Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Terjangan banjir lahar dingin di RT 005 Dusun Kebondeli Utara, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Kamis (16/12), mengakibatkan 47 KK terdampak. Oleh karena itu, pemerintah mulai mengambil langkah, salah satunya mengembalikan aliran lahar ke Sungai Rejali. Pemerintah menerjunkan 24 alat berat untuk keroyokan melakukan normalisasi.
Koordinator Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas Muhammad Yunus mengatakan, adanya banjir lahar mengakibatkan munculnya aliran baru yang mengarah ke Dusun Kebondeli dan Dusun Kamar Kajang di Desa Sumberwuluh. Pengerahan alat berat itu untuk mengubah arah sungai supaya tidak menuju ke permukiman penduduk. “Kami mengambil langkah strategis supaya air menuju aliran semula,” katanya kepada sejumlah wartawan, kemarin (17/12).
Menurut Yunus, ada tiga langkah yang akan dijadikan misi penyelamatan. Pertama membuat tanggul di hilir dari jalan nasional, sehingga air yang terjebak di jalan nasional bisa mengarah ke sungai. Kedua, membuat saluran pengarah dari Dusun Kamar Kajang menuju tempat air masuk dan membuat sudetan. “Ketiga, mengembalikan aliran Sungai Rejali ke aliran semula supaya tidak kembali terjadi banjir lahar hujan,” ungkap Yunus saat ditemui di lokasi.
Mobile_AP_Rectangle 2
Dia menjelaskan, progres pekerjaan hingga kemarin sudah mencapai 70 persen. Dan hari ini (18/12), pekerjaan dilakukan semaksimal mungkin. “Kalau cuaca baik, pengerjaan dimulai pukul 07.00 hingga pukul 20.00. Pokoknya tergantung cuaca,” ujarnya.
Sementara itu, dia menambahkan, kendala dalam proses pengerjaan tersebut cukup besar. Mengingat, kondisi Gunung Semeru masih belum aman. Apalagi sekarang statusnya naik menjadi level III atau siaga. (jum/c2/rus)
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Terjangan banjir lahar dingin di RT 005 Dusun Kebondeli Utara, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Kamis (16/12), mengakibatkan 47 KK terdampak. Oleh karena itu, pemerintah mulai mengambil langkah, salah satunya mengembalikan aliran lahar ke Sungai Rejali. Pemerintah menerjunkan 24 alat berat untuk keroyokan melakukan normalisasi.
Koordinator Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas Muhammad Yunus mengatakan, adanya banjir lahar mengakibatkan munculnya aliran baru yang mengarah ke Dusun Kebondeli dan Dusun Kamar Kajang di Desa Sumberwuluh. Pengerahan alat berat itu untuk mengubah arah sungai supaya tidak menuju ke permukiman penduduk. “Kami mengambil langkah strategis supaya air menuju aliran semula,” katanya kepada sejumlah wartawan, kemarin (17/12).
Menurut Yunus, ada tiga langkah yang akan dijadikan misi penyelamatan. Pertama membuat tanggul di hilir dari jalan nasional, sehingga air yang terjebak di jalan nasional bisa mengarah ke sungai. Kedua, membuat saluran pengarah dari Dusun Kamar Kajang menuju tempat air masuk dan membuat sudetan. “Ketiga, mengembalikan aliran Sungai Rejali ke aliran semula supaya tidak kembali terjadi banjir lahar hujan,” ungkap Yunus saat ditemui di lokasi.
Dia menjelaskan, progres pekerjaan hingga kemarin sudah mencapai 70 persen. Dan hari ini (18/12), pekerjaan dilakukan semaksimal mungkin. “Kalau cuaca baik, pengerjaan dimulai pukul 07.00 hingga pukul 20.00. Pokoknya tergantung cuaca,” ujarnya.
Sementara itu, dia menambahkan, kendala dalam proses pengerjaan tersebut cukup besar. Mengingat, kondisi Gunung Semeru masih belum aman. Apalagi sekarang statusnya naik menjadi level III atau siaga. (jum/c2/rus)
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Terjangan banjir lahar dingin di RT 005 Dusun Kebondeli Utara, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Kamis (16/12), mengakibatkan 47 KK terdampak. Oleh karena itu, pemerintah mulai mengambil langkah, salah satunya mengembalikan aliran lahar ke Sungai Rejali. Pemerintah menerjunkan 24 alat berat untuk keroyokan melakukan normalisasi.
Koordinator Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas Muhammad Yunus mengatakan, adanya banjir lahar mengakibatkan munculnya aliran baru yang mengarah ke Dusun Kebondeli dan Dusun Kamar Kajang di Desa Sumberwuluh. Pengerahan alat berat itu untuk mengubah arah sungai supaya tidak menuju ke permukiman penduduk. “Kami mengambil langkah strategis supaya air menuju aliran semula,” katanya kepada sejumlah wartawan, kemarin (17/12).
Menurut Yunus, ada tiga langkah yang akan dijadikan misi penyelamatan. Pertama membuat tanggul di hilir dari jalan nasional, sehingga air yang terjebak di jalan nasional bisa mengarah ke sungai. Kedua, membuat saluran pengarah dari Dusun Kamar Kajang menuju tempat air masuk dan membuat sudetan. “Ketiga, mengembalikan aliran Sungai Rejali ke aliran semula supaya tidak kembali terjadi banjir lahar hujan,” ungkap Yunus saat ditemui di lokasi.
Dia menjelaskan, progres pekerjaan hingga kemarin sudah mencapai 70 persen. Dan hari ini (18/12), pekerjaan dilakukan semaksimal mungkin. “Kalau cuaca baik, pengerjaan dimulai pukul 07.00 hingga pukul 20.00. Pokoknya tergantung cuaca,” ujarnya.
Sementara itu, dia menambahkan, kendala dalam proses pengerjaan tersebut cukup besar. Mengingat, kondisi Gunung Semeru masih belum aman. Apalagi sekarang statusnya naik menjadi level III atau siaga. (jum/c2/rus)