23.5 C
Jember
Monday, 27 March 2023

TPA Pakusari Dilebarkan Lagi?

Canangkan Pembelian Lahan 2022 Mendatang

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kampanye terhadap pentingnya kebersihan bukan hal yang baru. Ajakan membuang sampah pada tempatnya juga bukan sesuatu yang tabu. Nah, sampah-sampah di Kabupaten Jember salah satunya menggunung di TPA Pakusari. Bahkan, kondisinya sudah semakin sesak.

Jumlah TPA di Jember sebenarnya ada empat. Tiga TPA lain berlokasi di Kecamatan Tanggul, Ambulu, dan Rambipuji. Namun, sampah-sampah dari 17 kecamatan di Jember dibuang di TPA Pakusari sebagai induk pembuangan sampah.

Mobile_AP_Rectangle 2

Informasi yang berhasil dihimpun, TPA Pakusari ini berdiri di atas lahan seluas 6,7 hektare. Sekitar 65 persen dari lahan itu sampahnya telah menggunung. Sementara sisanya, ada yang dipakai untuk kantor, sebagian taman, kolam yang sempat rusak, serta beberapa fasilitas lain. Termasuk upaya penghijauan di lokasi tersebut.

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkab Jember Eko Heru Sunarso menerangkan, keberadaan TPA Pakusari ini cukup memprihatinkan. Selain banyaknya fasilitas yang dulu membanggakan telah rusak, luas lahan sudah kurang mendukung. “TPA Pakusari sudah cukup sesak. Sehingga, pembuangan sampah terus ditumpuk. Jika terlalu tinggi, dikhawatirkan longsor,” katanya.

Melihat kondisi yang demikian, Heru akan mengusulkan pembelian lahan baru. “Tahun ini diusulkan. Harapannya tahun depan bisa dianggarkan,” ucap Heru.

TPA Pakusari saat ini, menurutnya, dalam proses pembenahan, setelah sempat tak diurus maksimal lantaran alat beratnya rusak tahun lalu.

Ditanya apakah usulan lahan baru yang akan dibeli terpisah dari TPA Pakusari atau sebaliknya, Heru mengungkap, rencana itu tetap di TPA tersebut. Sebelum dianggarkan dan dilakukan pembelian lahan, DLH juga melakukan survei ke sekitar lokasi TPA. “Ada beberapa lahan yang siap dijual. Lokasinya juga gandeng dengan TPA Pakusari. Makanya, kami akan usulkan agar ada perluasan,” jelasnya.

Ketua Komisi C DPRD Jember David Handoko Seto menyebut, dorongan pengadaan atau pembelian lahan di sekitar TPA Pakusari sudah cukup lama disampaikan dewan. Hal itu karena beberapa pagar di sekitar TPA kerap jebol. “Sejak lama tidak digubris. Ganti pemerintahan, baru ada pemikiran ke situ. Padahal, sudah cukup lama kami sampaikan,” kata David.

Menurutnya, TPA Pakusari sudah cukup sesak. Karena itu, perlu penambahan lahan atau perluasan. “Agar tidak merugikan sawah-sawah rakyat di sekitarnya,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Nur Hariri
Fotografer : Dwi Siswanto
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kampanye terhadap pentingnya kebersihan bukan hal yang baru. Ajakan membuang sampah pada tempatnya juga bukan sesuatu yang tabu. Nah, sampah-sampah di Kabupaten Jember salah satunya menggunung di TPA Pakusari. Bahkan, kondisinya sudah semakin sesak.

Jumlah TPA di Jember sebenarnya ada empat. Tiga TPA lain berlokasi di Kecamatan Tanggul, Ambulu, dan Rambipuji. Namun, sampah-sampah dari 17 kecamatan di Jember dibuang di TPA Pakusari sebagai induk pembuangan sampah.

Informasi yang berhasil dihimpun, TPA Pakusari ini berdiri di atas lahan seluas 6,7 hektare. Sekitar 65 persen dari lahan itu sampahnya telah menggunung. Sementara sisanya, ada yang dipakai untuk kantor, sebagian taman, kolam yang sempat rusak, serta beberapa fasilitas lain. Termasuk upaya penghijauan di lokasi tersebut.

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkab Jember Eko Heru Sunarso menerangkan, keberadaan TPA Pakusari ini cukup memprihatinkan. Selain banyaknya fasilitas yang dulu membanggakan telah rusak, luas lahan sudah kurang mendukung. “TPA Pakusari sudah cukup sesak. Sehingga, pembuangan sampah terus ditumpuk. Jika terlalu tinggi, dikhawatirkan longsor,” katanya.

Melihat kondisi yang demikian, Heru akan mengusulkan pembelian lahan baru. “Tahun ini diusulkan. Harapannya tahun depan bisa dianggarkan,” ucap Heru.

TPA Pakusari saat ini, menurutnya, dalam proses pembenahan, setelah sempat tak diurus maksimal lantaran alat beratnya rusak tahun lalu.

Ditanya apakah usulan lahan baru yang akan dibeli terpisah dari TPA Pakusari atau sebaliknya, Heru mengungkap, rencana itu tetap di TPA tersebut. Sebelum dianggarkan dan dilakukan pembelian lahan, DLH juga melakukan survei ke sekitar lokasi TPA. “Ada beberapa lahan yang siap dijual. Lokasinya juga gandeng dengan TPA Pakusari. Makanya, kami akan usulkan agar ada perluasan,” jelasnya.

Ketua Komisi C DPRD Jember David Handoko Seto menyebut, dorongan pengadaan atau pembelian lahan di sekitar TPA Pakusari sudah cukup lama disampaikan dewan. Hal itu karena beberapa pagar di sekitar TPA kerap jebol. “Sejak lama tidak digubris. Ganti pemerintahan, baru ada pemikiran ke situ. Padahal, sudah cukup lama kami sampaikan,” kata David.

Menurutnya, TPA Pakusari sudah cukup sesak. Karena itu, perlu penambahan lahan atau perluasan. “Agar tidak merugikan sawah-sawah rakyat di sekitarnya,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Nur Hariri
Fotografer : Dwi Siswanto
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kampanye terhadap pentingnya kebersihan bukan hal yang baru. Ajakan membuang sampah pada tempatnya juga bukan sesuatu yang tabu. Nah, sampah-sampah di Kabupaten Jember salah satunya menggunung di TPA Pakusari. Bahkan, kondisinya sudah semakin sesak.

Jumlah TPA di Jember sebenarnya ada empat. Tiga TPA lain berlokasi di Kecamatan Tanggul, Ambulu, dan Rambipuji. Namun, sampah-sampah dari 17 kecamatan di Jember dibuang di TPA Pakusari sebagai induk pembuangan sampah.

Informasi yang berhasil dihimpun, TPA Pakusari ini berdiri di atas lahan seluas 6,7 hektare. Sekitar 65 persen dari lahan itu sampahnya telah menggunung. Sementara sisanya, ada yang dipakai untuk kantor, sebagian taman, kolam yang sempat rusak, serta beberapa fasilitas lain. Termasuk upaya penghijauan di lokasi tersebut.

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkab Jember Eko Heru Sunarso menerangkan, keberadaan TPA Pakusari ini cukup memprihatinkan. Selain banyaknya fasilitas yang dulu membanggakan telah rusak, luas lahan sudah kurang mendukung. “TPA Pakusari sudah cukup sesak. Sehingga, pembuangan sampah terus ditumpuk. Jika terlalu tinggi, dikhawatirkan longsor,” katanya.

Melihat kondisi yang demikian, Heru akan mengusulkan pembelian lahan baru. “Tahun ini diusulkan. Harapannya tahun depan bisa dianggarkan,” ucap Heru.

TPA Pakusari saat ini, menurutnya, dalam proses pembenahan, setelah sempat tak diurus maksimal lantaran alat beratnya rusak tahun lalu.

Ditanya apakah usulan lahan baru yang akan dibeli terpisah dari TPA Pakusari atau sebaliknya, Heru mengungkap, rencana itu tetap di TPA tersebut. Sebelum dianggarkan dan dilakukan pembelian lahan, DLH juga melakukan survei ke sekitar lokasi TPA. “Ada beberapa lahan yang siap dijual. Lokasinya juga gandeng dengan TPA Pakusari. Makanya, kami akan usulkan agar ada perluasan,” jelasnya.

Ketua Komisi C DPRD Jember David Handoko Seto menyebut, dorongan pengadaan atau pembelian lahan di sekitar TPA Pakusari sudah cukup lama disampaikan dewan. Hal itu karena beberapa pagar di sekitar TPA kerap jebol. “Sejak lama tidak digubris. Ganti pemerintahan, baru ada pemikiran ke situ. Padahal, sudah cukup lama kami sampaikan,” kata David.

Menurutnya, TPA Pakusari sudah cukup sesak. Karena itu, perlu penambahan lahan atau perluasan. “Agar tidak merugikan sawah-sawah rakyat di sekitarnya,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Nur Hariri
Fotografer : Dwi Siswanto
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca