Mobile_AP_Rectangle 1
RADAR JEMBER.ID – Satu lagi papan reklame berbayar di atas bangunan pertokoan Jompo diturunkan. Pembongkaran kali ini dilakukan di atas sebuah toko elektronik. Meski di depan ruko tersebut tidak termasuk jalan yang ambles, tetapi penurunan tetap dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan buruk.
Data yang diperoleh wartawan Radarjember.id menyebutkan, pemasangan papan reklame sudah menjadi pembahasan yang sempat panas tahun 2012 lalu. Itu terjadi karena bangunan ruko dinilai tidak untuk dipasangi papan reklame. Namun, papan reklame tersebut tetap dipasang.
Nah, begitu fondasi di bagian belakang bangunan ruko tergerus air sungai, pemerintah sempat melakukan penanganan sementara menggunakan bronjong. Namun, bronjong tersebut langsung terseret arus sungai saat musim hujan lalu.
Mobile_AP_Rectangle 2
Pemerintah kabupaten selanjutnya meminta agar pedagang yang ada di deretan 15 pertokoan Jompo mengosongkan sementara. Itu menyusul karena jalan ambles terus terjadi dan kondisi sebagian toko ada yang retak. Tak hanya itu, papan reklame yang ada di ujung timur atau di atas toko yang ditempati Teguh sebelumnya sudah dibongkar.
Menurut Hasan, warga sekitar, pembongkaran papan reklame merupakan kali kedua setelah adanya jalan ambles dan toko rusak tersebut. “Ini sudah yang kedua. Sebelumnya papan reklame yang berdiri di atas toko paling timur sudah dibongkar,” katanya.
Sebagai warga, dirinya berharap, penanganan ruko Jompo tersebut benar-benar dilakukan secara baik dan tidak sebatas penurunan papan reklame. “Kalau bisa dibangunkan fondasi permanen. Agar warga tidak lagi khawatir, terutama pedagang yang menempati ruko Jompo,” pungkasnya. (*)
- Advertisement -
RADAR JEMBER.ID – Satu lagi papan reklame berbayar di atas bangunan pertokoan Jompo diturunkan. Pembongkaran kali ini dilakukan di atas sebuah toko elektronik. Meski di depan ruko tersebut tidak termasuk jalan yang ambles, tetapi penurunan tetap dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan buruk.
Data yang diperoleh wartawan Radarjember.id menyebutkan, pemasangan papan reklame sudah menjadi pembahasan yang sempat panas tahun 2012 lalu. Itu terjadi karena bangunan ruko dinilai tidak untuk dipasangi papan reklame. Namun, papan reklame tersebut tetap dipasang.
Nah, begitu fondasi di bagian belakang bangunan ruko tergerus air sungai, pemerintah sempat melakukan penanganan sementara menggunakan bronjong. Namun, bronjong tersebut langsung terseret arus sungai saat musim hujan lalu.
Pemerintah kabupaten selanjutnya meminta agar pedagang yang ada di deretan 15 pertokoan Jompo mengosongkan sementara. Itu menyusul karena jalan ambles terus terjadi dan kondisi sebagian toko ada yang retak. Tak hanya itu, papan reklame yang ada di ujung timur atau di atas toko yang ditempati Teguh sebelumnya sudah dibongkar.
Menurut Hasan, warga sekitar, pembongkaran papan reklame merupakan kali kedua setelah adanya jalan ambles dan toko rusak tersebut. “Ini sudah yang kedua. Sebelumnya papan reklame yang berdiri di atas toko paling timur sudah dibongkar,” katanya.
Sebagai warga, dirinya berharap, penanganan ruko Jompo tersebut benar-benar dilakukan secara baik dan tidak sebatas penurunan papan reklame. “Kalau bisa dibangunkan fondasi permanen. Agar warga tidak lagi khawatir, terutama pedagang yang menempati ruko Jompo,” pungkasnya. (*)
RADAR JEMBER.ID – Satu lagi papan reklame berbayar di atas bangunan pertokoan Jompo diturunkan. Pembongkaran kali ini dilakukan di atas sebuah toko elektronik. Meski di depan ruko tersebut tidak termasuk jalan yang ambles, tetapi penurunan tetap dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan buruk.
Data yang diperoleh wartawan Radarjember.id menyebutkan, pemasangan papan reklame sudah menjadi pembahasan yang sempat panas tahun 2012 lalu. Itu terjadi karena bangunan ruko dinilai tidak untuk dipasangi papan reklame. Namun, papan reklame tersebut tetap dipasang.
Nah, begitu fondasi di bagian belakang bangunan ruko tergerus air sungai, pemerintah sempat melakukan penanganan sementara menggunakan bronjong. Namun, bronjong tersebut langsung terseret arus sungai saat musim hujan lalu.
Pemerintah kabupaten selanjutnya meminta agar pedagang yang ada di deretan 15 pertokoan Jompo mengosongkan sementara. Itu menyusul karena jalan ambles terus terjadi dan kondisi sebagian toko ada yang retak. Tak hanya itu, papan reklame yang ada di ujung timur atau di atas toko yang ditempati Teguh sebelumnya sudah dibongkar.
Menurut Hasan, warga sekitar, pembongkaran papan reklame merupakan kali kedua setelah adanya jalan ambles dan toko rusak tersebut. “Ini sudah yang kedua. Sebelumnya papan reklame yang berdiri di atas toko paling timur sudah dibongkar,” katanya.
Sebagai warga, dirinya berharap, penanganan ruko Jompo tersebut benar-benar dilakukan secara baik dan tidak sebatas penurunan papan reklame. “Kalau bisa dibangunkan fondasi permanen. Agar warga tidak lagi khawatir, terutama pedagang yang menempati ruko Jompo,” pungkasnya. (*)