27.8 C
Jember
Friday, 31 March 2023

Bupati Hendy Jamin Minyak Goreng Tidak Langka

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Minyak goreng menjadi salah satu bahan pokok yang viral pada puasa dan lebaran kali ini. Bagaimana tidak, setelah sempat langka, harga minyak kemasan maupun minyak curah menjadi mahal. Pemkab Jember pun gencar melakukan operasi pasar di sejumlah tempat.

Baca Juga: Kunker, Bupati Bawa Minyak Goreng

Salah satu operasi pasar yang dilakukan Bupati Jember yakni di Kecamatan Kencong. Di sana, Bupati Hendy beserta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) meminta agar semua warga tidak berebut minyak. Hendy menghimbau agar masyarakat agar tidak panic buying dan membeli minyak dalam jumlah besar.

Mobile_AP_Rectangle 2

Menurutnya, jika masyarakat sampai panic buying, akan berdampak pada kelangkaan stok minyak goreng di pasar. Untuk itu, masyarakat diharapkan tenang, karena pemerintah akan terus menyiapkan stok minyak goreng yang cukup selama puasa atau saat lebaran Idul Fitri nanti.

Operasi yang dilakukan tentunya sebagai upaya stabilisasi harga dan ketersediaan stok barang kebutuhan pokok berupa minyak goreng untuk masyarakat. “Kami akan berusaha mencukupi kebutuhan pokok masyarakat,” katanya.

Dikatakan, pemerintah terus melakukan stabilisasi minyak. “Provinsipun mencukupi untuk kebutuhan minyak goreng ini, jadi tak perlu khawatir,” ungkap Hendy saat meninjau operasi minyak di Kencong. Disampaikan, pihaknya akan mengadakan operasi pasar secara menyeluruh di setiap Kecamatan yang ada di Kabupaten Jember.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bambang Saputra mengungkapkan yang mana pemerintah telah menyerahkan harga minyak pada mekanisme pasar, alhasil masyarakat dicekik dengan melambungnya harga minyak dengan kisaran Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu per liternya.

“Namun pada 16 Maret dengan ditetapkan harga eceran tertinggi Rp 14 sampai Rp 15 ribu per liter untuk minyak curah, akan tetapi ketersediaannya sangat terbatas,” ujar Bambang. Kini pemerintah sudah bekerja sama dengan perusahaan minyak.

Selain operasi di kecamatan, pemerintah juga menyasar pasar-pasar tradisional. Seperti tanjung serta pasr-pasar yang lain. “Jadi seluruh masyarakat diharapkan jangan panik,” pungkasnya.

Jurnalis: mg2
Fotografer: DISKOMINFO JEMBER FOR RADAR JEMBER

Editor: Nur Hariri

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Minyak goreng menjadi salah satu bahan pokok yang viral pada puasa dan lebaran kali ini. Bagaimana tidak, setelah sempat langka, harga minyak kemasan maupun minyak curah menjadi mahal. Pemkab Jember pun gencar melakukan operasi pasar di sejumlah tempat.

Baca Juga: Kunker, Bupati Bawa Minyak Goreng

Salah satu operasi pasar yang dilakukan Bupati Jember yakni di Kecamatan Kencong. Di sana, Bupati Hendy beserta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) meminta agar semua warga tidak berebut minyak. Hendy menghimbau agar masyarakat agar tidak panic buying dan membeli minyak dalam jumlah besar.

Menurutnya, jika masyarakat sampai panic buying, akan berdampak pada kelangkaan stok minyak goreng di pasar. Untuk itu, masyarakat diharapkan tenang, karena pemerintah akan terus menyiapkan stok minyak goreng yang cukup selama puasa atau saat lebaran Idul Fitri nanti.

Operasi yang dilakukan tentunya sebagai upaya stabilisasi harga dan ketersediaan stok barang kebutuhan pokok berupa minyak goreng untuk masyarakat. “Kami akan berusaha mencukupi kebutuhan pokok masyarakat,” katanya.

Dikatakan, pemerintah terus melakukan stabilisasi minyak. “Provinsipun mencukupi untuk kebutuhan minyak goreng ini, jadi tak perlu khawatir,” ungkap Hendy saat meninjau operasi minyak di Kencong. Disampaikan, pihaknya akan mengadakan operasi pasar secara menyeluruh di setiap Kecamatan yang ada di Kabupaten Jember.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bambang Saputra mengungkapkan yang mana pemerintah telah menyerahkan harga minyak pada mekanisme pasar, alhasil masyarakat dicekik dengan melambungnya harga minyak dengan kisaran Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu per liternya.

“Namun pada 16 Maret dengan ditetapkan harga eceran tertinggi Rp 14 sampai Rp 15 ribu per liter untuk minyak curah, akan tetapi ketersediaannya sangat terbatas,” ujar Bambang. Kini pemerintah sudah bekerja sama dengan perusahaan minyak.

Selain operasi di kecamatan, pemerintah juga menyasar pasar-pasar tradisional. Seperti tanjung serta pasr-pasar yang lain. “Jadi seluruh masyarakat diharapkan jangan panik,” pungkasnya.

Jurnalis: mg2
Fotografer: DISKOMINFO JEMBER FOR RADAR JEMBER

Editor: Nur Hariri

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Minyak goreng menjadi salah satu bahan pokok yang viral pada puasa dan lebaran kali ini. Bagaimana tidak, setelah sempat langka, harga minyak kemasan maupun minyak curah menjadi mahal. Pemkab Jember pun gencar melakukan operasi pasar di sejumlah tempat.

Baca Juga: Kunker, Bupati Bawa Minyak Goreng

Salah satu operasi pasar yang dilakukan Bupati Jember yakni di Kecamatan Kencong. Di sana, Bupati Hendy beserta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) meminta agar semua warga tidak berebut minyak. Hendy menghimbau agar masyarakat agar tidak panic buying dan membeli minyak dalam jumlah besar.

Menurutnya, jika masyarakat sampai panic buying, akan berdampak pada kelangkaan stok minyak goreng di pasar. Untuk itu, masyarakat diharapkan tenang, karena pemerintah akan terus menyiapkan stok minyak goreng yang cukup selama puasa atau saat lebaran Idul Fitri nanti.

Operasi yang dilakukan tentunya sebagai upaya stabilisasi harga dan ketersediaan stok barang kebutuhan pokok berupa minyak goreng untuk masyarakat. “Kami akan berusaha mencukupi kebutuhan pokok masyarakat,” katanya.

Dikatakan, pemerintah terus melakukan stabilisasi minyak. “Provinsipun mencukupi untuk kebutuhan minyak goreng ini, jadi tak perlu khawatir,” ungkap Hendy saat meninjau operasi minyak di Kencong. Disampaikan, pihaknya akan mengadakan operasi pasar secara menyeluruh di setiap Kecamatan yang ada di Kabupaten Jember.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bambang Saputra mengungkapkan yang mana pemerintah telah menyerahkan harga minyak pada mekanisme pasar, alhasil masyarakat dicekik dengan melambungnya harga minyak dengan kisaran Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu per liternya.

“Namun pada 16 Maret dengan ditetapkan harga eceran tertinggi Rp 14 sampai Rp 15 ribu per liter untuk minyak curah, akan tetapi ketersediaannya sangat terbatas,” ujar Bambang. Kini pemerintah sudah bekerja sama dengan perusahaan minyak.

Selain operasi di kecamatan, pemerintah juga menyasar pasar-pasar tradisional. Seperti tanjung serta pasr-pasar yang lain. “Jadi seluruh masyarakat diharapkan jangan panik,” pungkasnya.

Jurnalis: mg2
Fotografer: DISKOMINFO JEMBER FOR RADAR JEMBER

Editor: Nur Hariri

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca