Mobile_AP_Rectangle 1
Menata sektor pedagang pinggir jalan juga perlu dilakukan, agar tidak terjadi kerumunan. Apalagi, sekarang UMKM yang bergerak di bidang makanan juga mulai bergeser untuk menjual makanan dari rumah sendiri dan tidak selalu berjualan di pinggir jalan. Daerah kampus, dia menambahkan, juga perlu diperhatikan. Sebab, kampus cukup memberikan andil dalam perputaran ekonomi di Jember. “Unej mungkin ada sekitar 30 ribu mahasiswa. Itu konsumen potensial. Tapi, sekarang mereka tidak lagi di Jember karena sistem pembelajaran daring,” imbuhnya.
Agus Lutfi yakin bahwa Indonesia, termasuk Jember, bisa keluar dari persoalan akibat dampak pandemi. Sebab, sebelumnya pernah punya pengalaman krisis ekonomi pada 1998 lalu. “Saya yakin bisa mengatasi dan keluar dari persoalan ekonomi sebagai dampak pandemi ini,” pungkasnya.
Reporter : Dwi Siswanto dan Dian Cahyani
Mobile_AP_Rectangle 2
Fotografer :Ilustrasi Radar Jember
Editor : Mahrus Sholih
- Advertisement -
Menata sektor pedagang pinggir jalan juga perlu dilakukan, agar tidak terjadi kerumunan. Apalagi, sekarang UMKM yang bergerak di bidang makanan juga mulai bergeser untuk menjual makanan dari rumah sendiri dan tidak selalu berjualan di pinggir jalan. Daerah kampus, dia menambahkan, juga perlu diperhatikan. Sebab, kampus cukup memberikan andil dalam perputaran ekonomi di Jember. “Unej mungkin ada sekitar 30 ribu mahasiswa. Itu konsumen potensial. Tapi, sekarang mereka tidak lagi di Jember karena sistem pembelajaran daring,” imbuhnya.
Agus Lutfi yakin bahwa Indonesia, termasuk Jember, bisa keluar dari persoalan akibat dampak pandemi. Sebab, sebelumnya pernah punya pengalaman krisis ekonomi pada 1998 lalu. “Saya yakin bisa mengatasi dan keluar dari persoalan ekonomi sebagai dampak pandemi ini,” pungkasnya.
Reporter : Dwi Siswanto dan Dian Cahyani
Fotografer :Ilustrasi Radar Jember
Editor : Mahrus Sholih
Menata sektor pedagang pinggir jalan juga perlu dilakukan, agar tidak terjadi kerumunan. Apalagi, sekarang UMKM yang bergerak di bidang makanan juga mulai bergeser untuk menjual makanan dari rumah sendiri dan tidak selalu berjualan di pinggir jalan. Daerah kampus, dia menambahkan, juga perlu diperhatikan. Sebab, kampus cukup memberikan andil dalam perputaran ekonomi di Jember. “Unej mungkin ada sekitar 30 ribu mahasiswa. Itu konsumen potensial. Tapi, sekarang mereka tidak lagi di Jember karena sistem pembelajaran daring,” imbuhnya.
Agus Lutfi yakin bahwa Indonesia, termasuk Jember, bisa keluar dari persoalan akibat dampak pandemi. Sebab, sebelumnya pernah punya pengalaman krisis ekonomi pada 1998 lalu. “Saya yakin bisa mengatasi dan keluar dari persoalan ekonomi sebagai dampak pandemi ini,” pungkasnya.
Reporter : Dwi Siswanto dan Dian Cahyani
Fotografer :Ilustrasi Radar Jember
Editor : Mahrus Sholih