KEPATIHAN, RADARJEMBER.ID – Bunga telang dikenal sebagai salah satu tanaman dengan berbagai manfaat. Selain warna birunya yang cantik dan bisa menjadi pewarna alami, bunga telang juga kerap digunakan sebagai obat herbal untuk menyembuhkan beberapa penyakit. Mulai dari menurunkan darah tinggi, diabetes, meningkatkan daya tahan tubuh, hingga kaya antioksidan.
Biasanya, bunga telang diolah menjadi minuman segar. Warna birunya memanjakan mata penikmatnya sebelum diminum. Namun, bagaimana jika bunga telang menjadi bagian dari olahan kue?
Inilah yang dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Ledokombo Jember yang tergabung dalam Sekolah Eyang-Eyang dan Sekolah Ibu-Ibu, di bawah pengelolaan Tanoker. Mereka mengolah kelopak Bunga telang dan digabungkan dengan bahan kuliner lain, hingga menciptakan sajian kuliner dengan rasa yang berbeda.
Sebut saja Bolangpis, singkatan dari bolu telang pisang. Berbeda dengan bolu pada umumnya, tepung yang digunakan adalah produk lokal tanpa gluten. Selain itu, bunga telang juga ditambahkan sebagai penambah aroma serta hiasan yang mempercantik tampilan kue tersebut.
Kemudian, kreasi lainnya adalah Bluenis. Jika brownies berwana cokelat, dengan tambahan kuncup bunga telang, Bluenis diolah hingga berwarna biru. Jangan salah, rasanya tak kalah dengan brownies yang biasa dijual di toko-toko roti.
Ciciek Farha, founder Tanoker Ledokombo Jember, menuturkan, selain Bolangpis dan Bluenis, para eyang di Ledokombo juga mengombinasikan bunga telang dengan berbagai kuliner lainnya. Kreasi ini dibuat dan diolah secara tradisional dari tangan para eyang dan ibu-ibu di sana.
“Mereka berkreasi sendiri, kemudian juga dikemas sendiri. Kami juga berupaya mengurangi plastik sebagai pembungkusnya dan beralih ke bahan lain seperti kardus,” ujarnya ketika berkunjung ke Jawa Pos Radar Jember.
Pihaknya mengapresiasi langkah masyarakat setempat yang memanfaatkan bunga telang dengan berbagai manfaat di dalamnya. Terlebih lagi tanaman tersebut sangat mudah tumbuh di berbagai jenis tanah. “Selain itu, setiap bagiannya juga bermanfaat, mulai dari bunga, daun, hingga akarnya yang juga membantu kesuburan tanah,” imbuh Ciciek.
Dalam sehari, kata Ciciek, bisa sampai 1.500 kuncup bunga telang yang dipanen untuk kemudian diolah dalam berbagai masakan. Ke depan masih ada berbagai prospek jenis kuliner yang bisa dikombinasikan dengan olahan bunga telang tersebut. “Kami juga sudah mencoba nasi bunga telang,” pungkasnya.
Reporter : Radar Jember
Fotografer : Tri Joko Santoso/Radar Jember
Editor : Mahrus Sholih