JEMBER, RADARJEMBER.ID – Bersepeda dengan suasana perdesaan yang masih asri mulai banyak diminati para goweser. Karena itu, Bendung Talang menjadi terkenal sebagai jujukan wisata. Kini, dam saluran irigasi tersebut kerap menjadi tujuan para pehobi sepeda.
“Kalau Sabtu dan Minggu ramai. Banyak orang bersepeda mampir ke sini,” tutur Anang, petugas operasional bendung (POB) Bendung Talang.
Tak hanya itu, cukup banyak juga keluarga yang berwisata di sini. Bahkan, sejumlah remaja yang cuma ingin berswafoto kerap mendatangi bendungan warisan kompeni tersebut. Meski begitu, Anang mengungkapkan, ada satu tempat yang dilarang untuk dikunjungi di Bendung Talang. “Tidak boleh naik ke atas. Karena di sana ada kelistrikan dan banyak besi. Takutnya tersengat listrik,” tuturnya.
Dua tangga berwarna biru di dua sisi bendung itulah yang menjadi jalan menuju ke atas bangunan. Namun, pengunjung dilarang untuk naik ke sana. Untuk menuju lokasi Bendung Talang, para pesepeda biasanya memilih jalan ke arah Bandara Notohadinegoro.
Jalan ke bandara itu lurus terus ke arah utara. Di sana para goweser akan bertemu jalur batuan, makadam, tanah, dan akan masuk perkampungan. Jalur menuju Bendung Talang juga telah terkoneksi dengan Google Maps. Namun, tulisannya bukan Dam Talang yang selama ini dikenal masyarakat sekitar, melainkan Bendung Talang. Sebab, bila mengetik pencarian di Google Maps dengan kata kunci Dam Talang, lokasinya tidak di Jember, tapi di Klaten, Jawa Tengah.
Arjiansyah, pesepeda dari Tegalbesar, Kaliwates, menilai, jalur menuju Dam Talang cukup menarik jika ditempuh dengan sepeda. Sebab, di sepanjang jalur, para goweser akan disuguhi pemandangan yang asri. “Dan ketika sampai di lokasi, sangat rindang, sejuk, serta ada suara air cukup deras,” pungkasnya.
Jurnalis: Dwi Siswanto
Fotografer: Dwi Siswanto
Editor: Mahrus Sholih