22.8 C
Jember
Tuesday, 28 March 2023

Geliat Pengusaha Masih Lesu

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Masa kenormalan baru dalam pandemi saat ini rupanya belum membawa angin segar untuk sebagian pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Rata-rata, mereka masih tertatih-tatih bangkit dari hantaman pandemi. Namun, tak sedikit pula yang sudah mulai bergeliat kembali.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jember Dedi M Nurrahmadi mengatakan, UMKM yang terdampak pada umumnya adalah UMKM perdagangan. Namun, seiring berjalannya waktu, UMKM makanan dan minuman mulai bergeliat kembali.

“Semua UMKM terdampak. Tapi yang paling terdampak UMKM sekitar kampus dan sekolah. Karena mahasiswa atau siswa tidak ada yang masuk. Kalau UMKM di pasar masih tertolong, karena konsumennya masih ada,” katanya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Menurutnya, selama ini sudah ada beberapa bantuan dari pemerintah pusat untuk menghidupkan kembali bisnis UMKM tersebut. Kendati tak menyebut berapa dan seperti apa bantuan itu, Dedi meyakini UMKM bakal bisa terus bersaing. Baik di pasar daerah, provinsi, maupun nasional. “Memang butuh secara bertahap, berangsur-angsur. Tidak bisa langsung berjalan maksimal,” imbuhnya, saat pelatihan pelaku UMKM di Ponpes Al Azhar Kaliwates, Rabu (15/10) lalu.

Di saat bersamaan, Kepala OJK Jember Azilsyah Noerdin menambahkan, pelatihan semacam itu dibutuhkan. Minimal, UMKM bisa bergeliat kembali meskipun harus bertahap. “Isi pelatihannya beragam. Ada teknik foto produk, standar kesehatan produk atau higienitas, soal perizinan, dan lainnya. Jadi, seperti ini bisa sangat membantu pelaku UMKM,” sambungnya.

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Masa kenormalan baru dalam pandemi saat ini rupanya belum membawa angin segar untuk sebagian pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Rata-rata, mereka masih tertatih-tatih bangkit dari hantaman pandemi. Namun, tak sedikit pula yang sudah mulai bergeliat kembali.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jember Dedi M Nurrahmadi mengatakan, UMKM yang terdampak pada umumnya adalah UMKM perdagangan. Namun, seiring berjalannya waktu, UMKM makanan dan minuman mulai bergeliat kembali.

“Semua UMKM terdampak. Tapi yang paling terdampak UMKM sekitar kampus dan sekolah. Karena mahasiswa atau siswa tidak ada yang masuk. Kalau UMKM di pasar masih tertolong, karena konsumennya masih ada,” katanya.

Menurutnya, selama ini sudah ada beberapa bantuan dari pemerintah pusat untuk menghidupkan kembali bisnis UMKM tersebut. Kendati tak menyebut berapa dan seperti apa bantuan itu, Dedi meyakini UMKM bakal bisa terus bersaing. Baik di pasar daerah, provinsi, maupun nasional. “Memang butuh secara bertahap, berangsur-angsur. Tidak bisa langsung berjalan maksimal,” imbuhnya, saat pelatihan pelaku UMKM di Ponpes Al Azhar Kaliwates, Rabu (15/10) lalu.

Di saat bersamaan, Kepala OJK Jember Azilsyah Noerdin menambahkan, pelatihan semacam itu dibutuhkan. Minimal, UMKM bisa bergeliat kembali meskipun harus bertahap. “Isi pelatihannya beragam. Ada teknik foto produk, standar kesehatan produk atau higienitas, soal perizinan, dan lainnya. Jadi, seperti ini bisa sangat membantu pelaku UMKM,” sambungnya.

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Masa kenormalan baru dalam pandemi saat ini rupanya belum membawa angin segar untuk sebagian pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Rata-rata, mereka masih tertatih-tatih bangkit dari hantaman pandemi. Namun, tak sedikit pula yang sudah mulai bergeliat kembali.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jember Dedi M Nurrahmadi mengatakan, UMKM yang terdampak pada umumnya adalah UMKM perdagangan. Namun, seiring berjalannya waktu, UMKM makanan dan minuman mulai bergeliat kembali.

“Semua UMKM terdampak. Tapi yang paling terdampak UMKM sekitar kampus dan sekolah. Karena mahasiswa atau siswa tidak ada yang masuk. Kalau UMKM di pasar masih tertolong, karena konsumennya masih ada,” katanya.

Menurutnya, selama ini sudah ada beberapa bantuan dari pemerintah pusat untuk menghidupkan kembali bisnis UMKM tersebut. Kendati tak menyebut berapa dan seperti apa bantuan itu, Dedi meyakini UMKM bakal bisa terus bersaing. Baik di pasar daerah, provinsi, maupun nasional. “Memang butuh secara bertahap, berangsur-angsur. Tidak bisa langsung berjalan maksimal,” imbuhnya, saat pelatihan pelaku UMKM di Ponpes Al Azhar Kaliwates, Rabu (15/10) lalu.

Di saat bersamaan, Kepala OJK Jember Azilsyah Noerdin menambahkan, pelatihan semacam itu dibutuhkan. Minimal, UMKM bisa bergeliat kembali meskipun harus bertahap. “Isi pelatihannya beragam. Ada teknik foto produk, standar kesehatan produk atau higienitas, soal perizinan, dan lainnya. Jadi, seperti ini bisa sangat membantu pelaku UMKM,” sambungnya.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca