25.8 C
Jember
Thursday, 1 June 2023

Pemasangan Portal Dinilai Kurang Tepat, Saatnya Bangun Kawasan Industri

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kerusakan jalan dan kemacetan yang disebabkan oleh kendaraan over dimension and overload (ODOL) kerap terjadi di Jember. Kendaraan tersebut tak lain adalah kendaraan yang memasok barang ke gudang-gudang maupun ke perusahaan. Apabila itu terus dibiarkan, bisa merugikan banyak pihak. Baik warga maupun pemerintah.

BACA JUGA : Pihak Enembe Minta IDI & KPK Izinkan Dokter Singapura Akses Rekam Medis

Sejak tahun kemarin, tahun 2023 dikampanyekan Indonesia dan Jember bebas ODOL. Akan tetapi, sampai saat ini masih banyak kendaraan ODOL yang melintasi jalan yang bukan kelasnya. Kurang adanya tindakan tegas membuat sopir masih leluasa masuk ke jalan sempit. Akibatnya, jalan cepat rusak dan bukan rahasia umum menjadi penyebab kemacetan.

Mobile_AP_Rectangle 2

Dosen Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember, Senki Desta, mengatakan, pemasangan portal kurang tepat, karena tidak permanen. Lokasi dan portal tersebut ditujukan untuk perusahaan atau pelaku usaha mikro seperti petani dan perusahaan yang membutuhkan pengiriman barang menggunakan kendaraan besar seperti truk. “Portal bukan jalan keluar untuk mengurangi ODOL,” bebernya.

Sementara itu, Senki menilai, Jember bukan termasuk kabupaten industri, tetapi banyak kendaraan ODOL yang lalu-lalang di Jember. Akibatnya, banyak jalan yang sudah diperbaiki, tetapi cepat rusak. Untuk itu, perlu ketegasan dari pemerintah agar kendaraan yang melintas di Jember sesuai kelas jalan.

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kerusakan jalan dan kemacetan yang disebabkan oleh kendaraan over dimension and overload (ODOL) kerap terjadi di Jember. Kendaraan tersebut tak lain adalah kendaraan yang memasok barang ke gudang-gudang maupun ke perusahaan. Apabila itu terus dibiarkan, bisa merugikan banyak pihak. Baik warga maupun pemerintah.

BACA JUGA : Pihak Enembe Minta IDI & KPK Izinkan Dokter Singapura Akses Rekam Medis

Sejak tahun kemarin, tahun 2023 dikampanyekan Indonesia dan Jember bebas ODOL. Akan tetapi, sampai saat ini masih banyak kendaraan ODOL yang melintasi jalan yang bukan kelasnya. Kurang adanya tindakan tegas membuat sopir masih leluasa masuk ke jalan sempit. Akibatnya, jalan cepat rusak dan bukan rahasia umum menjadi penyebab kemacetan.

Dosen Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember, Senki Desta, mengatakan, pemasangan portal kurang tepat, karena tidak permanen. Lokasi dan portal tersebut ditujukan untuk perusahaan atau pelaku usaha mikro seperti petani dan perusahaan yang membutuhkan pengiriman barang menggunakan kendaraan besar seperti truk. “Portal bukan jalan keluar untuk mengurangi ODOL,” bebernya.

Sementara itu, Senki menilai, Jember bukan termasuk kabupaten industri, tetapi banyak kendaraan ODOL yang lalu-lalang di Jember. Akibatnya, banyak jalan yang sudah diperbaiki, tetapi cepat rusak. Untuk itu, perlu ketegasan dari pemerintah agar kendaraan yang melintas di Jember sesuai kelas jalan.

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kerusakan jalan dan kemacetan yang disebabkan oleh kendaraan over dimension and overload (ODOL) kerap terjadi di Jember. Kendaraan tersebut tak lain adalah kendaraan yang memasok barang ke gudang-gudang maupun ke perusahaan. Apabila itu terus dibiarkan, bisa merugikan banyak pihak. Baik warga maupun pemerintah.

BACA JUGA : Pihak Enembe Minta IDI & KPK Izinkan Dokter Singapura Akses Rekam Medis

Sejak tahun kemarin, tahun 2023 dikampanyekan Indonesia dan Jember bebas ODOL. Akan tetapi, sampai saat ini masih banyak kendaraan ODOL yang melintasi jalan yang bukan kelasnya. Kurang adanya tindakan tegas membuat sopir masih leluasa masuk ke jalan sempit. Akibatnya, jalan cepat rusak dan bukan rahasia umum menjadi penyebab kemacetan.

Dosen Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember, Senki Desta, mengatakan, pemasangan portal kurang tepat, karena tidak permanen. Lokasi dan portal tersebut ditujukan untuk perusahaan atau pelaku usaha mikro seperti petani dan perusahaan yang membutuhkan pengiriman barang menggunakan kendaraan besar seperti truk. “Portal bukan jalan keluar untuk mengurangi ODOL,” bebernya.

Sementara itu, Senki menilai, Jember bukan termasuk kabupaten industri, tetapi banyak kendaraan ODOL yang lalu-lalang di Jember. Akibatnya, banyak jalan yang sudah diperbaiki, tetapi cepat rusak. Untuk itu, perlu ketegasan dari pemerintah agar kendaraan yang melintas di Jember sesuai kelas jalan.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca