23.7 C
Jember
Sunday, 26 March 2023

Asyiknya Menikmati Wisata Musiman Arum Jeram di Sungai Kalijompo, Patrang

Bagi pencinta petualangan, wisata Jumerto Rafting Adventure ini bisa menjadi pertimbangan. Menyusuri Sungai Kalijompo sepanjang tiga kilometer, pengunjung bakal mendapatkan sensasi dan kenikmatan tersendiri. Namun, tidak bisa sekarang. Tunggu musim hujan dulu, ya.

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Jujukan wisata di Jember cukup banyak. Mulai dari pantai, gunung, sungai, hingga wisata buatan. Jika umumnya destinasi wisata tersebut bisa dikunjungi sewaktu-waktu, namun khusus wisata yang satu ini tidak. Ya, Jumerto Rafting Adventure. Untuk menikmati serunya arung jeram, pengunjung harus menunggu momentum yang tepat. Saat musim hujan tiba dan air Sungai Kalijompo melimpah.

Jawa Pos Radar Jember menemui Pengelola Jumerto Rafting Adventure Mariono. Sia itu, dia menunjukkan lokasi finis arung jeram di Sungai Kalijompo yang berlokasi di Kelurahan Jumerto, Kecamatan Patrang. Sesekali, pria 51 tahun tersebut menunjukan lokasi belokan terakhir sebelum menjangkau titik finis. “Bagi yang pernah mencoba rafting atau arung jeram ini, pasti ketagihan,” ucapnya.

Menggunakan perahu karet yang berisi sekitar tiga hingga empat orang, Mariono bisa menyusuri sungai dengan panjang sekitar tiga kilometer tersebut. Tentunya dibarengi dengan pemandu untuk menjaga keamanan wisatawan. “Meski jaraknya tiga kilo, tapi rasanya seperti delapan kilometer,” candanya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Meski demikian, rafting di Jumerto ini merupakan wisata yang tak bisa sewaktu-waktu dikunjungi. Para pengunjung harus menunggu musim hujan datang. Sebab, arena bermain masih tidak bisa dipakai lantaran debit air kecil. Kurangnya debit air itu membuat perahu kandas dan tak bisa melewati bebatuan yang banyak teronggok di sepanjang jalur sungai. “Pokoknya, kalau seminggu hujan berturut-turut, itulah saatnya wisata Jumerto Rafting bisa dinikmati,” ungkapnya.

Dia berkata, banyak keseruan dalam bermain rafting di Jumerto. Yang paling tidak bisa dilupakan adalah ketika para pengunjung tak pernah berhenti berteriak. Setiap kali perahu karet berbelok atau bergelombang lantaran derasnya laju air, maka akan memberikan efek yang serupa kepada setiap penumpangnya. Mariono pun memeragakan teriakan dan gestur tubuh seperti terombang-ambing.

Akibat keseruan itu, Mariono menjelaskan, setiap kali selesai rafting, mereka pasti kelaparan. “Soalnya, tenaganya habis untuk menikmati keseruan saat bermain arung jeram,” ujarnya.

Jurnalis: Isnein Purnomo
Fotografer: Dwi Siswanto, MARIONO FOR RADAR JEMBER
Editor: Mahrus Sholih

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Jujukan wisata di Jember cukup banyak. Mulai dari pantai, gunung, sungai, hingga wisata buatan. Jika umumnya destinasi wisata tersebut bisa dikunjungi sewaktu-waktu, namun khusus wisata yang satu ini tidak. Ya, Jumerto Rafting Adventure. Untuk menikmati serunya arung jeram, pengunjung harus menunggu momentum yang tepat. Saat musim hujan tiba dan air Sungai Kalijompo melimpah.

Jawa Pos Radar Jember menemui Pengelola Jumerto Rafting Adventure Mariono. Sia itu, dia menunjukkan lokasi finis arung jeram di Sungai Kalijompo yang berlokasi di Kelurahan Jumerto, Kecamatan Patrang. Sesekali, pria 51 tahun tersebut menunjukan lokasi belokan terakhir sebelum menjangkau titik finis. “Bagi yang pernah mencoba rafting atau arung jeram ini, pasti ketagihan,” ucapnya.

Menggunakan perahu karet yang berisi sekitar tiga hingga empat orang, Mariono bisa menyusuri sungai dengan panjang sekitar tiga kilometer tersebut. Tentunya dibarengi dengan pemandu untuk menjaga keamanan wisatawan. “Meski jaraknya tiga kilo, tapi rasanya seperti delapan kilometer,” candanya.

Meski demikian, rafting di Jumerto ini merupakan wisata yang tak bisa sewaktu-waktu dikunjungi. Para pengunjung harus menunggu musim hujan datang. Sebab, arena bermain masih tidak bisa dipakai lantaran debit air kecil. Kurangnya debit air itu membuat perahu kandas dan tak bisa melewati bebatuan yang banyak teronggok di sepanjang jalur sungai. “Pokoknya, kalau seminggu hujan berturut-turut, itulah saatnya wisata Jumerto Rafting bisa dinikmati,” ungkapnya.

Dia berkata, banyak keseruan dalam bermain rafting di Jumerto. Yang paling tidak bisa dilupakan adalah ketika para pengunjung tak pernah berhenti berteriak. Setiap kali perahu karet berbelok atau bergelombang lantaran derasnya laju air, maka akan memberikan efek yang serupa kepada setiap penumpangnya. Mariono pun memeragakan teriakan dan gestur tubuh seperti terombang-ambing.

Akibat keseruan itu, Mariono menjelaskan, setiap kali selesai rafting, mereka pasti kelaparan. “Soalnya, tenaganya habis untuk menikmati keseruan saat bermain arung jeram,” ujarnya.

Jurnalis: Isnein Purnomo
Fotografer: Dwi Siswanto, MARIONO FOR RADAR JEMBER
Editor: Mahrus Sholih

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Jujukan wisata di Jember cukup banyak. Mulai dari pantai, gunung, sungai, hingga wisata buatan. Jika umumnya destinasi wisata tersebut bisa dikunjungi sewaktu-waktu, namun khusus wisata yang satu ini tidak. Ya, Jumerto Rafting Adventure. Untuk menikmati serunya arung jeram, pengunjung harus menunggu momentum yang tepat. Saat musim hujan tiba dan air Sungai Kalijompo melimpah.

Jawa Pos Radar Jember menemui Pengelola Jumerto Rafting Adventure Mariono. Sia itu, dia menunjukkan lokasi finis arung jeram di Sungai Kalijompo yang berlokasi di Kelurahan Jumerto, Kecamatan Patrang. Sesekali, pria 51 tahun tersebut menunjukan lokasi belokan terakhir sebelum menjangkau titik finis. “Bagi yang pernah mencoba rafting atau arung jeram ini, pasti ketagihan,” ucapnya.

Menggunakan perahu karet yang berisi sekitar tiga hingga empat orang, Mariono bisa menyusuri sungai dengan panjang sekitar tiga kilometer tersebut. Tentunya dibarengi dengan pemandu untuk menjaga keamanan wisatawan. “Meski jaraknya tiga kilo, tapi rasanya seperti delapan kilometer,” candanya.

Meski demikian, rafting di Jumerto ini merupakan wisata yang tak bisa sewaktu-waktu dikunjungi. Para pengunjung harus menunggu musim hujan datang. Sebab, arena bermain masih tidak bisa dipakai lantaran debit air kecil. Kurangnya debit air itu membuat perahu kandas dan tak bisa melewati bebatuan yang banyak teronggok di sepanjang jalur sungai. “Pokoknya, kalau seminggu hujan berturut-turut, itulah saatnya wisata Jumerto Rafting bisa dinikmati,” ungkapnya.

Dia berkata, banyak keseruan dalam bermain rafting di Jumerto. Yang paling tidak bisa dilupakan adalah ketika para pengunjung tak pernah berhenti berteriak. Setiap kali perahu karet berbelok atau bergelombang lantaran derasnya laju air, maka akan memberikan efek yang serupa kepada setiap penumpangnya. Mariono pun memeragakan teriakan dan gestur tubuh seperti terombang-ambing.

Akibat keseruan itu, Mariono menjelaskan, setiap kali selesai rafting, mereka pasti kelaparan. “Soalnya, tenaganya habis untuk menikmati keseruan saat bermain arung jeram,” ujarnya.

Jurnalis: Isnein Purnomo
Fotografer: Dwi Siswanto, MARIONO FOR RADAR JEMBER
Editor: Mahrus Sholih

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca