22.9 C
Jember
Wednesday, 29 March 2023

Sulap Kuburan Serupa Tempat Wisata

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Warga yang mau ke makam di Dusun Bringinlawang, Desa Wonojati, Kecamatan Jennggawah, sudah tidak perlu merasa takut lagi. Sebab, pemakaman umum yang lokasinya berada di gumuk tersebut telah diubah mirip tempat wisata. Kini, kesan angker dan menyeramkan sudah tidak ada lagi di pemakaman tersebut.

Warga setempat mewarnai seluruh patok di makam itu dengan cat warna-warni. Sehingga, ketika dilihat, kesan yang muncul bukan tempat pemakaman lagi, tetapi sudah mirip tempat wisata dan ruang bermain anak. Bahkan, tangga menuju lokasi pemakaman juga dicat dengan aneka warna. “Ini agar kesan makam yang awalnya seram dan menakutkan, sudah tidak ada lagi,” kata Diiba, koordinator pengecatan makam tersebut.

Sebelum dipugar dengan cat warna-warni, kata dia, masyarakat menganggap kuburan itu seram dan menakutkan. Apalagi, lokasinya berada di sekitar rumah warga. “Saat ngobrol bareng teman-teman, tiba-tiba saja muncul ide untuk mengubah suasana makam. Dan jadilah seperti itu,” ungkapnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Dia mengaku, semua pembiayaan berasal dari dana swadaya. Pembelian cat dari bantuan warga. Ternyata, banyak warga yang setuju, sehingga mereka ramai-ramai menyumbang untuk keperluan pemugaran tersebut. “Warga sangat kompak, sehingga teman-teman menjadi lebih semangat,” ujarnya.

Ternyata, setelah semua makam itu dicat dengan warna cerah dan berbeda-beda, suasana kuburan jauh lebih semarak. Apalagi di sekitar makam juga dipasang lampu penerangan. Selain itu, juga ada gazebo untuk tempat ngobrol kalau malam hari. Bahkan, di gazebo itu dilengkapi dengan televisi. “Ada air mineral juga. Jadi, siapa pun yang datang ke makam, baik siang maupun malam hari, akan merasa nyaman,” pungkasnya.

Sementara itu, menurut Fajar Kurniawan, warga Dusun Krajan, Desa Wonojati, Jenggawah, ide memugar makam itu muncul saat ngobrol bareng seperti biasanya di warung. “Sekarang kalau mau ke makam malam hari kami sudah tidak takut lagi, karena sudah bersih. Apalagi, makam juga sudah dicat warna-warni,” tuturnya.

Bahkan, kata dia, sekarang kalau malam banyak anak-anak yang bermain di sana. Hal seperti itu tidak pernah terjadi sebelumnya. Selain stigma angker, di kuburan itu juga banyak tanaman. “Namun sekarang sudah berubah. Serasa di tempat wisata religi. Dan agar tetap rapi dan bagus, warga harus ikut menjaganya,” tandas Fajar.

 

 

Jurnalis : Jumai
Fotografer : Jumai
Redaktur : Mahrus Sholih

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Warga yang mau ke makam di Dusun Bringinlawang, Desa Wonojati, Kecamatan Jennggawah, sudah tidak perlu merasa takut lagi. Sebab, pemakaman umum yang lokasinya berada di gumuk tersebut telah diubah mirip tempat wisata. Kini, kesan angker dan menyeramkan sudah tidak ada lagi di pemakaman tersebut.

Warga setempat mewarnai seluruh patok di makam itu dengan cat warna-warni. Sehingga, ketika dilihat, kesan yang muncul bukan tempat pemakaman lagi, tetapi sudah mirip tempat wisata dan ruang bermain anak. Bahkan, tangga menuju lokasi pemakaman juga dicat dengan aneka warna. “Ini agar kesan makam yang awalnya seram dan menakutkan, sudah tidak ada lagi,” kata Diiba, koordinator pengecatan makam tersebut.

Sebelum dipugar dengan cat warna-warni, kata dia, masyarakat menganggap kuburan itu seram dan menakutkan. Apalagi, lokasinya berada di sekitar rumah warga. “Saat ngobrol bareng teman-teman, tiba-tiba saja muncul ide untuk mengubah suasana makam. Dan jadilah seperti itu,” ungkapnya.

Dia mengaku, semua pembiayaan berasal dari dana swadaya. Pembelian cat dari bantuan warga. Ternyata, banyak warga yang setuju, sehingga mereka ramai-ramai menyumbang untuk keperluan pemugaran tersebut. “Warga sangat kompak, sehingga teman-teman menjadi lebih semangat,” ujarnya.

Ternyata, setelah semua makam itu dicat dengan warna cerah dan berbeda-beda, suasana kuburan jauh lebih semarak. Apalagi di sekitar makam juga dipasang lampu penerangan. Selain itu, juga ada gazebo untuk tempat ngobrol kalau malam hari. Bahkan, di gazebo itu dilengkapi dengan televisi. “Ada air mineral juga. Jadi, siapa pun yang datang ke makam, baik siang maupun malam hari, akan merasa nyaman,” pungkasnya.

Sementara itu, menurut Fajar Kurniawan, warga Dusun Krajan, Desa Wonojati, Jenggawah, ide memugar makam itu muncul saat ngobrol bareng seperti biasanya di warung. “Sekarang kalau mau ke makam malam hari kami sudah tidak takut lagi, karena sudah bersih. Apalagi, makam juga sudah dicat warna-warni,” tuturnya.

Bahkan, kata dia, sekarang kalau malam banyak anak-anak yang bermain di sana. Hal seperti itu tidak pernah terjadi sebelumnya. Selain stigma angker, di kuburan itu juga banyak tanaman. “Namun sekarang sudah berubah. Serasa di tempat wisata religi. Dan agar tetap rapi dan bagus, warga harus ikut menjaganya,” tandas Fajar.

 

 

Jurnalis : Jumai
Fotografer : Jumai
Redaktur : Mahrus Sholih

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Warga yang mau ke makam di Dusun Bringinlawang, Desa Wonojati, Kecamatan Jennggawah, sudah tidak perlu merasa takut lagi. Sebab, pemakaman umum yang lokasinya berada di gumuk tersebut telah diubah mirip tempat wisata. Kini, kesan angker dan menyeramkan sudah tidak ada lagi di pemakaman tersebut.

Warga setempat mewarnai seluruh patok di makam itu dengan cat warna-warni. Sehingga, ketika dilihat, kesan yang muncul bukan tempat pemakaman lagi, tetapi sudah mirip tempat wisata dan ruang bermain anak. Bahkan, tangga menuju lokasi pemakaman juga dicat dengan aneka warna. “Ini agar kesan makam yang awalnya seram dan menakutkan, sudah tidak ada lagi,” kata Diiba, koordinator pengecatan makam tersebut.

Sebelum dipugar dengan cat warna-warni, kata dia, masyarakat menganggap kuburan itu seram dan menakutkan. Apalagi, lokasinya berada di sekitar rumah warga. “Saat ngobrol bareng teman-teman, tiba-tiba saja muncul ide untuk mengubah suasana makam. Dan jadilah seperti itu,” ungkapnya.

Dia mengaku, semua pembiayaan berasal dari dana swadaya. Pembelian cat dari bantuan warga. Ternyata, banyak warga yang setuju, sehingga mereka ramai-ramai menyumbang untuk keperluan pemugaran tersebut. “Warga sangat kompak, sehingga teman-teman menjadi lebih semangat,” ujarnya.

Ternyata, setelah semua makam itu dicat dengan warna cerah dan berbeda-beda, suasana kuburan jauh lebih semarak. Apalagi di sekitar makam juga dipasang lampu penerangan. Selain itu, juga ada gazebo untuk tempat ngobrol kalau malam hari. Bahkan, di gazebo itu dilengkapi dengan televisi. “Ada air mineral juga. Jadi, siapa pun yang datang ke makam, baik siang maupun malam hari, akan merasa nyaman,” pungkasnya.

Sementara itu, menurut Fajar Kurniawan, warga Dusun Krajan, Desa Wonojati, Jenggawah, ide memugar makam itu muncul saat ngobrol bareng seperti biasanya di warung. “Sekarang kalau mau ke makam malam hari kami sudah tidak takut lagi, karena sudah bersih. Apalagi, makam juga sudah dicat warna-warni,” tuturnya.

Bahkan, kata dia, sekarang kalau malam banyak anak-anak yang bermain di sana. Hal seperti itu tidak pernah terjadi sebelumnya. Selain stigma angker, di kuburan itu juga banyak tanaman. “Namun sekarang sudah berubah. Serasa di tempat wisata religi. Dan agar tetap rapi dan bagus, warga harus ikut menjaganya,” tandas Fajar.

 

 

Jurnalis : Jumai
Fotografer : Jumai
Redaktur : Mahrus Sholih

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca