Mobile_AP_Rectangle 1
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID- Entah ini sebuah kejaiban atau sekadar kebetulan, sebuah masjid di Dusun Curahkobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, masih berdiri kokoh pasca terjadi erupsi Gunung Semeru dua pekan lalu. Padahal, akibat bencana vulkanis tersebut, banyak rumah warga di desa setempat yang rusak parah, bahkan roboh.
Masjid itu bernama Baitul Adzim. Meski begitu, halaman rumah ibadah tersebut dipenuhi dengan pasir erupsi Gunung Semeru yang cukup tebal. Bukan hanya di halaman masjid saja, tetapi juga di lantai dua dan di kubah masjid. Ketebalan pasir antara 10 hingga 15 sentimeter.
Setelah dua minggu berlalu, puluhan relawan bersama anggota TNI AL dan warga bergotong royong membersihkan pasir. Sasaran utama di lantai dua. Puluhan relawan harus naik, karena pasir di lantai dua cukup tebal. “Selepas membersihkan lantai dua, para relawan kemudian merangsek ke bawah untuk membersihkan lantai dasar dan halaman,” kata Peltu Hermawan, Danpos TNI AL Puger ketika di lokasi.
Mobile_AP_Rectangle 2
Menurut Hermawan, bersih-bersih masjid yang masih berdiri kokoh ini baru dilakukan sejak tiga hari lalu. Karena pasca terjadinya erupsi, lokasi masih harus steril dan juga masih rawan terjadi erupsi susulan. Dari lima belas anggota TNI AL Lanal Banyuwangi yang bertugas di sana, mereka tersebar di beberapa titik. Salah satunya bersih-bersih masjid Baitul Adzim tersebut. “Sementara personel lainnya ditempatkan di lokasi berbeda,” pungkas Hermawan. (*)
Reporter: Jumai
Fotografer: Jumai
Editor: Mahrus Sholih
- Advertisement -
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID- Entah ini sebuah kejaiban atau sekadar kebetulan, sebuah masjid di Dusun Curahkobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, masih berdiri kokoh pasca terjadi erupsi Gunung Semeru dua pekan lalu. Padahal, akibat bencana vulkanis tersebut, banyak rumah warga di desa setempat yang rusak parah, bahkan roboh.
Masjid itu bernama Baitul Adzim. Meski begitu, halaman rumah ibadah tersebut dipenuhi dengan pasir erupsi Gunung Semeru yang cukup tebal. Bukan hanya di halaman masjid saja, tetapi juga di lantai dua dan di kubah masjid. Ketebalan pasir antara 10 hingga 15 sentimeter.
Setelah dua minggu berlalu, puluhan relawan bersama anggota TNI AL dan warga bergotong royong membersihkan pasir. Sasaran utama di lantai dua. Puluhan relawan harus naik, karena pasir di lantai dua cukup tebal. “Selepas membersihkan lantai dua, para relawan kemudian merangsek ke bawah untuk membersihkan lantai dasar dan halaman,” kata Peltu Hermawan, Danpos TNI AL Puger ketika di lokasi.
Menurut Hermawan, bersih-bersih masjid yang masih berdiri kokoh ini baru dilakukan sejak tiga hari lalu. Karena pasca terjadinya erupsi, lokasi masih harus steril dan juga masih rawan terjadi erupsi susulan. Dari lima belas anggota TNI AL Lanal Banyuwangi yang bertugas di sana, mereka tersebar di beberapa titik. Salah satunya bersih-bersih masjid Baitul Adzim tersebut. “Sementara personel lainnya ditempatkan di lokasi berbeda,” pungkas Hermawan. (*)
Reporter: Jumai
Fotografer: Jumai
Editor: Mahrus Sholih
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID- Entah ini sebuah kejaiban atau sekadar kebetulan, sebuah masjid di Dusun Curahkobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, masih berdiri kokoh pasca terjadi erupsi Gunung Semeru dua pekan lalu. Padahal, akibat bencana vulkanis tersebut, banyak rumah warga di desa setempat yang rusak parah, bahkan roboh.
Masjid itu bernama Baitul Adzim. Meski begitu, halaman rumah ibadah tersebut dipenuhi dengan pasir erupsi Gunung Semeru yang cukup tebal. Bukan hanya di halaman masjid saja, tetapi juga di lantai dua dan di kubah masjid. Ketebalan pasir antara 10 hingga 15 sentimeter.
Setelah dua minggu berlalu, puluhan relawan bersama anggota TNI AL dan warga bergotong royong membersihkan pasir. Sasaran utama di lantai dua. Puluhan relawan harus naik, karena pasir di lantai dua cukup tebal. “Selepas membersihkan lantai dua, para relawan kemudian merangsek ke bawah untuk membersihkan lantai dasar dan halaman,” kata Peltu Hermawan, Danpos TNI AL Puger ketika di lokasi.
Menurut Hermawan, bersih-bersih masjid yang masih berdiri kokoh ini baru dilakukan sejak tiga hari lalu. Karena pasca terjadinya erupsi, lokasi masih harus steril dan juga masih rawan terjadi erupsi susulan. Dari lima belas anggota TNI AL Lanal Banyuwangi yang bertugas di sana, mereka tersebar di beberapa titik. Salah satunya bersih-bersih masjid Baitul Adzim tersebut. “Sementara personel lainnya ditempatkan di lokasi berbeda,” pungkas Hermawan. (*)
Reporter: Jumai
Fotografer: Jumai
Editor: Mahrus Sholih