Mobile_AP_Rectangle 1
Dia mengatakan, semenjak RMB dilebur ke Lembaga Pusat Penelitian Mahasiswa (LP2M) kegiatan yang akan dilakukan yaitu dengan menyisipkan paham moderasi beragama itu dalam pengabdian mahasiswa (KKN) dan dosen. “Kami masukkan itu ke dalam poin-poin pengabdian mahasiswa seperti KKN. Dan saat ini masih proses penyusunan buku khotbah Jumat yang memuat moderasi beragama,” ungkapnya.
Kemudian, indikator dari keberadaan RMB ini ada empat, di antaranya komitmen kebangsaan, menekankan nilai toleransi antarumat beragama dan antarsuku, menolak segala bentuk kekerasan untuk penyelesaian apa pun, dan yang terakhir penerimaan terhadap budaya lokal. “Bagaimana kearifan lokal di lingkungan kita itu bisa diterima dan kita hormati keberadaannya,” terangnya.
Menurutnya, tugas besar yang diemban RMB sendiri sebenarnya adalah memberikan pendampingan kepada yang sudah terpapar paham radikalisme, seperti menolak ideologi Pancasila dan lain-lain. “Ke depan, untuk menangkal ini, kita akan melakukan penyuluhan kepada masyarakat dan sekolah umum dari tingkatan bawah sampai atas,” pungkasnya. (mg6/c2/nur)
Mobile_AP_Rectangle 2
Reporter : MG6
Editor : Nur Hariri
Fotografer : Achmad Faiz
- Advertisement -
Dia mengatakan, semenjak RMB dilebur ke Lembaga Pusat Penelitian Mahasiswa (LP2M) kegiatan yang akan dilakukan yaitu dengan menyisipkan paham moderasi beragama itu dalam pengabdian mahasiswa (KKN) dan dosen. “Kami masukkan itu ke dalam poin-poin pengabdian mahasiswa seperti KKN. Dan saat ini masih proses penyusunan buku khotbah Jumat yang memuat moderasi beragama,” ungkapnya.
Kemudian, indikator dari keberadaan RMB ini ada empat, di antaranya komitmen kebangsaan, menekankan nilai toleransi antarumat beragama dan antarsuku, menolak segala bentuk kekerasan untuk penyelesaian apa pun, dan yang terakhir penerimaan terhadap budaya lokal. “Bagaimana kearifan lokal di lingkungan kita itu bisa diterima dan kita hormati keberadaannya,” terangnya.
Menurutnya, tugas besar yang diemban RMB sendiri sebenarnya adalah memberikan pendampingan kepada yang sudah terpapar paham radikalisme, seperti menolak ideologi Pancasila dan lain-lain. “Ke depan, untuk menangkal ini, kita akan melakukan penyuluhan kepada masyarakat dan sekolah umum dari tingkatan bawah sampai atas,” pungkasnya. (mg6/c2/nur)
Reporter : MG6
Editor : Nur Hariri
Fotografer : Achmad Faiz
Dia mengatakan, semenjak RMB dilebur ke Lembaga Pusat Penelitian Mahasiswa (LP2M) kegiatan yang akan dilakukan yaitu dengan menyisipkan paham moderasi beragama itu dalam pengabdian mahasiswa (KKN) dan dosen. “Kami masukkan itu ke dalam poin-poin pengabdian mahasiswa seperti KKN. Dan saat ini masih proses penyusunan buku khotbah Jumat yang memuat moderasi beragama,” ungkapnya.
Kemudian, indikator dari keberadaan RMB ini ada empat, di antaranya komitmen kebangsaan, menekankan nilai toleransi antarumat beragama dan antarsuku, menolak segala bentuk kekerasan untuk penyelesaian apa pun, dan yang terakhir penerimaan terhadap budaya lokal. “Bagaimana kearifan lokal di lingkungan kita itu bisa diterima dan kita hormati keberadaannya,” terangnya.
Menurutnya, tugas besar yang diemban RMB sendiri sebenarnya adalah memberikan pendampingan kepada yang sudah terpapar paham radikalisme, seperti menolak ideologi Pancasila dan lain-lain. “Ke depan, untuk menangkal ini, kita akan melakukan penyuluhan kepada masyarakat dan sekolah umum dari tingkatan bawah sampai atas,” pungkasnya. (mg6/c2/nur)
Reporter : MG6
Editor : Nur Hariri
Fotografer : Achmad Faiz