Mobile_AP_Rectangle 1
PUGER KULON, Radar Jember – Sudah lebih dari sepekan ini kawasan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Puger di Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, terlihat sepi. Ini setelah banyak nelayan yang enggan untuk berangkat melaut, sehingga pasokan ikan menipis dan pedagang pun otomatis berkurang.
Pantauan Jawa Pos Radar Jember, hanya terlihat beberapa pedagang ikan yang menggunakan bangku bambu atau lesehan di sekitar TPI Puger. Jenis ikan yang ditawarkan pun tak sebanyak biasanya. Hanya terlihat ikan tongkol besar dan beberapa jenis lainnya.
Sementara itu, di sekitar lokasi TPI hanya ada truk boks yang mengirim ikan dari luar kota. Ikan inilah yang diserbu oleh pedagang eceran yang menggunakan sepeda motor. “Sehingga ikan yang ada di TPI Puger harganya cukup mahal,” kata Saifudin, salah satu pedagang ikan eceran.
Mobile_AP_Rectangle 2
Dia menuturkan bahwa sudah hampir sepekan ini stok ikan kosong dan tidak seperti biasanya, karena cuaca buruk. Banyak nelayan yang tidak berangkat melaut karena angin dan gelombang di tengah cukup besar dan membahayakan.
Sementara itu, Kasat Polair Polres Jember di Puger Iptu Muhammad Na’i membenarkan bahwa sepekan ini banyak nelayan yang tidak berangkat melaut. “Karena gelombang dan angin kencang, nelayan memilih tidak berangkat,” katanya.
Meski masih ada nelayan yang nekat berangkat, banyak yang memilih memarkir jukung dan perahunya di sekitar dermaga dan sepanjang sungai. Di sekitar dermaga pun terpasang bendera merah sebagai penanda bahwa di tengah laut ombak sedang besar disertai angin. (jum/c2/lin)
- Advertisement -
PUGER KULON, Radar Jember – Sudah lebih dari sepekan ini kawasan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Puger di Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, terlihat sepi. Ini setelah banyak nelayan yang enggan untuk berangkat melaut, sehingga pasokan ikan menipis dan pedagang pun otomatis berkurang.
Pantauan Jawa Pos Radar Jember, hanya terlihat beberapa pedagang ikan yang menggunakan bangku bambu atau lesehan di sekitar TPI Puger. Jenis ikan yang ditawarkan pun tak sebanyak biasanya. Hanya terlihat ikan tongkol besar dan beberapa jenis lainnya.
Sementara itu, di sekitar lokasi TPI hanya ada truk boks yang mengirim ikan dari luar kota. Ikan inilah yang diserbu oleh pedagang eceran yang menggunakan sepeda motor. “Sehingga ikan yang ada di TPI Puger harganya cukup mahal,” kata Saifudin, salah satu pedagang ikan eceran.
Dia menuturkan bahwa sudah hampir sepekan ini stok ikan kosong dan tidak seperti biasanya, karena cuaca buruk. Banyak nelayan yang tidak berangkat melaut karena angin dan gelombang di tengah cukup besar dan membahayakan.
Sementara itu, Kasat Polair Polres Jember di Puger Iptu Muhammad Na’i membenarkan bahwa sepekan ini banyak nelayan yang tidak berangkat melaut. “Karena gelombang dan angin kencang, nelayan memilih tidak berangkat,” katanya.
Meski masih ada nelayan yang nekat berangkat, banyak yang memilih memarkir jukung dan perahunya di sekitar dermaga dan sepanjang sungai. Di sekitar dermaga pun terpasang bendera merah sebagai penanda bahwa di tengah laut ombak sedang besar disertai angin. (jum/c2/lin)
PUGER KULON, Radar Jember – Sudah lebih dari sepekan ini kawasan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Puger di Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, terlihat sepi. Ini setelah banyak nelayan yang enggan untuk berangkat melaut, sehingga pasokan ikan menipis dan pedagang pun otomatis berkurang.
Pantauan Jawa Pos Radar Jember, hanya terlihat beberapa pedagang ikan yang menggunakan bangku bambu atau lesehan di sekitar TPI Puger. Jenis ikan yang ditawarkan pun tak sebanyak biasanya. Hanya terlihat ikan tongkol besar dan beberapa jenis lainnya.
Sementara itu, di sekitar lokasi TPI hanya ada truk boks yang mengirim ikan dari luar kota. Ikan inilah yang diserbu oleh pedagang eceran yang menggunakan sepeda motor. “Sehingga ikan yang ada di TPI Puger harganya cukup mahal,” kata Saifudin, salah satu pedagang ikan eceran.
Dia menuturkan bahwa sudah hampir sepekan ini stok ikan kosong dan tidak seperti biasanya, karena cuaca buruk. Banyak nelayan yang tidak berangkat melaut karena angin dan gelombang di tengah cukup besar dan membahayakan.
Sementara itu, Kasat Polair Polres Jember di Puger Iptu Muhammad Na’i membenarkan bahwa sepekan ini banyak nelayan yang tidak berangkat melaut. “Karena gelombang dan angin kencang, nelayan memilih tidak berangkat,” katanya.
Meski masih ada nelayan yang nekat berangkat, banyak yang memilih memarkir jukung dan perahunya di sekitar dermaga dan sepanjang sungai. Di sekitar dermaga pun terpasang bendera merah sebagai penanda bahwa di tengah laut ombak sedang besar disertai angin. (jum/c2/lin)