23.3 C
Jember
Wednesday, 29 March 2023

Jangan Pernah Lelah Berbuat Baik

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Jangan pernah berhenti untuk berbuat baik terhadap sesama. Sekecil apa pun yang bisa dilakukan untuk membantu, selama masih ada kesempatan, maka perlu dimanfaatkan dengan baik. Terlebih pada bulan Ramadan seperti sekarang.

Baca Juga : Cincau Hitam, Kenyal, Bikin Nagih, Teman Takjil Berbuka Puasa

Kiai Hafidi, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Islam Bustanul Ulum, Desa/Kecamatan Pakusari, menyampaikan, masyarakat selayaknya menjalankan kebaikan. Menurutnya, kepedulian sosial tentu tidak muncul tanpa disengaja. Perlu dilatih dari kebiasaan berbagi dengan sesama, tolong-menolong dengan ikhlas, dan menghindari sesuatu yang merusak persaudaraan.

Mobile_AP_Rectangle 2

Apabila hal itu sudah dibiasakan sedini mungkin, maka budaya tersebut akan menciptakan iklim sosial dan menumbuhkan rasa peduli. “Kalau seseorang sudah baik kepada sesamanya, Allah SWT yang menjamin orang tersebut dilarang disakiti,” kata Kiai Hafidi.

Pria yang merupakan Ketua Komisi A DPRD Jember itu menambahkan, berbuat baik dan menolong seseorang tak perlu mengharap balasan dari orang yang ditolong, melainkan dari Sang Maha Penolong. Sebab, pertolongannya jauh lebih besar kepada ciptaannya yang menjalani perintahnya.

Sebagaimana yang dilakukan Hafidi dalam mengelola Pesantren Islam Bustanul Ulum. Dengan keberkahan yang didapat, dia membuat program sekolah gratis dengan fasilitas dan layanan maksimal. “Yang sekolah di sini ada bus yang antar jemput ke setiap daerah siswa. Fasilitas sekolah tidak kalah megah dengan yang lain, dan semuanya gratis bagi masyarakat,” jelasnya kepada Jawa Pos Radar Jember.

Selain itu, sebagai bentuk pertolongan terhadap masyarakat yang kurang mampu, siswa yang termasuk dalam kategori fakir miskin akan masuk pesantren tersebut tanpa tes. “Memang komitmen kami membantu masyarakat yang tidak mampu, sebisanya,” imbuhnya.

Oleh karenanya, politisi PKB itu menyampaikan kepada masyarakat Jember, untuk membangun kepedulian sosial tersebut dimulai dari hal-hal yang sederhana, agar tercipta ruang solidaritas yang tinggi antarsesama umat Islam. “Yang kaya tidak sombong dengan yang miskin. Malah akur dan saling membantu. Yang pintar akur dengan yang bodoh, karena keduanya sama-sama memiliki sisi kelebihan masing-masing,” pungkasnya. (mg4/c2/nur)

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Jangan pernah berhenti untuk berbuat baik terhadap sesama. Sekecil apa pun yang bisa dilakukan untuk membantu, selama masih ada kesempatan, maka perlu dimanfaatkan dengan baik. Terlebih pada bulan Ramadan seperti sekarang.

Baca Juga : Cincau Hitam, Kenyal, Bikin Nagih, Teman Takjil Berbuka Puasa

Kiai Hafidi, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Islam Bustanul Ulum, Desa/Kecamatan Pakusari, menyampaikan, masyarakat selayaknya menjalankan kebaikan. Menurutnya, kepedulian sosial tentu tidak muncul tanpa disengaja. Perlu dilatih dari kebiasaan berbagi dengan sesama, tolong-menolong dengan ikhlas, dan menghindari sesuatu yang merusak persaudaraan.

Apabila hal itu sudah dibiasakan sedini mungkin, maka budaya tersebut akan menciptakan iklim sosial dan menumbuhkan rasa peduli. “Kalau seseorang sudah baik kepada sesamanya, Allah SWT yang menjamin orang tersebut dilarang disakiti,” kata Kiai Hafidi.

Pria yang merupakan Ketua Komisi A DPRD Jember itu menambahkan, berbuat baik dan menolong seseorang tak perlu mengharap balasan dari orang yang ditolong, melainkan dari Sang Maha Penolong. Sebab, pertolongannya jauh lebih besar kepada ciptaannya yang menjalani perintahnya.

Sebagaimana yang dilakukan Hafidi dalam mengelola Pesantren Islam Bustanul Ulum. Dengan keberkahan yang didapat, dia membuat program sekolah gratis dengan fasilitas dan layanan maksimal. “Yang sekolah di sini ada bus yang antar jemput ke setiap daerah siswa. Fasilitas sekolah tidak kalah megah dengan yang lain, dan semuanya gratis bagi masyarakat,” jelasnya kepada Jawa Pos Radar Jember.

Selain itu, sebagai bentuk pertolongan terhadap masyarakat yang kurang mampu, siswa yang termasuk dalam kategori fakir miskin akan masuk pesantren tersebut tanpa tes. “Memang komitmen kami membantu masyarakat yang tidak mampu, sebisanya,” imbuhnya.

Oleh karenanya, politisi PKB itu menyampaikan kepada masyarakat Jember, untuk membangun kepedulian sosial tersebut dimulai dari hal-hal yang sederhana, agar tercipta ruang solidaritas yang tinggi antarsesama umat Islam. “Yang kaya tidak sombong dengan yang miskin. Malah akur dan saling membantu. Yang pintar akur dengan yang bodoh, karena keduanya sama-sama memiliki sisi kelebihan masing-masing,” pungkasnya. (mg4/c2/nur)

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Jangan pernah berhenti untuk berbuat baik terhadap sesama. Sekecil apa pun yang bisa dilakukan untuk membantu, selama masih ada kesempatan, maka perlu dimanfaatkan dengan baik. Terlebih pada bulan Ramadan seperti sekarang.

Baca Juga : Cincau Hitam, Kenyal, Bikin Nagih, Teman Takjil Berbuka Puasa

Kiai Hafidi, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Islam Bustanul Ulum, Desa/Kecamatan Pakusari, menyampaikan, masyarakat selayaknya menjalankan kebaikan. Menurutnya, kepedulian sosial tentu tidak muncul tanpa disengaja. Perlu dilatih dari kebiasaan berbagi dengan sesama, tolong-menolong dengan ikhlas, dan menghindari sesuatu yang merusak persaudaraan.

Apabila hal itu sudah dibiasakan sedini mungkin, maka budaya tersebut akan menciptakan iklim sosial dan menumbuhkan rasa peduli. “Kalau seseorang sudah baik kepada sesamanya, Allah SWT yang menjamin orang tersebut dilarang disakiti,” kata Kiai Hafidi.

Pria yang merupakan Ketua Komisi A DPRD Jember itu menambahkan, berbuat baik dan menolong seseorang tak perlu mengharap balasan dari orang yang ditolong, melainkan dari Sang Maha Penolong. Sebab, pertolongannya jauh lebih besar kepada ciptaannya yang menjalani perintahnya.

Sebagaimana yang dilakukan Hafidi dalam mengelola Pesantren Islam Bustanul Ulum. Dengan keberkahan yang didapat, dia membuat program sekolah gratis dengan fasilitas dan layanan maksimal. “Yang sekolah di sini ada bus yang antar jemput ke setiap daerah siswa. Fasilitas sekolah tidak kalah megah dengan yang lain, dan semuanya gratis bagi masyarakat,” jelasnya kepada Jawa Pos Radar Jember.

Selain itu, sebagai bentuk pertolongan terhadap masyarakat yang kurang mampu, siswa yang termasuk dalam kategori fakir miskin akan masuk pesantren tersebut tanpa tes. “Memang komitmen kami membantu masyarakat yang tidak mampu, sebisanya,” imbuhnya.

Oleh karenanya, politisi PKB itu menyampaikan kepada masyarakat Jember, untuk membangun kepedulian sosial tersebut dimulai dari hal-hal yang sederhana, agar tercipta ruang solidaritas yang tinggi antarsesama umat Islam. “Yang kaya tidak sombong dengan yang miskin. Malah akur dan saling membantu. Yang pintar akur dengan yang bodoh, karena keduanya sama-sama memiliki sisi kelebihan masing-masing,” pungkasnya. (mg4/c2/nur)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca