JEMBER LOR, Radar Jember – Memasuki musim penghujan sekaligus masa angkutan Natal dan tahun baru (Nataru) 2019, PT KAI Daop 9 Jember terus melakukan perbaikan dan pengawasan terhadap titik-titik lintas rel yang rawan. Selama 3-10 Desember kemarin, PT KAI Daop 9 melakukan inspeksi lintas rel di wilayah Daop 9 Jember menggunakan lori dresin.
Lintas Daop 9 Jember ini meliputi Kabupaten Pasuruan hingga Banyuwangi, mulai dari Stasiun Pasuruan sampai dengan Stasiun Ketapang Banyuwangi. Keseluruhan inspeksi tersebut dilakukan secara bertahap. “Kegiatan inspeksi ini guna memastikan kesiapan PT KAI Daop 9 menjelang peak season pada momen Nataru yang sebentar lagi akan dimulai. Pengecekan dilakukan dari kesiapan jalur, stasiun, pelayanan, hingga SDM,” ucap Joko Widagdo, Vice President PT KAI Daop 9 Jember.
Hasil inspeksi selama delapan hari tersebut menunjukkan bahwa kondisi lintasan kereta api siap 100 persen untuk dilalui sepanjang masa Nataru tahun ini. Mahendro Trang Bawono, Humas Manager Daop 9 Jember, mengatakan, meski sudah siap 100 persen, ada beberapa temuan titik rawan. Terdapat 20 titik rawan di perlintasan kereta api di wilayah Daop 9 Jember. Di antaranya, 13 titik rawan banjir, empat titik rawan longsor, satu titik rawan ambles, satu titik rawan tubuh ban labil dan satu titik rawan korosif serta tiga titik rawan pencurian.
Selain 20 titik tersebut, ada lima titik rawan bencana lainnya, mulai dari banjir hingga longsor. Lima titik rawan tersebut ada di beberapa kecamatan di Jember, mulai dari Ledokombo, Mangli, Kalisat, hingga Rambipuji (selengkapnya lihat grafis).
Joko Widagdo menambahkan, untuk menambah keamanan di beberapa titik rawan tersebut, pihaknya sudah menyiapkan personel yang berjaga nantinya. Di antaranya 28 petugas pemeriksa jalur ekstra, 96 petugas penjaga pintu perlintasan ekstra, lima petugas posko daerah rawan ekstra, serta 273 personel keamanan yang bekerja sama dengan TNI-Polri.
Di samping itu, Daop 9 juga menyediakan alat dan material yang ditempatkan tersebar di enam titik. Hal tersebut bertujuan jika dalam keadaan darurat, perbaikan dapat segera dilakukan. “Harapannya, transportasi KA selama masa angkutan Nataru ini berjalan aman, lancar dan terkendali. Sehingga kenyamanan dan keamanan pengguna jasa dapat terwujud,” beber Joko.
Selain menempatkan personel di beberapa titik rawan, Daop 9 Jember juga menyiapkan 273 personel keamanan yang berjaga di stasiun serta di atas gerbong kereta. Terdiri atas 44 personel polsuska, 179 personel security, dan bantuan dari TNI/Polri sebanyak 50 personel.