JEMBER, RADARJEMBER.ID – Selama dua tahun terakhir menjabat, Bupati Jember Hendy Siswanto menorehkan rentetan prestasi atas nama Jember. Mulai dari penghargaan dari Gubernur Jatim hingga presiden RI. Kendati demikian, Bupati Hendy menganggap bahwa semua capaian tersebut adalah milik masyarakat Jember.
Di antara belasan prestasi yang didapat, baru-baru ini Bupati Hendy menerima penghargaan sebagai kepala daerah peduli ketahanan pangan serta nelayan dari Gubernur Jatim. Mendapatkan kenaikan peringkat kabupaten layak anak (KLA) dari Madya ke Nindya oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KEMENPPPA) RI. Kemudian dapatkan Dana Insentif Daerah (DID) dari Menteri Keuangan sebesar Rp 10,36 Miliar atas upaya Pemkab Jember menekan inflasi daerah.
Prestasi lainnya, disematkannya dua lencana kepada Bupati Hendy oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI berupa Satya Lencana Pratama dan Satya Lencana Ekonomi Desa. Meraih juara dua dalam Paritrana Awards atas pemberian Jaminan Sosial Ketenagakerjaan kepada tenaga rentan di Jember yang diberikan oleh Wakil Presiden RI.
Seolah tidak mau membanggakan diri, Bupati Hendy mengatakan bahwa penghargaan demi penghargaan yang diberikan tidak murni karena upayanya. “Ini (penghargaan, Red) prestasinya masyarakat bukan saya,” ucapnya usai meninjau penyaluran BLT, Kamis (10/11) di Desa Lengkong Kecamatan Mumbulsari. Reward yang didapatkan, tambahnya, sebenarnya adalah milik warga Jember.
Badai pandemi Covid-19 seolah menjadi tantangan besar di awal kepemimpinan Bupati Hendy. Dia mengaku, selama dua tahun itu, Pemkab Jember berfokus melakukan penangan Covid-19. Baru selama tujuh bulan terakhir sejak kasusnya mereda, kerja efektif dilakukan. Dalam hal ini, pembenahan dari berbagai sektor. Perekonomian, infrastruktur, pertanian, hingga perikanan.
Dia menilai, capaian yang didapatkan Jember menjadi bukti bahwa Jember memiliki SDM unggul. Semangat gotong royong juga masih dipupuk. Selaras dengan tagline yang terus digalakkan. Kolaborasi, sinergi, dan akselerasi. Posisi Pemkab sebagai pihak yang terus merangkul warga dari segala golongan.
Bukti konkret percepatan yang dilakukan dalam menumbuhkan ekonomi, kata dia, bisa dilihat dari banyaknya gelaran event besar. Di dalamnya usaha mikro kecil menengah (UMKM) ikut terlibat. Pergerakan ekonomi akan terus berputar.
Meningkatnya hasil pertanian juga menjadi bukti nyata. Dengan pesatnya hasil pertanian, ketersediaan pangan menjadi aman bahkan surplus. Efeknya, Jember bisa menjadi daerah swasembada pangan untuk sekitarnya. “Ini bukti nyata bahwa Jember tidak lekang oleh waktu, dengan keberanian masyarakat, Kota Tembakau ini bisa gerus eksis,” papar Bupati Hendy. (sil/mun)