Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Sampai detik ini, aktivitas merumahkan peserta didik di Kabupaten Jember masih dilaksanakan. Tujuannya tak lain mencegah persebaran korona di dunia pendidikan.
Namun, banyak pelajar malah mementingkan gawai (gadget) daripada tugas yang diberikan oleh guru. “Kondisi itu mengarah pada krisis karakter, krisis jati diri, dan krisis budaya bangsa,” tutur Enys Kartika SPd.
Dia menjelaskan, hal tersebut dapat membahayakan masa depan anak-anak jika kondisi tersebut dibiarkan berlarut-larut. “Berkesenian melalui sanggar seni adalah sebagian dari sekian banyak upaya untuk menghindari kondisi itu,” ungkapnya.
Mobile_AP_Rectangle 2
Pihaknya memanfaatkan masa physical distancing ini untuk memaksimalkan beberapa hal. Yakni tetap berkesenian meski di rumah. Selain itu, menjalin kedekatan antara orang tua dan anak. Enys menuturkan bahwa salah satu kegiatan tersebut adalah mencanting kain alias membatik. “Jadi, para anggota dan orang tua ditugaskan untuk membatik di rumah masing-masing,” ujarnya.
Kegiatan ini bertujuan menghilangkan ketergantungan anak terhadap gawai. Terlebih, anak-anak tidak melulu bermain HP untuk mengisi waktu luang. “Jadi, mereka bisa produktif,” lanjutnya.
Harapannya, warga Jember dapat meniru kegiatan serupa atau memaksimalkan hobi lain. “Jangan sampai kebosanan malah membuat potensi diri kita menurun,” tandasnya.
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Sampai detik ini, aktivitas merumahkan peserta didik di Kabupaten Jember masih dilaksanakan. Tujuannya tak lain mencegah persebaran korona di dunia pendidikan.
Namun, banyak pelajar malah mementingkan gawai (gadget) daripada tugas yang diberikan oleh guru. “Kondisi itu mengarah pada krisis karakter, krisis jati diri, dan krisis budaya bangsa,” tutur Enys Kartika SPd.
Dia menjelaskan, hal tersebut dapat membahayakan masa depan anak-anak jika kondisi tersebut dibiarkan berlarut-larut. “Berkesenian melalui sanggar seni adalah sebagian dari sekian banyak upaya untuk menghindari kondisi itu,” ungkapnya.
Pihaknya memanfaatkan masa physical distancing ini untuk memaksimalkan beberapa hal. Yakni tetap berkesenian meski di rumah. Selain itu, menjalin kedekatan antara orang tua dan anak. Enys menuturkan bahwa salah satu kegiatan tersebut adalah mencanting kain alias membatik. “Jadi, para anggota dan orang tua ditugaskan untuk membatik di rumah masing-masing,” ujarnya.
Kegiatan ini bertujuan menghilangkan ketergantungan anak terhadap gawai. Terlebih, anak-anak tidak melulu bermain HP untuk mengisi waktu luang. “Jadi, mereka bisa produktif,” lanjutnya.
Harapannya, warga Jember dapat meniru kegiatan serupa atau memaksimalkan hobi lain. “Jangan sampai kebosanan malah membuat potensi diri kita menurun,” tandasnya.
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Sampai detik ini, aktivitas merumahkan peserta didik di Kabupaten Jember masih dilaksanakan. Tujuannya tak lain mencegah persebaran korona di dunia pendidikan.
Namun, banyak pelajar malah mementingkan gawai (gadget) daripada tugas yang diberikan oleh guru. “Kondisi itu mengarah pada krisis karakter, krisis jati diri, dan krisis budaya bangsa,” tutur Enys Kartika SPd.
Dia menjelaskan, hal tersebut dapat membahayakan masa depan anak-anak jika kondisi tersebut dibiarkan berlarut-larut. “Berkesenian melalui sanggar seni adalah sebagian dari sekian banyak upaya untuk menghindari kondisi itu,” ungkapnya.
Pihaknya memanfaatkan masa physical distancing ini untuk memaksimalkan beberapa hal. Yakni tetap berkesenian meski di rumah. Selain itu, menjalin kedekatan antara orang tua dan anak. Enys menuturkan bahwa salah satu kegiatan tersebut adalah mencanting kain alias membatik. “Jadi, para anggota dan orang tua ditugaskan untuk membatik di rumah masing-masing,” ujarnya.
Kegiatan ini bertujuan menghilangkan ketergantungan anak terhadap gawai. Terlebih, anak-anak tidak melulu bermain HP untuk mengisi waktu luang. “Jadi, mereka bisa produktif,” lanjutnya.
Harapannya, warga Jember dapat meniru kegiatan serupa atau memaksimalkan hobi lain. “Jangan sampai kebosanan malah membuat potensi diri kita menurun,” tandasnya.