JEMBER, RADARJEMBER.ID – Hidup sederhana dan suka membantu menjadi keseharian Rivaldi Rizalul Achsan. Pria yang disapa akrab Aldi itu pun dengan ramah menyapa kedatangan Jawa Pos Radar Jember di rumahnya. Di sana, pemuda ini tinggal bersama keluarganya.
Siang itu, Aldi menceritakan pengalamannya di dunia Pramuka. Sampai dia masuk pada tingkat Pramuka Pandega dan dilantik pada tingkat tertinggi, yakni Pramuka Pandega Garuda. “Tidak mudah untuk bisa masuk, banyak juga yang gagal tes,” kata pria 23 tahun yang tinggal di Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, itu.
Dalam Pramuka, ada tingkatan keanggotaannya. Mulai dari Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega. Nah, masing-masing tingkatan, menurut Aldi, ada pangkat Garuda sebagai yang tertinggi. Dia masuk di Pandega Garuda setelah melalui banyak proses. Ada banyak persyaratan serta ujian sebagai penggiat Pramuka.
Sejauh ini, Aldi sudah banyak meraih prestasi. Mulai dari tingkat daerah hingga nasional melalui Pramuka yang dia tekuni. Dalam perjalanannya, Aldi pernah menjuarai lomba artikel Pandega Kwartir Daerah (Kwarda) Jawa Timur tahun 2021. Selain itu, pernah menyabet juara satu lomba Scout Trainer Competition tingkat nasional. “Dari lomba-lomba tersebut saya mulai sering menjadi pembicara di kampus-kampus ternama,” terangnya.
Pria kelahiran tahun 1999 itu mulai tertarik untuk ikut Pramuka sejak kelas empat SD. Waktu itu dirinya mengaku bahwa Pramuka merupakan kegiatan yang seru karena ada penjelajahannya. Dari situlah pria yang akrab dipanggil Aldi itu mulai menekuni Pramuka.
Melalui Pramuka Arwapada yang dia ikuti di tingkat SMP, berbagai macam perlombaan sudah dilalui. Baik tingkat kecamatan maupun provinsi. Tak hanya berhenti di situ, dengan motivasi yang didapat, Aldi kemudian lanjut ke Pramuka tingkat SMA. Melalui pengalamannya, pria asal Jember itu diamanahi menjadi Dewan Ambalan selama satu periode di SMA Negeri Ambulu, tempat dia bersekolah.
Saat di bangku kuliah, Aldi sempat memutuskan untuk berhenti ikut Pramuka. Lantaran ingin fokus pada studi yang sedang ditempuh. Namun, hati berkata lain. “Kecintaan saya terhadap Pramuka membuat saya harus ikut Pramuka di tingkat kampus melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka di Universitas Negeri Malang,” imbuhnya.
Justru melalui Pramuka di tingkat kampus, Aldi menjelaskan bahwa banyak pencapaian yang sudah dia dapat. Seperti diundang di Gedung Negara Grahadi Surabaya untuk menerima penghargaan langsung dari Gubernur Jawa Timur. Selain itu, dia juga banyak mendapat undangan untuk menjadi pembicara.
Melalui Pramuka, Aldi mengaku mendapat kesempatan untuk menjadi bagian dari Dewan Kerja Nasional (DKN). Di mana dia bertugas membantu DKN dalam tugas kehumasan di tingkat nasional bahkan internasional. “Hingga detik ini saya masih aktif di Pramuka dan tergabung dalam Gerakan Pramuka Jawa Timur,” jelasnya.
Ke depannya, Aldi berharap agar setiap penggiat Pramuka, khususnya yamg muda, tidak hanya meletakkan atribut di seragam, namum juga di jiwa. “Jangan letakkan kebanggaan kalian sebagai Pramuka hanya di seragam dan atribut, melainkan letakkan di dalam hati. Memakai seragam atau tidak, jiwa kita tetap Pramuka,” pungkasnya. (c2/nur)