JEMBER, RADARJEMBER.ID – Penerimaan mahasiswa baru 2021 di Universitas PGRI Argopuro (Unipar) Jember ditengarai terjadi kecurangan. Dalam kasus ini, salah seorang pegawai internal kampus dituding menjadi pelakunya. Belakangan, tindakan itu menuai protes karena muncul aksi pungutan liar (pungli) yang dinilai merugikan mahasiswa.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Jember, modus yang dilakukan pegawai itu adalah dengan mencari mahasiswa yang mau kuliah di Universitas PGRI Argopuro (Unipar) Jember. Calon mahasiswa Universitas PGRI Argopuro (Unipar) Jember diiming-imingi beasiswa Bidikmisi yang sekarang dikenal dengan istilah Beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K). Calon mahasiswa Universitas PGRI Argopuro (Unipar) Jember  dijanjikan bebas biaya kuliah hingga lulus delapan semester.
Namun, beasiswa bidikmisi mahasiswa Universitas PGRI Argopuro (Unipar) Jember yang dijanjikan tidak kunjung cair hingga mendekati pembayaran biaya kuliah. Oknum pegawai Universitas PGRI Argopuro (Unipar) Jember dan koordinator pencari mahasiswa selanjutnya menjanjikan kembali pengurusan beasiswa itu hingga selesai, asalkan mahasiswa membayar Rp 200 ribu hingga Rp 250 ribu. Puluhan mahasiswa Universitas PGRI Argopuro (Unipar) Jember pun menjadi korban. Mereka membayar sesuai yang diminta.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas PGRI Argopuro (Unipar) Jember Maharani menuding, uang pungli itu adalah aksi curang oknum staf kemahasiswaan. Korbannya berjumlah 20 orang. “Dan itu sudah disikapi oleh BEM dan rektorat,” katanya, kemarin (17/1).
Namun, lanjut Maharani, ada pelaku lain yang tidak terlacak. Yakni koordinator yang bertugas mengumpulkan calon mahasiswa Universitas PGRI Argopuro (Unipar) Jember . Sebab, pelaku bukan dari internal kampus. Menurut dia, saat ini kampus telah mengupayakan untuk mengembalikan uang pungli tersebut. “Tapi, mahasiswa sudah legawa,” tambahnya.
Putusnya jejak calo yang berasal dari luar kampus itu karena komunikasi yang dibangun antara calo beasiswa Bidikmisi dari eksternal itu dilakukan melalui sambungan telepon. Sehingga tidak ada jejak obrolan yang bisa menjadi bukti praktik percaloan tersebut. “Ini lewat telepon. Jadi, tidak ada track record-nya,” ujarnya.
Sebenarnya, berapa jumlah kuota beasiswa Bidikmisi tahun 2021 di kampus Unipar? Dia mengatakan, jatahnya sekitar 500 mahasiswa. Sedangkan mahasiswa baru Universitas PGRI Argopuro (Unipar) Jember berjumlah sekitar seribu. “Yang sudah penetapan beasiswa KIP-K sekitar 500 mahasiswa,” jelasnya.
Meski demikian, hingga saat ini belum ada data valid berapa jumlah penerima beasiswa itu. Sebab, ada beberapa mahasiswa Universitas PGRI Argopuro (Unipar) Jember yang mengundurkan diri karena terlalu lama menunggu kejelasan. “Jadi, kami belum tahu data validnya berapa. Mungkin akan ada pendataan ulang,” tuturnya.
Terpisah, Rektor Universitas PGRI Argopuro (Unipar) Jember Hadi Prayogo mengatakan, mahasiswa yang tidak menerima beasiswa Bidikmisi akan menerima beasiswa rektor. Ini adalah beasiswa perdana yang diluncurkan oleh Hadi Prayogo sejak menjadi rektor. “Kalau tidak kena KIP-K, akan saya kasih beasiswa rektor. Semua gratis,” ucapnya.
Beasiswa rektor ini nantinya sama dengan beasiswa KIP-K, yaitu memberikan dana kuliah selama delapan semester. Adapun biaya operasional lainnya seperti dana orientasi calon mahasiswa dan dana pengembangan akan dibebaskan bagi mahasiswa, dengan syarat harus menyertakan surat keterangan tidak mampu (SKTM). “Prinsipnya, biaya nol rupiah ada SKTM dan benar-benar tidak mampu,” paparnya.
Reporter : Dian Cahyani/Radar Jember
Fotografer : Dian Cahyani/Radar Jember
Editor : Mahrus Sholih/Radar Jember