28.4 C
Jember
Thursday, 23 March 2023

Pencairan Telat, Silpa Makin Tambun

"Ke depan, eksekusi program, kegiatan, dan proyek-proyek tidak perlu menunggu sampai pertengahan tahun. Kalau bisa awal tahun agar APBD 2022 terserap maksimal.” Tabroni - Ketua Komisi A DPRD Jember

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Antrean pencairan dana program kegiatan dan proyek 2021 sepertinya akan terjadi di Jember. Hal ini sangat mungkin terjadi mengingat serapan anggaran di Kota Suwar-Suwir masih di bawah 70 persen. Menyikapi hal ini, anggota dewan meminta agar seluruh dana yang dapat dicairkan disegerakan.

Permintaan agar pencairan anggaran dilakukan dengan cepat disampaikan Tabroni, Ketua Komisi A, dan David Handoko Seto, Ketua Komisi C DPRD Jember. Menurut keduanya, percepatan administrasi juga menjadi bagian penting agar pencairan dana tidak terlambat hingga berganti tahun.

Seperti diketahui, antrean pada bank menjelang pergantian tahun kerap terjadi di Jember. Nah, akhir tahun 2021 ini, pemandangan serupa juga diprediksi akan terjadi. “Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan tahun 2021 memang terlambat dan banyak proyek dieksekusi akhir tahun. Ke depan, jangan sampai terjadi agar serapan anggaran maksimal,” tutur Tabroni.

Mobile_AP_Rectangle 2

Semua program yang dananya bisa dicairkan, menurut politisi PDIP itu, harus segera dicairkan agar tidak sampai berganti tahun. “Sisa waktu 15 hari ini, maksimalkan pada serapan anggaran. Fokus ke situ,” jelasnya.

Dikatakan, dana dalam APBD 2021 selayaknya habis dipakai. Namun, karena waktu yang tidak mendukung, setidaknya ada upaya untuk mengejar target maksimal penyerapan APBD. “Kalau APBD bisa terserap maksimal, ada dampak baik karena terjadi perputaran ekonomi di masyarakat. Jadi, semakin rendah dana yang terserap, putaran ekonominya semakin lemah,” imbuhnya.

Tabroni menyebut, serapan anggaran yang rendah bisa membuat Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) menjadi semakin tambun. “Ke depan, eksekusi program, kegiatan, dan proyek-proyek tidak perlu menunggu sampai pertengahan tahun. Kalau bisa awal tahun agar APBD 2022 terserap maksimal. Kalau bisa 99 persen,” jelasnya.

Sementara itu, David Handoko Seto menjelaskan, agar semua anggaran dapat dicairkan, maka seluruh pekerjaan yang sedang dilakukan harus diselesaikan. “Terutama proyek-proyek dengan anggaran tahun tunggal dan proyek multiyears dari anggaran 2021,” paparnya.

Apabila ada pekerjaan yang tidak selesai atau urusan administrasinya tidak tuntas, maka hal itu akan membuat anggaran ngendon. “Demi pembangunan dan serapan anggaran, semua pihak harus kerja cepat,” cetusnya.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Jember Mirfano menyampaikan, sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan pemkab dengan serapan anggaran rendah tengah melakukan proses pengajuan pencairan. Pemkab Jember optimistis, APBD 2021 yang disepakati Mei dan dijalankan mulai Juni lalu akan terserap 70 persen lebih.

Reporter : Nur Hariri/Radar Jember

Fotografer :

Editor : Mahrus Sholih/Radar Jember

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Antrean pencairan dana program kegiatan dan proyek 2021 sepertinya akan terjadi di Jember. Hal ini sangat mungkin terjadi mengingat serapan anggaran di Kota Suwar-Suwir masih di bawah 70 persen. Menyikapi hal ini, anggota dewan meminta agar seluruh dana yang dapat dicairkan disegerakan.

Permintaan agar pencairan anggaran dilakukan dengan cepat disampaikan Tabroni, Ketua Komisi A, dan David Handoko Seto, Ketua Komisi C DPRD Jember. Menurut keduanya, percepatan administrasi juga menjadi bagian penting agar pencairan dana tidak terlambat hingga berganti tahun.

Seperti diketahui, antrean pada bank menjelang pergantian tahun kerap terjadi di Jember. Nah, akhir tahun 2021 ini, pemandangan serupa juga diprediksi akan terjadi. “Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan tahun 2021 memang terlambat dan banyak proyek dieksekusi akhir tahun. Ke depan, jangan sampai terjadi agar serapan anggaran maksimal,” tutur Tabroni.

Semua program yang dananya bisa dicairkan, menurut politisi PDIP itu, harus segera dicairkan agar tidak sampai berganti tahun. “Sisa waktu 15 hari ini, maksimalkan pada serapan anggaran. Fokus ke situ,” jelasnya.

Dikatakan, dana dalam APBD 2021 selayaknya habis dipakai. Namun, karena waktu yang tidak mendukung, setidaknya ada upaya untuk mengejar target maksimal penyerapan APBD. “Kalau APBD bisa terserap maksimal, ada dampak baik karena terjadi perputaran ekonomi di masyarakat. Jadi, semakin rendah dana yang terserap, putaran ekonominya semakin lemah,” imbuhnya.

Tabroni menyebut, serapan anggaran yang rendah bisa membuat Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) menjadi semakin tambun. “Ke depan, eksekusi program, kegiatan, dan proyek-proyek tidak perlu menunggu sampai pertengahan tahun. Kalau bisa awal tahun agar APBD 2022 terserap maksimal. Kalau bisa 99 persen,” jelasnya.

Sementara itu, David Handoko Seto menjelaskan, agar semua anggaran dapat dicairkan, maka seluruh pekerjaan yang sedang dilakukan harus diselesaikan. “Terutama proyek-proyek dengan anggaran tahun tunggal dan proyek multiyears dari anggaran 2021,” paparnya.

Apabila ada pekerjaan yang tidak selesai atau urusan administrasinya tidak tuntas, maka hal itu akan membuat anggaran ngendon. “Demi pembangunan dan serapan anggaran, semua pihak harus kerja cepat,” cetusnya.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Jember Mirfano menyampaikan, sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan pemkab dengan serapan anggaran rendah tengah melakukan proses pengajuan pencairan. Pemkab Jember optimistis, APBD 2021 yang disepakati Mei dan dijalankan mulai Juni lalu akan terserap 70 persen lebih.

Reporter : Nur Hariri/Radar Jember

Fotografer :

Editor : Mahrus Sholih/Radar Jember

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Antrean pencairan dana program kegiatan dan proyek 2021 sepertinya akan terjadi di Jember. Hal ini sangat mungkin terjadi mengingat serapan anggaran di Kota Suwar-Suwir masih di bawah 70 persen. Menyikapi hal ini, anggota dewan meminta agar seluruh dana yang dapat dicairkan disegerakan.

Permintaan agar pencairan anggaran dilakukan dengan cepat disampaikan Tabroni, Ketua Komisi A, dan David Handoko Seto, Ketua Komisi C DPRD Jember. Menurut keduanya, percepatan administrasi juga menjadi bagian penting agar pencairan dana tidak terlambat hingga berganti tahun.

Seperti diketahui, antrean pada bank menjelang pergantian tahun kerap terjadi di Jember. Nah, akhir tahun 2021 ini, pemandangan serupa juga diprediksi akan terjadi. “Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan tahun 2021 memang terlambat dan banyak proyek dieksekusi akhir tahun. Ke depan, jangan sampai terjadi agar serapan anggaran maksimal,” tutur Tabroni.

Semua program yang dananya bisa dicairkan, menurut politisi PDIP itu, harus segera dicairkan agar tidak sampai berganti tahun. “Sisa waktu 15 hari ini, maksimalkan pada serapan anggaran. Fokus ke situ,” jelasnya.

Dikatakan, dana dalam APBD 2021 selayaknya habis dipakai. Namun, karena waktu yang tidak mendukung, setidaknya ada upaya untuk mengejar target maksimal penyerapan APBD. “Kalau APBD bisa terserap maksimal, ada dampak baik karena terjadi perputaran ekonomi di masyarakat. Jadi, semakin rendah dana yang terserap, putaran ekonominya semakin lemah,” imbuhnya.

Tabroni menyebut, serapan anggaran yang rendah bisa membuat Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) menjadi semakin tambun. “Ke depan, eksekusi program, kegiatan, dan proyek-proyek tidak perlu menunggu sampai pertengahan tahun. Kalau bisa awal tahun agar APBD 2022 terserap maksimal. Kalau bisa 99 persen,” jelasnya.

Sementara itu, David Handoko Seto menjelaskan, agar semua anggaran dapat dicairkan, maka seluruh pekerjaan yang sedang dilakukan harus diselesaikan. “Terutama proyek-proyek dengan anggaran tahun tunggal dan proyek multiyears dari anggaran 2021,” paparnya.

Apabila ada pekerjaan yang tidak selesai atau urusan administrasinya tidak tuntas, maka hal itu akan membuat anggaran ngendon. “Demi pembangunan dan serapan anggaran, semua pihak harus kerja cepat,” cetusnya.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Jember Mirfano menyampaikan, sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan pemkab dengan serapan anggaran rendah tengah melakukan proses pengajuan pencairan. Pemkab Jember optimistis, APBD 2021 yang disepakati Mei dan dijalankan mulai Juni lalu akan terserap 70 persen lebih.

Reporter : Nur Hariri/Radar Jember

Fotografer :

Editor : Mahrus Sholih/Radar Jember

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca