28.5 C
Jember
Saturday, 25 March 2023

Keluarga Fahim Diusir dari Pondok

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kasus dugaan pencabulan oleh Fahim Mawardi belum usai di meja hijau. Meski begitu, polemik terkait dirinya dan keluarga masih memanas di lingkungan pondoknya. Ketegangan yang menyelimuti pihak keluarga Fahim dengan pihak keluarga Himatul Aliyah, istri Fahim, sekaligus pemilik pesantren Al Djaliel 2, sejauh ini terus bergulir.

BACA JUGA : Kurang Waspada saat Belok, Lansia di Jember Luka Berat Tertabrak Motor

Para keluarga Fahim yang menumpang tinggal di Pesantren Al Djaliel 2, Dusun Krajan, Desa Mangaran, Kecamatan Ajung, sejak tiga tahun terakhir, membuat kesabaran keluarga Aliyah habis. Mereka bahkan mendesak keluarga Fahim untuk angkat kaki dari ponpes.

Mobile_AP_Rectangle 2

Kedua keluarga itu berseteru memperebutkan hak pengelolaan ponpes. Keluarga Aliyah merasa paling berhak mengelola dan melanjutkan mengasuh para santri, karena menganggap jadi pemilik yang sah. Sementara, pihak keluarga Fahim disebut merasa tidak perlu angkat kaki dari ponpes itu tanpa ada surat resmi.

Himatul Aliyah mengungkapkan, dirinya memiliki surat-surat yang sah yang menegaskan anggota keluarganya selaku pengurus pondok, berikut surat-surat pembelian tanah dan wakaf atas pondok tersebut. “Mereka tidak mau keluar dari pondok katanya, sebelum ada semacam surat resmi. Surat apa? Ini jelas-jelas bukan pondok keluarga Fahim,” kata Aliyah.

Saiful Bahri, paman Aliyah, mengungkapkan, keberadaan keluarga Fahim yang tinggal di pondok tersebut sudah semakin banyak berulah. Mulai dari soal kasus yang menyeret Fahim, ulah keluarga yang tinggal tanpa ada surat pemberitahuan, hingga soal perkakas dan barang-barang berharga pondok yang belakangan diketahui telah raib. “Mereka sudah sangat kelewatan, mencoreng pondok pesantren dan mencemari lingkungan masyarakat sini,” tegas Saiful.

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kasus dugaan pencabulan oleh Fahim Mawardi belum usai di meja hijau. Meski begitu, polemik terkait dirinya dan keluarga masih memanas di lingkungan pondoknya. Ketegangan yang menyelimuti pihak keluarga Fahim dengan pihak keluarga Himatul Aliyah, istri Fahim, sekaligus pemilik pesantren Al Djaliel 2, sejauh ini terus bergulir.

BACA JUGA : Kurang Waspada saat Belok, Lansia di Jember Luka Berat Tertabrak Motor

Para keluarga Fahim yang menumpang tinggal di Pesantren Al Djaliel 2, Dusun Krajan, Desa Mangaran, Kecamatan Ajung, sejak tiga tahun terakhir, membuat kesabaran keluarga Aliyah habis. Mereka bahkan mendesak keluarga Fahim untuk angkat kaki dari ponpes.

Kedua keluarga itu berseteru memperebutkan hak pengelolaan ponpes. Keluarga Aliyah merasa paling berhak mengelola dan melanjutkan mengasuh para santri, karena menganggap jadi pemilik yang sah. Sementara, pihak keluarga Fahim disebut merasa tidak perlu angkat kaki dari ponpes itu tanpa ada surat resmi.

Himatul Aliyah mengungkapkan, dirinya memiliki surat-surat yang sah yang menegaskan anggota keluarganya selaku pengurus pondok, berikut surat-surat pembelian tanah dan wakaf atas pondok tersebut. “Mereka tidak mau keluar dari pondok katanya, sebelum ada semacam surat resmi. Surat apa? Ini jelas-jelas bukan pondok keluarga Fahim,” kata Aliyah.

Saiful Bahri, paman Aliyah, mengungkapkan, keberadaan keluarga Fahim yang tinggal di pondok tersebut sudah semakin banyak berulah. Mulai dari soal kasus yang menyeret Fahim, ulah keluarga yang tinggal tanpa ada surat pemberitahuan, hingga soal perkakas dan barang-barang berharga pondok yang belakangan diketahui telah raib. “Mereka sudah sangat kelewatan, mencoreng pondok pesantren dan mencemari lingkungan masyarakat sini,” tegas Saiful.

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kasus dugaan pencabulan oleh Fahim Mawardi belum usai di meja hijau. Meski begitu, polemik terkait dirinya dan keluarga masih memanas di lingkungan pondoknya. Ketegangan yang menyelimuti pihak keluarga Fahim dengan pihak keluarga Himatul Aliyah, istri Fahim, sekaligus pemilik pesantren Al Djaliel 2, sejauh ini terus bergulir.

BACA JUGA : Kurang Waspada saat Belok, Lansia di Jember Luka Berat Tertabrak Motor

Para keluarga Fahim yang menumpang tinggal di Pesantren Al Djaliel 2, Dusun Krajan, Desa Mangaran, Kecamatan Ajung, sejak tiga tahun terakhir, membuat kesabaran keluarga Aliyah habis. Mereka bahkan mendesak keluarga Fahim untuk angkat kaki dari ponpes.

Kedua keluarga itu berseteru memperebutkan hak pengelolaan ponpes. Keluarga Aliyah merasa paling berhak mengelola dan melanjutkan mengasuh para santri, karena menganggap jadi pemilik yang sah. Sementara, pihak keluarga Fahim disebut merasa tidak perlu angkat kaki dari ponpes itu tanpa ada surat resmi.

Himatul Aliyah mengungkapkan, dirinya memiliki surat-surat yang sah yang menegaskan anggota keluarganya selaku pengurus pondok, berikut surat-surat pembelian tanah dan wakaf atas pondok tersebut. “Mereka tidak mau keluar dari pondok katanya, sebelum ada semacam surat resmi. Surat apa? Ini jelas-jelas bukan pondok keluarga Fahim,” kata Aliyah.

Saiful Bahri, paman Aliyah, mengungkapkan, keberadaan keluarga Fahim yang tinggal di pondok tersebut sudah semakin banyak berulah. Mulai dari soal kasus yang menyeret Fahim, ulah keluarga yang tinggal tanpa ada surat pemberitahuan, hingga soal perkakas dan barang-barang berharga pondok yang belakangan diketahui telah raib. “Mereka sudah sangat kelewatan, mencoreng pondok pesantren dan mencemari lingkungan masyarakat sini,” tegas Saiful.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca

/