Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Terhitung sudah satu pekan, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jember menonaktifkan aktvitas perkantoran. Apalagi setelah dua pegawai yang meninggal dunia dalam kurun waktu yang berdekatan. Yakni, pada Minggu (7/9) dan pada Senin (8/9).
“ASN yang meninggal di hari Minggu itu yang ada indikasi Covid-19. Tapi, waktu meninggal surat tesnya belum keluar,” kata Ketua tim satgas Covid -19 Kantor Kemenag Jember, Erma Fatmawati, Senin, (14/9).
Sedangkan yang meninggal di hari berikutnya, tidak menjalani tes Covid -19, baik rapid maupun swab tes. Sebabnya, ASN tersebut dalam kondisi sehat, tidak dalam kondisi sakit. “Sehingga tidak diketahui sakit apa,” tambah perempuan yang juga merangkap sebagai Kasubag TU Kantor Kemenag Jember.
Mobile_AP_Rectangle 2
Keduanya, adalah pegawai yang berkantor dalam satu ruangan. Untuk menghindari penularan dan kluster baru, pihaknya telah berkoordinasi dengan Satgas Covid Jember dan PMI Jember. “Sterilisasi kami lakukan, nantinya akan ditambah lagi dengan bantuan PMI,” tutur Erma.
Nantinya, seluruh karyawan Kemenag akan menjalani tes rapid. Setidaknya akan ada sekitar 70 karyawan yang akan rapid tes pada hari Rabu ini. “Yang menjalani rapid hanya karyawan yang di dalam kantor. Karena Kantor kemenag kan ada yang di luar kantor,” pungkas Erma.
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Terhitung sudah satu pekan, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jember menonaktifkan aktvitas perkantoran. Apalagi setelah dua pegawai yang meninggal dunia dalam kurun waktu yang berdekatan. Yakni, pada Minggu (7/9) dan pada Senin (8/9).
“ASN yang meninggal di hari Minggu itu yang ada indikasi Covid-19. Tapi, waktu meninggal surat tesnya belum keluar,” kata Ketua tim satgas Covid -19 Kantor Kemenag Jember, Erma Fatmawati, Senin, (14/9).
Sedangkan yang meninggal di hari berikutnya, tidak menjalani tes Covid -19, baik rapid maupun swab tes. Sebabnya, ASN tersebut dalam kondisi sehat, tidak dalam kondisi sakit. “Sehingga tidak diketahui sakit apa,” tambah perempuan yang juga merangkap sebagai Kasubag TU Kantor Kemenag Jember.
Keduanya, adalah pegawai yang berkantor dalam satu ruangan. Untuk menghindari penularan dan kluster baru, pihaknya telah berkoordinasi dengan Satgas Covid Jember dan PMI Jember. “Sterilisasi kami lakukan, nantinya akan ditambah lagi dengan bantuan PMI,” tutur Erma.
Nantinya, seluruh karyawan Kemenag akan menjalani tes rapid. Setidaknya akan ada sekitar 70 karyawan yang akan rapid tes pada hari Rabu ini. “Yang menjalani rapid hanya karyawan yang di dalam kantor. Karena Kantor kemenag kan ada yang di luar kantor,” pungkas Erma.
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Terhitung sudah satu pekan, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jember menonaktifkan aktvitas perkantoran. Apalagi setelah dua pegawai yang meninggal dunia dalam kurun waktu yang berdekatan. Yakni, pada Minggu (7/9) dan pada Senin (8/9).
“ASN yang meninggal di hari Minggu itu yang ada indikasi Covid-19. Tapi, waktu meninggal surat tesnya belum keluar,” kata Ketua tim satgas Covid -19 Kantor Kemenag Jember, Erma Fatmawati, Senin, (14/9).
Sedangkan yang meninggal di hari berikutnya, tidak menjalani tes Covid -19, baik rapid maupun swab tes. Sebabnya, ASN tersebut dalam kondisi sehat, tidak dalam kondisi sakit. “Sehingga tidak diketahui sakit apa,” tambah perempuan yang juga merangkap sebagai Kasubag TU Kantor Kemenag Jember.
Keduanya, adalah pegawai yang berkantor dalam satu ruangan. Untuk menghindari penularan dan kluster baru, pihaknya telah berkoordinasi dengan Satgas Covid Jember dan PMI Jember. “Sterilisasi kami lakukan, nantinya akan ditambah lagi dengan bantuan PMI,” tutur Erma.
Nantinya, seluruh karyawan Kemenag akan menjalani tes rapid. Setidaknya akan ada sekitar 70 karyawan yang akan rapid tes pada hari Rabu ini. “Yang menjalani rapid hanya karyawan yang di dalam kantor. Karena Kantor kemenag kan ada yang di luar kantor,” pungkas Erma.