadati pengunjung. Seperti yang tampak di Pantai Payangan, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, kemarin (19/5).

Pantauan Jawa Pos Radar Jember, ribuan warga Jember yang mendatangi Pantai Payangan memang mematuhi protokol kesehatan. Namun demikian, bagi mereka yang mandi di pantai, hal itu tak berlaku lagi. Orang dewasa maupun anak-anak kontan melepas masker yang mereka kenakan.

Andi, salah seorang penjaga pantai, menyebut, ramainya warga yang datang ke Pantai Payangan tidak seberapa banyak dibanding pada hari Minggu (16/5) yang lalu. “Minggu lalu lebih banyak. Ini tidak begitu banyak,” ucapnya.

Di pantai tersebut, sebenarnya warga dilarang mandi. Akan tetapi, warga tetap saja mandi di pantai. Ada pula yang sekadar menemani si buah hati. “Ada lima penjaga. Menjaganya bergantian,” tutur Andi.

Warga yang tampak mulai ke tengah, oleh Andi dan rekannya yang berjaga langsung diingatkan. Caranya dengan meniup peluit sebagai tanda agar warga kembali ke pinggir. Hal itu dilakukan selama libur Lebaran.

Menurut Ahmad, warga asal Jenggawah, dirinya datang ke pantai bersama keluarganya. Dia datang untuk merayakan libur hari raya. “Di rumah tadi kupatan. Setelah itu, bersama keluarga ke sini,” ucapnya.

Ahmad menyebut, dia sengaja datang ke Payangan karena hari-hari biasa juga tidak sempat berlibur. “Mulai besok, saya kerja lagi. Makanya saya ajak keluarga ke sini,” ucapnya.

Dikatakan, dia sekeluarga menyadari adanya pandemi korona yang belum selesai. Namun demikian, dia tetap ingin berlibur. “Khawatir ada, makanya tetap jaga protokol kesehatan,” ulasnya.

Ahmad pun mengaku, dia dan keluarganya mencari tempat yang jauh dari warga lain. Itu dilakukan agar tidak berkerumun. “Jaga jarak tetap, semoga semua aman dan semoga korona cepat hilang,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Nur Hariri, Jumai
Fotografer : Jumai
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Libur Hari Raya Idul Fitri tahun ini memang cukup pendek. Beberapa pegawai sudah mulai masuk kerja sejak Senin (17/5) lalu. Namun, hingga hari ketujuh setelah Idul Fitri, sejumlah tempat wisata masih dipadati pengunjung. Seperti yang tampak di Pantai Payangan, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, kemarin (19/5).

Pantauan Jawa Pos Radar Jember, ribuan warga Jember yang mendatangi Pantai Payangan memang mematuhi protokol kesehatan. Namun demikian, bagi mereka yang mandi di pantai, hal itu tak berlaku lagi. Orang dewasa maupun anak-anak kontan melepas masker yang mereka kenakan.

Andi, salah seorang penjaga pantai, menyebut, ramainya warga yang datang ke Pantai Payangan tidak seberapa banyak dibanding pada hari Minggu (16/5) yang lalu. “Minggu lalu lebih banyak. Ini tidak begitu banyak,” ucapnya.

Di pantai tersebut, sebenarnya warga dilarang mandi. Akan tetapi, warga tetap saja mandi di pantai. Ada pula yang sekadar menemani si buah hati. “Ada lima penjaga. Menjaganya bergantian,” tutur Andi.

Warga yang tampak mulai ke tengah, oleh Andi dan rekannya yang berjaga langsung diingatkan. Caranya dengan meniup peluit sebagai tanda agar warga kembali ke pinggir. Hal itu dilakukan selama libur Lebaran.

Menurut Ahmad, warga asal Jenggawah, dirinya datang ke pantai bersama keluarganya. Dia datang untuk merayakan libur hari raya. “Di rumah tadi kupatan. Setelah itu, bersama keluarga ke sini,” ucapnya.

Ahmad menyebut, dia sengaja datang ke Payangan karena hari-hari biasa juga tidak sempat berlibur. “Mulai besok, saya kerja lagi. Makanya saya ajak keluarga ke sini,” ucapnya.

Dikatakan, dia sekeluarga menyadari adanya pandemi korona yang belum selesai. Namun demikian, dia tetap ingin berlibur. “Khawatir ada, makanya tetap jaga protokol kesehatan,” ulasnya.

Ahmad pun mengaku, dia dan keluarganya mencari tempat yang jauh dari warga lain. Itu dilakukan agar tidak berkerumun. “Jaga jarak tetap, semoga semua aman dan semoga korona cepat hilang,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Nur Hariri, Jumai
Fotografer : Jumai
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca