Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Gebyar Kreativitas Anak menjadi salah satu rutinitas yang dilakukan setelah kegiatan di pusat kegiatan masyarakat (PKM) mengalami peningkatan. Para kelompok anak yang tergabung dalam Forum Anak Daerah (FAD) menggelar pementasan berupa seni tari, penampilan puisi, hingga deklamasi.
Setidaknya terdapat lebih dari tiga FAD yang tergabung pada ajang yang berlangsung di Tugu Pancasila, Desa Wonosari, Kecamatan Puger. Kegiataan yang diinisiasi oleh Lembaga Pengkajian Kemasyarakatan dan Pemberdayaan (LPKP) Jawa Timur ini juga menjadi bentuk untuk meningkatkan FAD di setiap desa.
“Kegiatan-kegiatan yang ada di PKM kemudian dipentaskan, karena ada peningkatan. Ini juga meningkatkan partisipasi dan keberadaan FAD,” kata Direktur LPKP Jawa Timur Anwar Sholihin.
Mobile_AP_Rectangle 2
Hingga saat ini setidaknya terdapat 77 FAD yang telah terbentuk di Jember. Jumlah itu masih jauh dari jumlah keseluruhan FAD yang seharusnya sudah ada. Ketua Forum Anak Jember Nadia Anggita Hardianzah menyebutkan bahwa eksistensi forum anak di desa masih belum mengalami revitalisasi. Para pengurus masih didominasi dengan para pemuda pemudi yang umurnya di atas 18 tahun. Bahkan wewenangnya masih didominasi orang-orang dewasa. “Makanya kadang kalau kroscek FAD masih tidak ada kegiatan,” ungkap wanita yang akrab disapa Gita itu.
Hal ini pula yang menjadi sumbu adanya kesenjangan komunikasi antara FAD dengan FAJ. Sebab lainnya adalah minimnya dialog yang dilakukan FAD dan FAJ. Gita juga tidak memungkiri bahwa hal ini disebabkan karena minimnya aktivitas selama pandemi. Selain itu, mobilitas FAD dan FAJ untuk melakukan dialog juga cukup terbatas.
Kendati demikian, dengan bertambahnya jumlah FAD di desa-desa menjadi salah satu indikasi bahwa forum anak mulai diperhatikan. Ironisnya, hal serupa tidak terjadi di perkotaan. Mayoritas anak-anak perkotaan masih awam dengan istilah forum anak. Hal ini pula yang menjadi kendala pemerataan FAJ di wilayah perkotaan. “Ya kita tetap memperkenalkan adanya forum anak, walaupun di kota masih sedikit yang tahu,” tambahnya.
Reporter : Dian Cahyani/Radar Jember
Fotografer : Dian Cahyani/Radar Jember
Editor : Lintang Anis Bena Kinanti/Radar Jember
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Gebyar Kreativitas Anak menjadi salah satu rutinitas yang dilakukan setelah kegiatan di pusat kegiatan masyarakat (PKM) mengalami peningkatan. Para kelompok anak yang tergabung dalam Forum Anak Daerah (FAD) menggelar pementasan berupa seni tari, penampilan puisi, hingga deklamasi.
Setidaknya terdapat lebih dari tiga FAD yang tergabung pada ajang yang berlangsung di Tugu Pancasila, Desa Wonosari, Kecamatan Puger. Kegiataan yang diinisiasi oleh Lembaga Pengkajian Kemasyarakatan dan Pemberdayaan (LPKP) Jawa Timur ini juga menjadi bentuk untuk meningkatkan FAD di setiap desa.
“Kegiatan-kegiatan yang ada di PKM kemudian dipentaskan, karena ada peningkatan. Ini juga meningkatkan partisipasi dan keberadaan FAD,” kata Direktur LPKP Jawa Timur Anwar Sholihin.
Hingga saat ini setidaknya terdapat 77 FAD yang telah terbentuk di Jember. Jumlah itu masih jauh dari jumlah keseluruhan FAD yang seharusnya sudah ada. Ketua Forum Anak Jember Nadia Anggita Hardianzah menyebutkan bahwa eksistensi forum anak di desa masih belum mengalami revitalisasi. Para pengurus masih didominasi dengan para pemuda pemudi yang umurnya di atas 18 tahun. Bahkan wewenangnya masih didominasi orang-orang dewasa. “Makanya kadang kalau kroscek FAD masih tidak ada kegiatan,” ungkap wanita yang akrab disapa Gita itu.
Hal ini pula yang menjadi sumbu adanya kesenjangan komunikasi antara FAD dengan FAJ. Sebab lainnya adalah minimnya dialog yang dilakukan FAD dan FAJ. Gita juga tidak memungkiri bahwa hal ini disebabkan karena minimnya aktivitas selama pandemi. Selain itu, mobilitas FAD dan FAJ untuk melakukan dialog juga cukup terbatas.
Kendati demikian, dengan bertambahnya jumlah FAD di desa-desa menjadi salah satu indikasi bahwa forum anak mulai diperhatikan. Ironisnya, hal serupa tidak terjadi di perkotaan. Mayoritas anak-anak perkotaan masih awam dengan istilah forum anak. Hal ini pula yang menjadi kendala pemerataan FAJ di wilayah perkotaan. “Ya kita tetap memperkenalkan adanya forum anak, walaupun di kota masih sedikit yang tahu,” tambahnya.
Reporter : Dian Cahyani/Radar Jember
Fotografer : Dian Cahyani/Radar Jember
Editor : Lintang Anis Bena Kinanti/Radar Jember
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Gebyar Kreativitas Anak menjadi salah satu rutinitas yang dilakukan setelah kegiatan di pusat kegiatan masyarakat (PKM) mengalami peningkatan. Para kelompok anak yang tergabung dalam Forum Anak Daerah (FAD) menggelar pementasan berupa seni tari, penampilan puisi, hingga deklamasi.
Setidaknya terdapat lebih dari tiga FAD yang tergabung pada ajang yang berlangsung di Tugu Pancasila, Desa Wonosari, Kecamatan Puger. Kegiataan yang diinisiasi oleh Lembaga Pengkajian Kemasyarakatan dan Pemberdayaan (LPKP) Jawa Timur ini juga menjadi bentuk untuk meningkatkan FAD di setiap desa.
“Kegiatan-kegiatan yang ada di PKM kemudian dipentaskan, karena ada peningkatan. Ini juga meningkatkan partisipasi dan keberadaan FAD,” kata Direktur LPKP Jawa Timur Anwar Sholihin.
Hingga saat ini setidaknya terdapat 77 FAD yang telah terbentuk di Jember. Jumlah itu masih jauh dari jumlah keseluruhan FAD yang seharusnya sudah ada. Ketua Forum Anak Jember Nadia Anggita Hardianzah menyebutkan bahwa eksistensi forum anak di desa masih belum mengalami revitalisasi. Para pengurus masih didominasi dengan para pemuda pemudi yang umurnya di atas 18 tahun. Bahkan wewenangnya masih didominasi orang-orang dewasa. “Makanya kadang kalau kroscek FAD masih tidak ada kegiatan,” ungkap wanita yang akrab disapa Gita itu.
Hal ini pula yang menjadi sumbu adanya kesenjangan komunikasi antara FAD dengan FAJ. Sebab lainnya adalah minimnya dialog yang dilakukan FAD dan FAJ. Gita juga tidak memungkiri bahwa hal ini disebabkan karena minimnya aktivitas selama pandemi. Selain itu, mobilitas FAD dan FAJ untuk melakukan dialog juga cukup terbatas.
Kendati demikian, dengan bertambahnya jumlah FAD di desa-desa menjadi salah satu indikasi bahwa forum anak mulai diperhatikan. Ironisnya, hal serupa tidak terjadi di perkotaan. Mayoritas anak-anak perkotaan masih awam dengan istilah forum anak. Hal ini pula yang menjadi kendala pemerataan FAJ di wilayah perkotaan. “Ya kita tetap memperkenalkan adanya forum anak, walaupun di kota masih sedikit yang tahu,” tambahnya.
Reporter : Dian Cahyani/Radar Jember
Fotografer : Dian Cahyani/Radar Jember
Editor : Lintang Anis Bena Kinanti/Radar Jember