22.7 C
Jember
Friday, 9 June 2023

Setahun Gratis, Bus Siswa yang Sekolahnya Tidak Dilewati Angkot

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Jalan raya di Jember kerap dilintasi oleh pengendara sepeda motor tanpa dilengkapi surat izin mengemudi (SIM) karena pengemudinya masih anak-anak. Dengan dioperasikannya bus gratis oleh Pemkab Jember melalui Dinas Perhubungan (Dishub), setidaknya dapat membantu mengurangi lalu-lalang kendaraan yang dikemudikan pelajar.

Perluas Kolaborasi Bangun Jember

Program bus gratis yang diluncurkan ini sejatinya ada sebelum pandemi Covid-19. Namun demikian, korona sempat membuat program terhenti. Pemkab Jember pun kembali meluncurkan program ini pekan depan. “Rencananya mulai operasi lagi Senin (16/10),” kata Gatot Triyono, Sekretaris Dishub Jember, kemarin.

Mobile_AP_Rectangle 2

Menurutnya, layanan bus gratis ini hanya untuk antar jemput siswa sekolah. Program ini, dikhususkan untuk siswa yang lokasi sekolahnya tidak dilalui oleh angkutan kota (angkot). “Jalur bus sudah ditentukan, yaitu menuju sekolah yang tidak dilewati angkutan umum,” tutur Gatot.

Jalur dimaksud akan melintasi sejumlah ruas jalan yang tidak dilewati angkutan umum. Start awal dilakukan di terminal Tawang Alung pukul 05.30. Bus selanjutnya melaju ke arah timur menuju Jalan Hayam Wuruk dan Jalan Gajah Mada. Kemudian bus akan belok melintasi Jalan Imam Bonjol, Jalan Teuku Umar, dan di Jalan Letjen Sutoyo. Terakhir bus akan melintasi Jalan Kutai dan finis di depan SMPN 9 Jember.

Ditanya mengenai kapasitas bus gratis, Gatot menyebut untuk sementara ini sementara ada sekitar 30 sampai 40 siswa yang akan antar jemput setiap hari. Namun, jika jumlah siswa lebih, menurutnya masih ada mobil elf yang dapat dipakai. “Satu dua hari bisa jadi ada siswa yang terlewat karena telat. Tetapi kalau sudah berjalan satu dua Minggu, kami yakin sudah mulai efektif. Program Bupati Jember yang dijalankan Dishub ini nanti juga ada evaluasinya,” ulas Gatot.

Sementara itu, program antar jemput siswa gratis ini menurutnya tidak akan ada permainan, sehingga dijamin tidak akan ada pungutan liar. Sebab, seluruh operasional sudah ditanggung oleh Pemkab Jember. Program ini pun tidak hanya berjalan satu dua minggu atau sebulan saja. “Ini direncanakan penuh selama satu tahun dan anggarannya dari Pemkab Jember,” imbuhnya.

Mengenai jadwal keberangkatan, Gatot menguraikan akan berjalan konsisten yaitu berangkat sejak pukul 05.30. Start awal dari Terminal Tawang Alun menuju ke lokasi terakhir yaitu SMPN 9 Jember. “Mau hujan atau panas, berangkatnya jam segitu. Sopirnya langsung dari kami Dishub,” tuturnya.

Sementara, untuk waktu pulang siswa dijadwal berbeda dengan rute kebalikan dari rute keberangkatan. Senin sampai Kamis pulang pukul 13.30, Jumat pulang pukul 10.30, dan Sabtu pulang pukul 12.30. “Seluruh siswa yang akan ikut bus diimbau untuk menunggu di halte yang sudah disediakan agar lebih mudah menjemputnya,” jelas Gatot. (nur)

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Jalan raya di Jember kerap dilintasi oleh pengendara sepeda motor tanpa dilengkapi surat izin mengemudi (SIM) karena pengemudinya masih anak-anak. Dengan dioperasikannya bus gratis oleh Pemkab Jember melalui Dinas Perhubungan (Dishub), setidaknya dapat membantu mengurangi lalu-lalang kendaraan yang dikemudikan pelajar.

Perluas Kolaborasi Bangun Jember

Program bus gratis yang diluncurkan ini sejatinya ada sebelum pandemi Covid-19. Namun demikian, korona sempat membuat program terhenti. Pemkab Jember pun kembali meluncurkan program ini pekan depan. “Rencananya mulai operasi lagi Senin (16/10),” kata Gatot Triyono, Sekretaris Dishub Jember, kemarin.

Menurutnya, layanan bus gratis ini hanya untuk antar jemput siswa sekolah. Program ini, dikhususkan untuk siswa yang lokasi sekolahnya tidak dilalui oleh angkutan kota (angkot). “Jalur bus sudah ditentukan, yaitu menuju sekolah yang tidak dilewati angkutan umum,” tutur Gatot.

Jalur dimaksud akan melintasi sejumlah ruas jalan yang tidak dilewati angkutan umum. Start awal dilakukan di terminal Tawang Alung pukul 05.30. Bus selanjutnya melaju ke arah timur menuju Jalan Hayam Wuruk dan Jalan Gajah Mada. Kemudian bus akan belok melintasi Jalan Imam Bonjol, Jalan Teuku Umar, dan di Jalan Letjen Sutoyo. Terakhir bus akan melintasi Jalan Kutai dan finis di depan SMPN 9 Jember.

Ditanya mengenai kapasitas bus gratis, Gatot menyebut untuk sementara ini sementara ada sekitar 30 sampai 40 siswa yang akan antar jemput setiap hari. Namun, jika jumlah siswa lebih, menurutnya masih ada mobil elf yang dapat dipakai. “Satu dua hari bisa jadi ada siswa yang terlewat karena telat. Tetapi kalau sudah berjalan satu dua Minggu, kami yakin sudah mulai efektif. Program Bupati Jember yang dijalankan Dishub ini nanti juga ada evaluasinya,” ulas Gatot.

Sementara itu, program antar jemput siswa gratis ini menurutnya tidak akan ada permainan, sehingga dijamin tidak akan ada pungutan liar. Sebab, seluruh operasional sudah ditanggung oleh Pemkab Jember. Program ini pun tidak hanya berjalan satu dua minggu atau sebulan saja. “Ini direncanakan penuh selama satu tahun dan anggarannya dari Pemkab Jember,” imbuhnya.

Mengenai jadwal keberangkatan, Gatot menguraikan akan berjalan konsisten yaitu berangkat sejak pukul 05.30. Start awal dari Terminal Tawang Alun menuju ke lokasi terakhir yaitu SMPN 9 Jember. “Mau hujan atau panas, berangkatnya jam segitu. Sopirnya langsung dari kami Dishub,” tuturnya.

Sementara, untuk waktu pulang siswa dijadwal berbeda dengan rute kebalikan dari rute keberangkatan. Senin sampai Kamis pulang pukul 13.30, Jumat pulang pukul 10.30, dan Sabtu pulang pukul 12.30. “Seluruh siswa yang akan ikut bus diimbau untuk menunggu di halte yang sudah disediakan agar lebih mudah menjemputnya,” jelas Gatot. (nur)

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Jalan raya di Jember kerap dilintasi oleh pengendara sepeda motor tanpa dilengkapi surat izin mengemudi (SIM) karena pengemudinya masih anak-anak. Dengan dioperasikannya bus gratis oleh Pemkab Jember melalui Dinas Perhubungan (Dishub), setidaknya dapat membantu mengurangi lalu-lalang kendaraan yang dikemudikan pelajar.

Perluas Kolaborasi Bangun Jember

Program bus gratis yang diluncurkan ini sejatinya ada sebelum pandemi Covid-19. Namun demikian, korona sempat membuat program terhenti. Pemkab Jember pun kembali meluncurkan program ini pekan depan. “Rencananya mulai operasi lagi Senin (16/10),” kata Gatot Triyono, Sekretaris Dishub Jember, kemarin.

Menurutnya, layanan bus gratis ini hanya untuk antar jemput siswa sekolah. Program ini, dikhususkan untuk siswa yang lokasi sekolahnya tidak dilalui oleh angkutan kota (angkot). “Jalur bus sudah ditentukan, yaitu menuju sekolah yang tidak dilewati angkutan umum,” tutur Gatot.

Jalur dimaksud akan melintasi sejumlah ruas jalan yang tidak dilewati angkutan umum. Start awal dilakukan di terminal Tawang Alung pukul 05.30. Bus selanjutnya melaju ke arah timur menuju Jalan Hayam Wuruk dan Jalan Gajah Mada. Kemudian bus akan belok melintasi Jalan Imam Bonjol, Jalan Teuku Umar, dan di Jalan Letjen Sutoyo. Terakhir bus akan melintasi Jalan Kutai dan finis di depan SMPN 9 Jember.

Ditanya mengenai kapasitas bus gratis, Gatot menyebut untuk sementara ini sementara ada sekitar 30 sampai 40 siswa yang akan antar jemput setiap hari. Namun, jika jumlah siswa lebih, menurutnya masih ada mobil elf yang dapat dipakai. “Satu dua hari bisa jadi ada siswa yang terlewat karena telat. Tetapi kalau sudah berjalan satu dua Minggu, kami yakin sudah mulai efektif. Program Bupati Jember yang dijalankan Dishub ini nanti juga ada evaluasinya,” ulas Gatot.

Sementara itu, program antar jemput siswa gratis ini menurutnya tidak akan ada permainan, sehingga dijamin tidak akan ada pungutan liar. Sebab, seluruh operasional sudah ditanggung oleh Pemkab Jember. Program ini pun tidak hanya berjalan satu dua minggu atau sebulan saja. “Ini direncanakan penuh selama satu tahun dan anggarannya dari Pemkab Jember,” imbuhnya.

Mengenai jadwal keberangkatan, Gatot menguraikan akan berjalan konsisten yaitu berangkat sejak pukul 05.30. Start awal dari Terminal Tawang Alun menuju ke lokasi terakhir yaitu SMPN 9 Jember. “Mau hujan atau panas, berangkatnya jam segitu. Sopirnya langsung dari kami Dishub,” tuturnya.

Sementara, untuk waktu pulang siswa dijadwal berbeda dengan rute kebalikan dari rute keberangkatan. Senin sampai Kamis pulang pukul 13.30, Jumat pulang pukul 10.30, dan Sabtu pulang pukul 12.30. “Seluruh siswa yang akan ikut bus diimbau untuk menunggu di halte yang sudah disediakan agar lebih mudah menjemputnya,” jelas Gatot. (nur)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca