31.1 C
Jember
Wednesday, 29 March 2023

Lemot, Ganggu Pendaftaran PPDB Zonasi

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Proses pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi sempat terganggu. Sebab, sejumlah orang tua dan guru pendamping yang melakukan pendaftaran daring mengalami kesulitan lantaran gagal memasukkan data di laman pendaftaran. Diduga, website Dinas Pendidikan Jember itu overload, sehingga proses pendaftaran menjadi lemot.

Pantauan Jawa Pos Radar Jember di SMPN 7 Jember, semula pendaftaran yang dimulai sejak pukul 07.00 itu tidak ada masalah. Tapi satu setengah jam kemudian, tepatnya pukul 08.30, akses ke laman pendaftaran mulai terganggu. Kondisi baru normal sekitar pukul 11.30. Sehingga sekitar tiga jam, para orang tua kesulitan mengisi data calon siswa. Seperti alamat, foto, dan tanggal lahir anaknya.

Bermasalahnya website Diknas itu berakibat terjadinya penumpukan jumlah orang yang mendaftar. Apalagi, para siswa tak datang sendiri, mereka juga ditemani orang tua masing-masing. Sementara guru pendamping berusaha membantu agar proses itu berjalan lancar.

Mobile_AP_Rectangle 2

Fitri, orang tua dari salah seorang calon siswa, mengaku, sejak pagi dirinya sudah datang ke sekolah. Bahkan, mulai pukul 07.00 dia sudah berusaha mengakses. Hanya saja, saat mengentri data dan foto untuk melengkapi formulir pendaftaran, jaringannya terganggu. Sehingga prosesnya memakan waktu lebih lama. Hal serupa juga dialami Suryadi. Dia juga mengaku mengalami gangguan saat melakukan pendaftaran.

Tulus, guru IPA SMPN 7 Jember, mengungkapkan, kendati sempat terganggu, namun pendaftaran jalur zonasi di hari pertama itu lancar sampai terakhir penutupan. “Tadi di layar monitor muncul tulisan mohon maaf, traffic sedang ramai. Silakan tunggu beberapa saat lagi,” ucapnya, menceritakan kendala yang dialami.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jember Edy Budi Susilo mengatakan, sebenarnya secara umum untuk proses pendaftaran hari pertama PPDB tidak ada masalah. Tapi karena hari pertama, banyak orang tua yang berbondong-bondong mendaftarkan anaknya di sekolah. “Tadi saya cek langsung ke posko tidak ada persoalan,” tuturnya.

Edy menjelaskan, sampai pendaftaran ditutup pada pukul 14.00, sudah tercatat ada 6.136 calon siswa yang mendaftar. Hal ini, kata dia, menunjukkan jika proses pendaftaran itu sebenarnya tak ada persoalan serius. “Memang ada orang tua calon siswa yang datang ke Diknas, dia mengaku kesulitan saat meng-input. Ternyata, saat mendaftar belum menulis alamat dan tanggal lahir, tapi sudah di-enter,” ujarnya.

Masalah teknis itu kemudian berdampak. Formulir pendaftaran anaknya tak bisa dicetak. Namun, setelah orang tua tersebut mengadukan permasalahannya ke Diknas, problem itu bisa terselesaikan. “Hari pertama total ada 6.136 pendaftar di 94 SMP negeri yang ada di Jember,” sebutnya.

Sejauh ini, Edy menuturkan, pihak Diknas telah mengantisipasi terjadinya segala gangguan teknis. Termasuk ketika terjadi pemadaman aliran listrik secara mendadak. Diknas sudah menyiapkan genset sebagai cadangan guna menyuplai kebutuhan listrik. “Jadi kalau terjadi pemadaman, genset yang ada di Diknas secara otomatis akan menyala,” tuturnya.

Lebih lanjut, Edy menjelaskan, PPDB jalur zonasi ini merupakan pendaftaran tahap kedua, dengan ketersediaan kuota mencapai 50 persen dari pagu siswa yang tersedia. Jalur zonasi ini menjadi harapan terakhir bagi calon siswa yang masih berminat bersekolah di lembaga pendidikan negeri. Mulai dari tingkat TK, SD, hingga SMP.

Informasinya, keseluruhan jalur zonasi terbagi menjadi lima tahapan. Pertama pendaftaran terhitung 17-20 Juni mendatang, lalu penetapan Daftar Nominasi Tetap (DNT) pada 22-23 Juni, disambung dengan proses pengolahan DNT pada 24-27 Juni. Hasilnya, bakal diumumkan pada 29 Juni, serta ditutup dengan pendaftaran ulang pada 29-30 Juni.

Edy memaparkan, jalur zonasi ini sama seperti tahun kemarin. Yakni tetap memprioritaskan calon siswa yang memiliki jarak terdekat dengan sekolah. Bagi para siswa yang tidak lolos pada jalur awal kemarin, mereka bisa kembali mencoba di jalur zonasi tersebut. “Mereka bisa mengurus pendaftarannya secara online. Tapi kalau rumahnya dekat dari sekolah, bisa datang langsung ke sekolah yang dituju,” jelasnya.

Selain itu, dari sejumlah rombongan belajar (rombel) yang tersedia di sekolah, Edy menambahkan, beberapa di antaranya masih belum terpenuhi pagunya. Sehingga, otomatis sisa kuota di jalur awal yang belum terisi itu teralokasikan untuk kuota jalur zonasi. “Ada beberapa sekolah yang sudah terpenuhi dan ada yang belum terpenuhi. Nah, bagi yang belum itu, kuotanya include ke kuota zonasi,” tambahnya.

Kendati demikian, Edy tidak menyebut pasti berapa sekolah yang kekurangan pagu dari jalur awal. Namun dia berharap, para siswa atau calon wali murid tetap bisa memanfaatkan kesempatan yang ada di jalur zonasi kali ini.

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Proses pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi sempat terganggu. Sebab, sejumlah orang tua dan guru pendamping yang melakukan pendaftaran daring mengalami kesulitan lantaran gagal memasukkan data di laman pendaftaran. Diduga, website Dinas Pendidikan Jember itu overload, sehingga proses pendaftaran menjadi lemot.

Pantauan Jawa Pos Radar Jember di SMPN 7 Jember, semula pendaftaran yang dimulai sejak pukul 07.00 itu tidak ada masalah. Tapi satu setengah jam kemudian, tepatnya pukul 08.30, akses ke laman pendaftaran mulai terganggu. Kondisi baru normal sekitar pukul 11.30. Sehingga sekitar tiga jam, para orang tua kesulitan mengisi data calon siswa. Seperti alamat, foto, dan tanggal lahir anaknya.

Bermasalahnya website Diknas itu berakibat terjadinya penumpukan jumlah orang yang mendaftar. Apalagi, para siswa tak datang sendiri, mereka juga ditemani orang tua masing-masing. Sementara guru pendamping berusaha membantu agar proses itu berjalan lancar.

Fitri, orang tua dari salah seorang calon siswa, mengaku, sejak pagi dirinya sudah datang ke sekolah. Bahkan, mulai pukul 07.00 dia sudah berusaha mengakses. Hanya saja, saat mengentri data dan foto untuk melengkapi formulir pendaftaran, jaringannya terganggu. Sehingga prosesnya memakan waktu lebih lama. Hal serupa juga dialami Suryadi. Dia juga mengaku mengalami gangguan saat melakukan pendaftaran.

Tulus, guru IPA SMPN 7 Jember, mengungkapkan, kendati sempat terganggu, namun pendaftaran jalur zonasi di hari pertama itu lancar sampai terakhir penutupan. “Tadi di layar monitor muncul tulisan mohon maaf, traffic sedang ramai. Silakan tunggu beberapa saat lagi,” ucapnya, menceritakan kendala yang dialami.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jember Edy Budi Susilo mengatakan, sebenarnya secara umum untuk proses pendaftaran hari pertama PPDB tidak ada masalah. Tapi karena hari pertama, banyak orang tua yang berbondong-bondong mendaftarkan anaknya di sekolah. “Tadi saya cek langsung ke posko tidak ada persoalan,” tuturnya.

Edy menjelaskan, sampai pendaftaran ditutup pada pukul 14.00, sudah tercatat ada 6.136 calon siswa yang mendaftar. Hal ini, kata dia, menunjukkan jika proses pendaftaran itu sebenarnya tak ada persoalan serius. “Memang ada orang tua calon siswa yang datang ke Diknas, dia mengaku kesulitan saat meng-input. Ternyata, saat mendaftar belum menulis alamat dan tanggal lahir, tapi sudah di-enter,” ujarnya.

Masalah teknis itu kemudian berdampak. Formulir pendaftaran anaknya tak bisa dicetak. Namun, setelah orang tua tersebut mengadukan permasalahannya ke Diknas, problem itu bisa terselesaikan. “Hari pertama total ada 6.136 pendaftar di 94 SMP negeri yang ada di Jember,” sebutnya.

Sejauh ini, Edy menuturkan, pihak Diknas telah mengantisipasi terjadinya segala gangguan teknis. Termasuk ketika terjadi pemadaman aliran listrik secara mendadak. Diknas sudah menyiapkan genset sebagai cadangan guna menyuplai kebutuhan listrik. “Jadi kalau terjadi pemadaman, genset yang ada di Diknas secara otomatis akan menyala,” tuturnya.

Lebih lanjut, Edy menjelaskan, PPDB jalur zonasi ini merupakan pendaftaran tahap kedua, dengan ketersediaan kuota mencapai 50 persen dari pagu siswa yang tersedia. Jalur zonasi ini menjadi harapan terakhir bagi calon siswa yang masih berminat bersekolah di lembaga pendidikan negeri. Mulai dari tingkat TK, SD, hingga SMP.

Informasinya, keseluruhan jalur zonasi terbagi menjadi lima tahapan. Pertama pendaftaran terhitung 17-20 Juni mendatang, lalu penetapan Daftar Nominasi Tetap (DNT) pada 22-23 Juni, disambung dengan proses pengolahan DNT pada 24-27 Juni. Hasilnya, bakal diumumkan pada 29 Juni, serta ditutup dengan pendaftaran ulang pada 29-30 Juni.

Edy memaparkan, jalur zonasi ini sama seperti tahun kemarin. Yakni tetap memprioritaskan calon siswa yang memiliki jarak terdekat dengan sekolah. Bagi para siswa yang tidak lolos pada jalur awal kemarin, mereka bisa kembali mencoba di jalur zonasi tersebut. “Mereka bisa mengurus pendaftarannya secara online. Tapi kalau rumahnya dekat dari sekolah, bisa datang langsung ke sekolah yang dituju,” jelasnya.

Selain itu, dari sejumlah rombongan belajar (rombel) yang tersedia di sekolah, Edy menambahkan, beberapa di antaranya masih belum terpenuhi pagunya. Sehingga, otomatis sisa kuota di jalur awal yang belum terisi itu teralokasikan untuk kuota jalur zonasi. “Ada beberapa sekolah yang sudah terpenuhi dan ada yang belum terpenuhi. Nah, bagi yang belum itu, kuotanya include ke kuota zonasi,” tambahnya.

Kendati demikian, Edy tidak menyebut pasti berapa sekolah yang kekurangan pagu dari jalur awal. Namun dia berharap, para siswa atau calon wali murid tetap bisa memanfaatkan kesempatan yang ada di jalur zonasi kali ini.

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Proses pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi sempat terganggu. Sebab, sejumlah orang tua dan guru pendamping yang melakukan pendaftaran daring mengalami kesulitan lantaran gagal memasukkan data di laman pendaftaran. Diduga, website Dinas Pendidikan Jember itu overload, sehingga proses pendaftaran menjadi lemot.

Pantauan Jawa Pos Radar Jember di SMPN 7 Jember, semula pendaftaran yang dimulai sejak pukul 07.00 itu tidak ada masalah. Tapi satu setengah jam kemudian, tepatnya pukul 08.30, akses ke laman pendaftaran mulai terganggu. Kondisi baru normal sekitar pukul 11.30. Sehingga sekitar tiga jam, para orang tua kesulitan mengisi data calon siswa. Seperti alamat, foto, dan tanggal lahir anaknya.

Bermasalahnya website Diknas itu berakibat terjadinya penumpukan jumlah orang yang mendaftar. Apalagi, para siswa tak datang sendiri, mereka juga ditemani orang tua masing-masing. Sementara guru pendamping berusaha membantu agar proses itu berjalan lancar.

Fitri, orang tua dari salah seorang calon siswa, mengaku, sejak pagi dirinya sudah datang ke sekolah. Bahkan, mulai pukul 07.00 dia sudah berusaha mengakses. Hanya saja, saat mengentri data dan foto untuk melengkapi formulir pendaftaran, jaringannya terganggu. Sehingga prosesnya memakan waktu lebih lama. Hal serupa juga dialami Suryadi. Dia juga mengaku mengalami gangguan saat melakukan pendaftaran.

Tulus, guru IPA SMPN 7 Jember, mengungkapkan, kendati sempat terganggu, namun pendaftaran jalur zonasi di hari pertama itu lancar sampai terakhir penutupan. “Tadi di layar monitor muncul tulisan mohon maaf, traffic sedang ramai. Silakan tunggu beberapa saat lagi,” ucapnya, menceritakan kendala yang dialami.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jember Edy Budi Susilo mengatakan, sebenarnya secara umum untuk proses pendaftaran hari pertama PPDB tidak ada masalah. Tapi karena hari pertama, banyak orang tua yang berbondong-bondong mendaftarkan anaknya di sekolah. “Tadi saya cek langsung ke posko tidak ada persoalan,” tuturnya.

Edy menjelaskan, sampai pendaftaran ditutup pada pukul 14.00, sudah tercatat ada 6.136 calon siswa yang mendaftar. Hal ini, kata dia, menunjukkan jika proses pendaftaran itu sebenarnya tak ada persoalan serius. “Memang ada orang tua calon siswa yang datang ke Diknas, dia mengaku kesulitan saat meng-input. Ternyata, saat mendaftar belum menulis alamat dan tanggal lahir, tapi sudah di-enter,” ujarnya.

Masalah teknis itu kemudian berdampak. Formulir pendaftaran anaknya tak bisa dicetak. Namun, setelah orang tua tersebut mengadukan permasalahannya ke Diknas, problem itu bisa terselesaikan. “Hari pertama total ada 6.136 pendaftar di 94 SMP negeri yang ada di Jember,” sebutnya.

Sejauh ini, Edy menuturkan, pihak Diknas telah mengantisipasi terjadinya segala gangguan teknis. Termasuk ketika terjadi pemadaman aliran listrik secara mendadak. Diknas sudah menyiapkan genset sebagai cadangan guna menyuplai kebutuhan listrik. “Jadi kalau terjadi pemadaman, genset yang ada di Diknas secara otomatis akan menyala,” tuturnya.

Lebih lanjut, Edy menjelaskan, PPDB jalur zonasi ini merupakan pendaftaran tahap kedua, dengan ketersediaan kuota mencapai 50 persen dari pagu siswa yang tersedia. Jalur zonasi ini menjadi harapan terakhir bagi calon siswa yang masih berminat bersekolah di lembaga pendidikan negeri. Mulai dari tingkat TK, SD, hingga SMP.

Informasinya, keseluruhan jalur zonasi terbagi menjadi lima tahapan. Pertama pendaftaran terhitung 17-20 Juni mendatang, lalu penetapan Daftar Nominasi Tetap (DNT) pada 22-23 Juni, disambung dengan proses pengolahan DNT pada 24-27 Juni. Hasilnya, bakal diumumkan pada 29 Juni, serta ditutup dengan pendaftaran ulang pada 29-30 Juni.

Edy memaparkan, jalur zonasi ini sama seperti tahun kemarin. Yakni tetap memprioritaskan calon siswa yang memiliki jarak terdekat dengan sekolah. Bagi para siswa yang tidak lolos pada jalur awal kemarin, mereka bisa kembali mencoba di jalur zonasi tersebut. “Mereka bisa mengurus pendaftarannya secara online. Tapi kalau rumahnya dekat dari sekolah, bisa datang langsung ke sekolah yang dituju,” jelasnya.

Selain itu, dari sejumlah rombongan belajar (rombel) yang tersedia di sekolah, Edy menambahkan, beberapa di antaranya masih belum terpenuhi pagunya. Sehingga, otomatis sisa kuota di jalur awal yang belum terisi itu teralokasikan untuk kuota jalur zonasi. “Ada beberapa sekolah yang sudah terpenuhi dan ada yang belum terpenuhi. Nah, bagi yang belum itu, kuotanya include ke kuota zonasi,” tambahnya.

Kendati demikian, Edy tidak menyebut pasti berapa sekolah yang kekurangan pagu dari jalur awal. Namun dia berharap, para siswa atau calon wali murid tetap bisa memanfaatkan kesempatan yang ada di jalur zonasi kali ini.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca

Komitmen Cegah Korupsi di Jember

Bisa Jadi Pemicu Kriminalitas

Ragu pada Program Sendiri