24.9 C
Jember
Saturday, 25 March 2023

Bangkitkan Ekonomi dengan Kedisiplinan Tinggi

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Jatuhnya perekonomian di Kabupaten Jember dan Indonesia belum sepenuhnya pulih. Terganggunya dunia kesehatan setahun terakhir menjadi penyebab utama yang tidak kita mungkiri. Munculnya wabah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) saat itu membuat banyak aktivitas dibatasi, sehingga pendapatan mayoritas orang anjlok.

Jawa Pos Radar Jember membahas khusus apa yang akan dilakukan Bupati dan Wakil Bupati Jember terpilih Hendy Siswanto dan Muhammad Balya Firjaun Barlaman untuk mengatasi terganggunya dunia kesehatan akibat korona. Termasuk strategi pembangkitan ekonomi.

Hendy mengatakan, hadirnya pandemi korona sangat berdampak pada dua hal. Pertama adalah terhadap pendidikan anak. Dan yang kedua adalah dampak pandemi terhadap ekonomi warga Jember.

Mobile_AP_Rectangle 2

Berdasarkan pengalaman setahun terakhir dalam penanganan wabah korona, menurut Hendy, ada beberapa hal yang dinilai kurang tepat. Kekurangan-kekurangan itu nanti yang akan dilengkapi setelah resmi menjabat sebagai bupati.

Hendy mengungkap, penerapan protokol kesehatan sejatinya sudah pas untuk mencegah penyebaran wabah korona. Namun, realisasi di lapangan, banyak orang yang terkadang menganggap enteng. Akibatnya, protokol kesehatan yang dalam praktiknya menerapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun) belum dilakukan secara maksimal.

“Perlu peningkatan kedisiplinan dalam mematuhi protokol kesehatan. Paling tidak, di era new normal ini, kita sama-sama membiasakan diri untuk melakukan 3M. Dengan meningkatkan kedisiplinan ini, kita bisa melakukan aktivitas seperti bekerja, berdagang, atau kegiatan lain,” papar Hendy, belum lama ini.

Peningkatan kedisiplinan melakukan 3M, menurut mantan pegawai Kementerian Perhubungan ini, menjadi kunci guna menuju kebangkitan ekonomi Jember. Seluruh warga yang mematuhi protokol kesehatan bisa berbuat apa saja, termasuk bekerja seperti sedia kala.

“Kalau kegiatan terus-terusan dibatasi, apalagi sampai melarang pedagang berjualan, kasihan warga. Mereka butuh makan, dan itu hanya bisa didapat dengan bekerja. Setelah saya resmi menjabat nanti, semua orang boleh bekerja. Tidak akan ada yang dilarang karena semua butuh makan. Akan tetapi, semua kegiatan itu boleh dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan 3M dengan disiplin,” ungkap Hendy.

Pembatasan-pembatasan kegiatan nantinya hanya berlaku bagi kegiatan yang melibatkan kerumunan banyak orang atau dalam skala besar. “Perlu penanganan kesehatan termasuk Covid-19 secara tepat, demi membangkitkan perekonomian di Jember,” ucapnya.

Pihaknya juga menyampaikan, upaya penanganan Covid-19 seperti mematuhi protokol kesehatan tidak boleh ditinggal. Tak hanya itu, Hendy juga mengajak agar menghadapi pandemi juga ada upaya kepada Sang Pencipta. “Nanti saya akan ajak masyarakat untuk berdoa bersama. Misalnya setelah salat atau waktu lain. Menangani Covid-19 ini tidak cukup sekadar hablumminannas (hubungan antarmanusia, Red) tetapi perlu melakukan hablumminallah (hubungan dengan Sang Pencipta, Red),” tutur Hendy.

Hal senada juga disampaikan Muhammad Balya Firjaun Barlaman. Upaya penanganan Covid-19 serentak dilakukan secara lahiriah seperti melakukan penerapan 3M. “Ada satu hal yang akan kami lakukan agar juga menyeluruh di Jember, yaitu upaya batiniah. Apa pun yang menjalankan dan mengatur kehidupan di bumi ini adalah Allah SWT. Upaya 99 persen lahiriah sudah kita tempuh, kita tidak boleh meninggalkan satu persennya, yaitu upaya batiniah,” ucapnya.

Kaitan dengan perekonomian di Jember, menurut pria yang akrab disapa Gus Firjaun ini, perlu upaya untuk menaikkan taraf hidup masyarakat. Terganggunya kesehatan akibat wabah perlu dihadapi dengan imun yang kuat.

“Imun bisa menjadi kuat antara lain dengan makan. Ketika masyarakat Jember sulit makan akibat pekerjaan sulit dan aktivitas dibatasi, maka 60-70 persen penghasilan banyak warga tersendat. Pekerja yang menjual jasa seperti pengusaha sound system, penyewaan terop (tenda, Red), serta jasa lain sangat merasakan itu,” katanya.

Untuk itu, dibutuhkan terobosan agar ekonomi warga tidak terus-terusan anjlok di masa pandemi seperti sekarang. Apalagi, mayoritas warga bukanlah penerima gaji tetap seperti aparatur sipil negara (ASN).

Jika warga berdiam di rumah tanpa melakukan pekerjaan, maka tak akan mendapat upah seperti pegawai pemerintah. “Perlu kiat-kiat untuk meningkatkan penghasilan masyarakat. Dengan menyinergikan upaya lahiriyah dan batiniah, semoga Covid-19 diangkat oleh Allah SWT,” pungkas Firjaun.

Sementara itu, pada tahun 2021 ini, nantinya Hendy-Firjaun akan menjadikan bidang kesehatan salah satu fokus penanganan demi membangkitkan perekonomian seluruh warga. Bantuan-bantuan akan tetap diberikan, tetapi akan ditata kembali dengan data yang lebih valid.

 

Jurnalis : Nur Hariri
Fotografer : DOKUMENTASI RADAR JEMBER
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Jatuhnya perekonomian di Kabupaten Jember dan Indonesia belum sepenuhnya pulih. Terganggunya dunia kesehatan setahun terakhir menjadi penyebab utama yang tidak kita mungkiri. Munculnya wabah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) saat itu membuat banyak aktivitas dibatasi, sehingga pendapatan mayoritas orang anjlok.

Jawa Pos Radar Jember membahas khusus apa yang akan dilakukan Bupati dan Wakil Bupati Jember terpilih Hendy Siswanto dan Muhammad Balya Firjaun Barlaman untuk mengatasi terganggunya dunia kesehatan akibat korona. Termasuk strategi pembangkitan ekonomi.

Hendy mengatakan, hadirnya pandemi korona sangat berdampak pada dua hal. Pertama adalah terhadap pendidikan anak. Dan yang kedua adalah dampak pandemi terhadap ekonomi warga Jember.

Berdasarkan pengalaman setahun terakhir dalam penanganan wabah korona, menurut Hendy, ada beberapa hal yang dinilai kurang tepat. Kekurangan-kekurangan itu nanti yang akan dilengkapi setelah resmi menjabat sebagai bupati.

Hendy mengungkap, penerapan protokol kesehatan sejatinya sudah pas untuk mencegah penyebaran wabah korona. Namun, realisasi di lapangan, banyak orang yang terkadang menganggap enteng. Akibatnya, protokol kesehatan yang dalam praktiknya menerapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun) belum dilakukan secara maksimal.

“Perlu peningkatan kedisiplinan dalam mematuhi protokol kesehatan. Paling tidak, di era new normal ini, kita sama-sama membiasakan diri untuk melakukan 3M. Dengan meningkatkan kedisiplinan ini, kita bisa melakukan aktivitas seperti bekerja, berdagang, atau kegiatan lain,” papar Hendy, belum lama ini.

Peningkatan kedisiplinan melakukan 3M, menurut mantan pegawai Kementerian Perhubungan ini, menjadi kunci guna menuju kebangkitan ekonomi Jember. Seluruh warga yang mematuhi protokol kesehatan bisa berbuat apa saja, termasuk bekerja seperti sedia kala.

“Kalau kegiatan terus-terusan dibatasi, apalagi sampai melarang pedagang berjualan, kasihan warga. Mereka butuh makan, dan itu hanya bisa didapat dengan bekerja. Setelah saya resmi menjabat nanti, semua orang boleh bekerja. Tidak akan ada yang dilarang karena semua butuh makan. Akan tetapi, semua kegiatan itu boleh dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan 3M dengan disiplin,” ungkap Hendy.

Pembatasan-pembatasan kegiatan nantinya hanya berlaku bagi kegiatan yang melibatkan kerumunan banyak orang atau dalam skala besar. “Perlu penanganan kesehatan termasuk Covid-19 secara tepat, demi membangkitkan perekonomian di Jember,” ucapnya.

Pihaknya juga menyampaikan, upaya penanganan Covid-19 seperti mematuhi protokol kesehatan tidak boleh ditinggal. Tak hanya itu, Hendy juga mengajak agar menghadapi pandemi juga ada upaya kepada Sang Pencipta. “Nanti saya akan ajak masyarakat untuk berdoa bersama. Misalnya setelah salat atau waktu lain. Menangani Covid-19 ini tidak cukup sekadar hablumminannas (hubungan antarmanusia, Red) tetapi perlu melakukan hablumminallah (hubungan dengan Sang Pencipta, Red),” tutur Hendy.

Hal senada juga disampaikan Muhammad Balya Firjaun Barlaman. Upaya penanganan Covid-19 serentak dilakukan secara lahiriah seperti melakukan penerapan 3M. “Ada satu hal yang akan kami lakukan agar juga menyeluruh di Jember, yaitu upaya batiniah. Apa pun yang menjalankan dan mengatur kehidupan di bumi ini adalah Allah SWT. Upaya 99 persen lahiriah sudah kita tempuh, kita tidak boleh meninggalkan satu persennya, yaitu upaya batiniah,” ucapnya.

Kaitan dengan perekonomian di Jember, menurut pria yang akrab disapa Gus Firjaun ini, perlu upaya untuk menaikkan taraf hidup masyarakat. Terganggunya kesehatan akibat wabah perlu dihadapi dengan imun yang kuat.

“Imun bisa menjadi kuat antara lain dengan makan. Ketika masyarakat Jember sulit makan akibat pekerjaan sulit dan aktivitas dibatasi, maka 60-70 persen penghasilan banyak warga tersendat. Pekerja yang menjual jasa seperti pengusaha sound system, penyewaan terop (tenda, Red), serta jasa lain sangat merasakan itu,” katanya.

Untuk itu, dibutuhkan terobosan agar ekonomi warga tidak terus-terusan anjlok di masa pandemi seperti sekarang. Apalagi, mayoritas warga bukanlah penerima gaji tetap seperti aparatur sipil negara (ASN).

Jika warga berdiam di rumah tanpa melakukan pekerjaan, maka tak akan mendapat upah seperti pegawai pemerintah. “Perlu kiat-kiat untuk meningkatkan penghasilan masyarakat. Dengan menyinergikan upaya lahiriyah dan batiniah, semoga Covid-19 diangkat oleh Allah SWT,” pungkas Firjaun.

Sementara itu, pada tahun 2021 ini, nantinya Hendy-Firjaun akan menjadikan bidang kesehatan salah satu fokus penanganan demi membangkitkan perekonomian seluruh warga. Bantuan-bantuan akan tetap diberikan, tetapi akan ditata kembali dengan data yang lebih valid.

 

Jurnalis : Nur Hariri
Fotografer : DOKUMENTASI RADAR JEMBER
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Jatuhnya perekonomian di Kabupaten Jember dan Indonesia belum sepenuhnya pulih. Terganggunya dunia kesehatan setahun terakhir menjadi penyebab utama yang tidak kita mungkiri. Munculnya wabah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) saat itu membuat banyak aktivitas dibatasi, sehingga pendapatan mayoritas orang anjlok.

Jawa Pos Radar Jember membahas khusus apa yang akan dilakukan Bupati dan Wakil Bupati Jember terpilih Hendy Siswanto dan Muhammad Balya Firjaun Barlaman untuk mengatasi terganggunya dunia kesehatan akibat korona. Termasuk strategi pembangkitan ekonomi.

Hendy mengatakan, hadirnya pandemi korona sangat berdampak pada dua hal. Pertama adalah terhadap pendidikan anak. Dan yang kedua adalah dampak pandemi terhadap ekonomi warga Jember.

Berdasarkan pengalaman setahun terakhir dalam penanganan wabah korona, menurut Hendy, ada beberapa hal yang dinilai kurang tepat. Kekurangan-kekurangan itu nanti yang akan dilengkapi setelah resmi menjabat sebagai bupati.

Hendy mengungkap, penerapan protokol kesehatan sejatinya sudah pas untuk mencegah penyebaran wabah korona. Namun, realisasi di lapangan, banyak orang yang terkadang menganggap enteng. Akibatnya, protokol kesehatan yang dalam praktiknya menerapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun) belum dilakukan secara maksimal.

“Perlu peningkatan kedisiplinan dalam mematuhi protokol kesehatan. Paling tidak, di era new normal ini, kita sama-sama membiasakan diri untuk melakukan 3M. Dengan meningkatkan kedisiplinan ini, kita bisa melakukan aktivitas seperti bekerja, berdagang, atau kegiatan lain,” papar Hendy, belum lama ini.

Peningkatan kedisiplinan melakukan 3M, menurut mantan pegawai Kementerian Perhubungan ini, menjadi kunci guna menuju kebangkitan ekonomi Jember. Seluruh warga yang mematuhi protokol kesehatan bisa berbuat apa saja, termasuk bekerja seperti sedia kala.

“Kalau kegiatan terus-terusan dibatasi, apalagi sampai melarang pedagang berjualan, kasihan warga. Mereka butuh makan, dan itu hanya bisa didapat dengan bekerja. Setelah saya resmi menjabat nanti, semua orang boleh bekerja. Tidak akan ada yang dilarang karena semua butuh makan. Akan tetapi, semua kegiatan itu boleh dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan 3M dengan disiplin,” ungkap Hendy.

Pembatasan-pembatasan kegiatan nantinya hanya berlaku bagi kegiatan yang melibatkan kerumunan banyak orang atau dalam skala besar. “Perlu penanganan kesehatan termasuk Covid-19 secara tepat, demi membangkitkan perekonomian di Jember,” ucapnya.

Pihaknya juga menyampaikan, upaya penanganan Covid-19 seperti mematuhi protokol kesehatan tidak boleh ditinggal. Tak hanya itu, Hendy juga mengajak agar menghadapi pandemi juga ada upaya kepada Sang Pencipta. “Nanti saya akan ajak masyarakat untuk berdoa bersama. Misalnya setelah salat atau waktu lain. Menangani Covid-19 ini tidak cukup sekadar hablumminannas (hubungan antarmanusia, Red) tetapi perlu melakukan hablumminallah (hubungan dengan Sang Pencipta, Red),” tutur Hendy.

Hal senada juga disampaikan Muhammad Balya Firjaun Barlaman. Upaya penanganan Covid-19 serentak dilakukan secara lahiriah seperti melakukan penerapan 3M. “Ada satu hal yang akan kami lakukan agar juga menyeluruh di Jember, yaitu upaya batiniah. Apa pun yang menjalankan dan mengatur kehidupan di bumi ini adalah Allah SWT. Upaya 99 persen lahiriah sudah kita tempuh, kita tidak boleh meninggalkan satu persennya, yaitu upaya batiniah,” ucapnya.

Kaitan dengan perekonomian di Jember, menurut pria yang akrab disapa Gus Firjaun ini, perlu upaya untuk menaikkan taraf hidup masyarakat. Terganggunya kesehatan akibat wabah perlu dihadapi dengan imun yang kuat.

“Imun bisa menjadi kuat antara lain dengan makan. Ketika masyarakat Jember sulit makan akibat pekerjaan sulit dan aktivitas dibatasi, maka 60-70 persen penghasilan banyak warga tersendat. Pekerja yang menjual jasa seperti pengusaha sound system, penyewaan terop (tenda, Red), serta jasa lain sangat merasakan itu,” katanya.

Untuk itu, dibutuhkan terobosan agar ekonomi warga tidak terus-terusan anjlok di masa pandemi seperti sekarang. Apalagi, mayoritas warga bukanlah penerima gaji tetap seperti aparatur sipil negara (ASN).

Jika warga berdiam di rumah tanpa melakukan pekerjaan, maka tak akan mendapat upah seperti pegawai pemerintah. “Perlu kiat-kiat untuk meningkatkan penghasilan masyarakat. Dengan menyinergikan upaya lahiriyah dan batiniah, semoga Covid-19 diangkat oleh Allah SWT,” pungkas Firjaun.

Sementara itu, pada tahun 2021 ini, nantinya Hendy-Firjaun akan menjadikan bidang kesehatan salah satu fokus penanganan demi membangkitkan perekonomian seluruh warga. Bantuan-bantuan akan tetap diberikan, tetapi akan ditata kembali dengan data yang lebih valid.

 

Jurnalis : Nur Hariri
Fotografer : DOKUMENTASI RADAR JEMBER
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca