29.4 C
Jember
Wednesday, 22 March 2023

Vaksinasi Atlet Terbengkalai

Dampak Polemik di Internal KONI?

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID Gonjang-ganjing di tubuh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jember yang terjadi belakangan ini ternyata menyisakan problem. Bukan hanya terbengkalainya pembinaan, tapi agenda vaksinasi untuk atlet dan pelatih juga terkena imbas. Hingga kini, atlet Jember belum menerima vaksinasi. Padahal, mereka termasuk prioritas tahap kedua, sama dengan pekerja pelayanan umum yang sudah mendapatkan lebih dulu.

Rahmat, pengurus bidang prestasi KONI Jember, menjelaskan, sebetulnya untuk vaksinasi telah ada agendanya. Dilakukan secara bertahap yang diawali dengan pengurus. Baru selanjutnya atlet serta pelatih. Namun, rencana itu tidak terealisasi akibat ada problem di internal KONI, yaitu desakan agar segera diselenggarakan musyawarah Olahraga Kabupaten Luar Biasa (Musorkablub).

“Sebenarnya ada agenda vaksinasi sebelum hiruk pikuk persoalan KONI. Karena hiruk pikuk itu, rencana vaksinasi terbengkalai,” papar pria yang juga sebagai Ketua Taekwondo Indonesia (TI) Jember ini, salah satu cabang olahraga (cabor) anggota KONI Jember.

Mobile_AP_Rectangle 2

Dia berharap, agenda vaksinasi yang dikoordinasi oleh KONI tersebut bisa terlaksana setelah Plt Ketua KONI Jember terpilih, beberapa waktu lalu. Sehingga semua cabor bisa terfasilitasi untuk mendapatkan vaksin lewat KONI. Rahmat juga berharap, vaksinasi atlet dan pelatih bisa terlaksana jauh-jauh hari untuk event pertandingan. Termasuk untuk menyongsong gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim yang digelar 2022 mendatang. “Biar kekebalan tubuh terbentuk. Semoga vaksin atlet dan pelatih terlaksana jauh sebelum event pertandingan berlangsung, termasuk Porprov,” ujarnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jember M Yusuf menambahkan, berbicara vaksin, tentu tidak lepas dari Covid-19. Artinya, saat opening Porprov 2022 nanti, kondisi Covid-19 seperti apa, juga regulasi pertandingan seperti apa, pihaknya masih belum tahu. “Pada hari-H, apakah kondisi Covid-19 masuk zona hijau atau tidak, kami tidak tahu. Apakah memakai opening virtual atau tidak, juga belum tahu,” paparnya.

Menurut dia, bila kondisi pandemi sama seperti saat ini, dan opening Porprov termasuk pertandingan tidak dilakukan daring, maka tidak hanya atlet dan pelatih yang perlu divaksin. Namun, para ofisial dan relawan Porprov juga perlu mendapatkannya.

Yusuf menegaskan, walau atlet, pelatih, hingga ofisial telah divaksin, namun penerapan protokol kesehatan (prokes) tetap wajib dilaksanakan. Bila atlet atau cabor ingin vaksin secara mandiri, maka tidak perlu melalui Dispora. Tapi, bisa melakukan pengajuan ke Dinas Kesehatan (Dinkes).

Februari kemarin, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah mengeluarkan daftar prioritas penerima vaksin tahap dua. Di antaranya, tenaga pendidik, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat ASN, pedagang pasar, TNI-Polri, petugas pariwisata, pelayan publik, pekerja media, serta pekerja transportasi publik. Dan atlet termasuk di dalam prioritas kedua tersebut.

Insiden Peparprov

Menilik ke belakang, mepetnya waktu vaksinasi dengan pertandingan memberi dampak negatif kepada atlet. Karenanya, wajar jika insan olahraga di Jember meminta vaksinasi itu dipercepat. Jauh hari sebelum pertandingan digelar. Sebab, jika berkaca pada pemberangkatan 20 atlet kontingen Jember yang mengikuti Pekan Paralimpik Provinsi (Peparprov) Jawa Timur, Mei lalu, ada efek samping yang memengaruhi performa atlet dalam berlaga.

Para atlet Peparprov asal Jember mengaku lemas setelah menjalani vaksinasi sebelum berangkat bertanding. Apalagi, vaksinasi itu baru dilakukan termin pertama dan diberikan sehari sebelum pemberangkatan. Apakah pemerintah bakal mengulangi insiden itu?

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jember dr Alfi Yudisianto mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan perintah terkait vaksinasi untuk para atlet yang akan mengikuti Porprov 2022 mendatang. Pihaknya masih konsentrasi dengan vaksinasi lansia, dan setelah itu masyarakat umum. “Belum ada arahan, karena tidak termasuk prioritas untuk saat ini,” paparnya.

Dia mengungkapkan, bisa jadi vaksinasi untuk para atlet akan dibarengkan dengan vaksinasi untuk masyarakat umum, atau kelompok rentan tertentu yang bakal mengikuti ajang kompetisi. Selain itu, vaksinasi untuk tingkat daerah memang masih menunggu.

Menurutnya, jika vaksinasi untuk masyarakat umum sudah digelar di Jakarta, maka Surabaya baru berlangsung dua hingga tiga pekan kemudian. “Begitu juga dengan Jember, yang tak bisa langsung melakukan vaksinasi untuk lansia. Karena menunggu instruksi,” ungkapnya. Begitu juga dengan vaksinasi untuk para atlet. Jember juga masih harus menunggu giliran dan instruksi lebih lanjut.

 

 

Jurnalis : Dwi Siswanto, Isnein Purnomo
Fotografer : Dwi Siswanto
Redaktur : Mahrus Sholih

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID Gonjang-ganjing di tubuh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jember yang terjadi belakangan ini ternyata menyisakan problem. Bukan hanya terbengkalainya pembinaan, tapi agenda vaksinasi untuk atlet dan pelatih juga terkena imbas. Hingga kini, atlet Jember belum menerima vaksinasi. Padahal, mereka termasuk prioritas tahap kedua, sama dengan pekerja pelayanan umum yang sudah mendapatkan lebih dulu.

Rahmat, pengurus bidang prestasi KONI Jember, menjelaskan, sebetulnya untuk vaksinasi telah ada agendanya. Dilakukan secara bertahap yang diawali dengan pengurus. Baru selanjutnya atlet serta pelatih. Namun, rencana itu tidak terealisasi akibat ada problem di internal KONI, yaitu desakan agar segera diselenggarakan musyawarah Olahraga Kabupaten Luar Biasa (Musorkablub).

“Sebenarnya ada agenda vaksinasi sebelum hiruk pikuk persoalan KONI. Karena hiruk pikuk itu, rencana vaksinasi terbengkalai,” papar pria yang juga sebagai Ketua Taekwondo Indonesia (TI) Jember ini, salah satu cabang olahraga (cabor) anggota KONI Jember.

Dia berharap, agenda vaksinasi yang dikoordinasi oleh KONI tersebut bisa terlaksana setelah Plt Ketua KONI Jember terpilih, beberapa waktu lalu. Sehingga semua cabor bisa terfasilitasi untuk mendapatkan vaksin lewat KONI. Rahmat juga berharap, vaksinasi atlet dan pelatih bisa terlaksana jauh-jauh hari untuk event pertandingan. Termasuk untuk menyongsong gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim yang digelar 2022 mendatang. “Biar kekebalan tubuh terbentuk. Semoga vaksin atlet dan pelatih terlaksana jauh sebelum event pertandingan berlangsung, termasuk Porprov,” ujarnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jember M Yusuf menambahkan, berbicara vaksin, tentu tidak lepas dari Covid-19. Artinya, saat opening Porprov 2022 nanti, kondisi Covid-19 seperti apa, juga regulasi pertandingan seperti apa, pihaknya masih belum tahu. “Pada hari-H, apakah kondisi Covid-19 masuk zona hijau atau tidak, kami tidak tahu. Apakah memakai opening virtual atau tidak, juga belum tahu,” paparnya.

Menurut dia, bila kondisi pandemi sama seperti saat ini, dan opening Porprov termasuk pertandingan tidak dilakukan daring, maka tidak hanya atlet dan pelatih yang perlu divaksin. Namun, para ofisial dan relawan Porprov juga perlu mendapatkannya.

Yusuf menegaskan, walau atlet, pelatih, hingga ofisial telah divaksin, namun penerapan protokol kesehatan (prokes) tetap wajib dilaksanakan. Bila atlet atau cabor ingin vaksin secara mandiri, maka tidak perlu melalui Dispora. Tapi, bisa melakukan pengajuan ke Dinas Kesehatan (Dinkes).

Februari kemarin, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah mengeluarkan daftar prioritas penerima vaksin tahap dua. Di antaranya, tenaga pendidik, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat ASN, pedagang pasar, TNI-Polri, petugas pariwisata, pelayan publik, pekerja media, serta pekerja transportasi publik. Dan atlet termasuk di dalam prioritas kedua tersebut.

Insiden Peparprov

Menilik ke belakang, mepetnya waktu vaksinasi dengan pertandingan memberi dampak negatif kepada atlet. Karenanya, wajar jika insan olahraga di Jember meminta vaksinasi itu dipercepat. Jauh hari sebelum pertandingan digelar. Sebab, jika berkaca pada pemberangkatan 20 atlet kontingen Jember yang mengikuti Pekan Paralimpik Provinsi (Peparprov) Jawa Timur, Mei lalu, ada efek samping yang memengaruhi performa atlet dalam berlaga.

Para atlet Peparprov asal Jember mengaku lemas setelah menjalani vaksinasi sebelum berangkat bertanding. Apalagi, vaksinasi itu baru dilakukan termin pertama dan diberikan sehari sebelum pemberangkatan. Apakah pemerintah bakal mengulangi insiden itu?

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jember dr Alfi Yudisianto mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan perintah terkait vaksinasi untuk para atlet yang akan mengikuti Porprov 2022 mendatang. Pihaknya masih konsentrasi dengan vaksinasi lansia, dan setelah itu masyarakat umum. “Belum ada arahan, karena tidak termasuk prioritas untuk saat ini,” paparnya.

Dia mengungkapkan, bisa jadi vaksinasi untuk para atlet akan dibarengkan dengan vaksinasi untuk masyarakat umum, atau kelompok rentan tertentu yang bakal mengikuti ajang kompetisi. Selain itu, vaksinasi untuk tingkat daerah memang masih menunggu.

Menurutnya, jika vaksinasi untuk masyarakat umum sudah digelar di Jakarta, maka Surabaya baru berlangsung dua hingga tiga pekan kemudian. “Begitu juga dengan Jember, yang tak bisa langsung melakukan vaksinasi untuk lansia. Karena menunggu instruksi,” ungkapnya. Begitu juga dengan vaksinasi untuk para atlet. Jember juga masih harus menunggu giliran dan instruksi lebih lanjut.

 

 

Jurnalis : Dwi Siswanto, Isnein Purnomo
Fotografer : Dwi Siswanto
Redaktur : Mahrus Sholih

JEMBER, RADARJEMBER.ID Gonjang-ganjing di tubuh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jember yang terjadi belakangan ini ternyata menyisakan problem. Bukan hanya terbengkalainya pembinaan, tapi agenda vaksinasi untuk atlet dan pelatih juga terkena imbas. Hingga kini, atlet Jember belum menerima vaksinasi. Padahal, mereka termasuk prioritas tahap kedua, sama dengan pekerja pelayanan umum yang sudah mendapatkan lebih dulu.

Rahmat, pengurus bidang prestasi KONI Jember, menjelaskan, sebetulnya untuk vaksinasi telah ada agendanya. Dilakukan secara bertahap yang diawali dengan pengurus. Baru selanjutnya atlet serta pelatih. Namun, rencana itu tidak terealisasi akibat ada problem di internal KONI, yaitu desakan agar segera diselenggarakan musyawarah Olahraga Kabupaten Luar Biasa (Musorkablub).

“Sebenarnya ada agenda vaksinasi sebelum hiruk pikuk persoalan KONI. Karena hiruk pikuk itu, rencana vaksinasi terbengkalai,” papar pria yang juga sebagai Ketua Taekwondo Indonesia (TI) Jember ini, salah satu cabang olahraga (cabor) anggota KONI Jember.

Dia berharap, agenda vaksinasi yang dikoordinasi oleh KONI tersebut bisa terlaksana setelah Plt Ketua KONI Jember terpilih, beberapa waktu lalu. Sehingga semua cabor bisa terfasilitasi untuk mendapatkan vaksin lewat KONI. Rahmat juga berharap, vaksinasi atlet dan pelatih bisa terlaksana jauh-jauh hari untuk event pertandingan. Termasuk untuk menyongsong gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim yang digelar 2022 mendatang. “Biar kekebalan tubuh terbentuk. Semoga vaksin atlet dan pelatih terlaksana jauh sebelum event pertandingan berlangsung, termasuk Porprov,” ujarnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jember M Yusuf menambahkan, berbicara vaksin, tentu tidak lepas dari Covid-19. Artinya, saat opening Porprov 2022 nanti, kondisi Covid-19 seperti apa, juga regulasi pertandingan seperti apa, pihaknya masih belum tahu. “Pada hari-H, apakah kondisi Covid-19 masuk zona hijau atau tidak, kami tidak tahu. Apakah memakai opening virtual atau tidak, juga belum tahu,” paparnya.

Menurut dia, bila kondisi pandemi sama seperti saat ini, dan opening Porprov termasuk pertandingan tidak dilakukan daring, maka tidak hanya atlet dan pelatih yang perlu divaksin. Namun, para ofisial dan relawan Porprov juga perlu mendapatkannya.

Yusuf menegaskan, walau atlet, pelatih, hingga ofisial telah divaksin, namun penerapan protokol kesehatan (prokes) tetap wajib dilaksanakan. Bila atlet atau cabor ingin vaksin secara mandiri, maka tidak perlu melalui Dispora. Tapi, bisa melakukan pengajuan ke Dinas Kesehatan (Dinkes).

Februari kemarin, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah mengeluarkan daftar prioritas penerima vaksin tahap dua. Di antaranya, tenaga pendidik, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat ASN, pedagang pasar, TNI-Polri, petugas pariwisata, pelayan publik, pekerja media, serta pekerja transportasi publik. Dan atlet termasuk di dalam prioritas kedua tersebut.

Insiden Peparprov

Menilik ke belakang, mepetnya waktu vaksinasi dengan pertandingan memberi dampak negatif kepada atlet. Karenanya, wajar jika insan olahraga di Jember meminta vaksinasi itu dipercepat. Jauh hari sebelum pertandingan digelar. Sebab, jika berkaca pada pemberangkatan 20 atlet kontingen Jember yang mengikuti Pekan Paralimpik Provinsi (Peparprov) Jawa Timur, Mei lalu, ada efek samping yang memengaruhi performa atlet dalam berlaga.

Para atlet Peparprov asal Jember mengaku lemas setelah menjalani vaksinasi sebelum berangkat bertanding. Apalagi, vaksinasi itu baru dilakukan termin pertama dan diberikan sehari sebelum pemberangkatan. Apakah pemerintah bakal mengulangi insiden itu?

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jember dr Alfi Yudisianto mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan perintah terkait vaksinasi untuk para atlet yang akan mengikuti Porprov 2022 mendatang. Pihaknya masih konsentrasi dengan vaksinasi lansia, dan setelah itu masyarakat umum. “Belum ada arahan, karena tidak termasuk prioritas untuk saat ini,” paparnya.

Dia mengungkapkan, bisa jadi vaksinasi untuk para atlet akan dibarengkan dengan vaksinasi untuk masyarakat umum, atau kelompok rentan tertentu yang bakal mengikuti ajang kompetisi. Selain itu, vaksinasi untuk tingkat daerah memang masih menunggu.

Menurutnya, jika vaksinasi untuk masyarakat umum sudah digelar di Jakarta, maka Surabaya baru berlangsung dua hingga tiga pekan kemudian. “Begitu juga dengan Jember, yang tak bisa langsung melakukan vaksinasi untuk lansia. Karena menunggu instruksi,” ungkapnya. Begitu juga dengan vaksinasi untuk para atlet. Jember juga masih harus menunggu giliran dan instruksi lebih lanjut.

 

 

Jurnalis : Dwi Siswanto, Isnein Purnomo
Fotografer : Dwi Siswanto
Redaktur : Mahrus Sholih

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca