28.2 C
Jember
Wednesday, 22 March 2023

Kelas Pembinaan Kejurkab Badminton Bupati Cup 2018 Memasuki Semifinal

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER KOTA – Kejurkab Badminton Bupati Cup 2018 mulai memasuki babak akhir. Untuk kelas dewasa dan veteran, rencananya hari ini akan memasuki babak final. “Untuk kelas pembinaan, besok (hari ini, Red) pagi akan masuk babak semifinal. Lalu lanjut ke babak final pada sore harinya,” tutur Listiyorini, pelatih Pelatkab PBSI Jember.

Setidaknya, ada empat kelompok umur yang dipertandingkan di kelas pembinaan dalam Kejurkab Bupati Cup 2018 ini. Yakni kelompok usia dini, anak-anak, pemula, dan remaja. “Total pesertanya sekitar 194 orang, termasuk veteran dan dewasa,” terang Listiyorini.

Dibandingkan gelaran yang sama tahun lalu, terdapat penurunan jumlah peserta hingga mencapai hampir 50 persen. Listiyoini menduga, penyebabnya karena mulai Kejurkab tahun ini, PBSI Jember mulai memberlakukan syarat pendaftaran daring (online) atau SI ID PBSI untuk pendaftaran atlet.

Mobile_AP_Rectangle 2

“Kelengkapan data yang disahkan di Pengkab meliputi lima dokumen, yakni kartu keluarga, akta lahir, ijazah TK, atau rapor terakhir, NISN (Nomor Induk Siswa Nasional) dan surat keterangan dari orang tua yang menyatakan umurnya,” jelas Listiyorini.

Sementara itu, Sekum PBSI Jember Taufik Rahman menjelaskan, saat technical meeting, panitia memutuskan memberikan kelonggaran terkait syarat ID PBSI. “Setidaknya untuk yang masih ada kekurangan, masih bisa lewat luring (offline). Asalkan tidak sampai lebih dari 25 persen per klub,” jelas Taufik.

Kelonggaran juga diberikan terkait ketentuan walk-out (WO) untuk atlet yang ikut di kelas tunggal sekaligus ganda. Jika mengacu pada regulasi yang ada di PBSI untuk Kejurkab, atlet yang WO di tunggal maka otomatis dianggap WO juga di ganda. “Tetapi dalam TM kemarin, kita sepakati ada kelonggaran. Kadang kan mereka WO karena pasangannya sakit atau berhalangan,” ujar Taufik.

Kelonggaran itu, menurut Taufik, agar anak-anak yang menjadi atlet tidak patah semangat. Gelaran Kejurkab Bupati Cup 2018 ini, menurut Taufik, salah satunya bertujuan untuk seleksi atlet menuju Pelatkab. “Namanya anak kecil, kalau sudah kecewa, dia tidak mau pegang raket. Ini untuk mencegah yang seperti itu,” pungkas Taufik. (kl/ad/c2/hdi)

- Advertisement -

JEMBER KOTA – Kejurkab Badminton Bupati Cup 2018 mulai memasuki babak akhir. Untuk kelas dewasa dan veteran, rencananya hari ini akan memasuki babak final. “Untuk kelas pembinaan, besok (hari ini, Red) pagi akan masuk babak semifinal. Lalu lanjut ke babak final pada sore harinya,” tutur Listiyorini, pelatih Pelatkab PBSI Jember.

Setidaknya, ada empat kelompok umur yang dipertandingkan di kelas pembinaan dalam Kejurkab Bupati Cup 2018 ini. Yakni kelompok usia dini, anak-anak, pemula, dan remaja. “Total pesertanya sekitar 194 orang, termasuk veteran dan dewasa,” terang Listiyorini.

Dibandingkan gelaran yang sama tahun lalu, terdapat penurunan jumlah peserta hingga mencapai hampir 50 persen. Listiyoini menduga, penyebabnya karena mulai Kejurkab tahun ini, PBSI Jember mulai memberlakukan syarat pendaftaran daring (online) atau SI ID PBSI untuk pendaftaran atlet.

“Kelengkapan data yang disahkan di Pengkab meliputi lima dokumen, yakni kartu keluarga, akta lahir, ijazah TK, atau rapor terakhir, NISN (Nomor Induk Siswa Nasional) dan surat keterangan dari orang tua yang menyatakan umurnya,” jelas Listiyorini.

Sementara itu, Sekum PBSI Jember Taufik Rahman menjelaskan, saat technical meeting, panitia memutuskan memberikan kelonggaran terkait syarat ID PBSI. “Setidaknya untuk yang masih ada kekurangan, masih bisa lewat luring (offline). Asalkan tidak sampai lebih dari 25 persen per klub,” jelas Taufik.

Kelonggaran juga diberikan terkait ketentuan walk-out (WO) untuk atlet yang ikut di kelas tunggal sekaligus ganda. Jika mengacu pada regulasi yang ada di PBSI untuk Kejurkab, atlet yang WO di tunggal maka otomatis dianggap WO juga di ganda. “Tetapi dalam TM kemarin, kita sepakati ada kelonggaran. Kadang kan mereka WO karena pasangannya sakit atau berhalangan,” ujar Taufik.

Kelonggaran itu, menurut Taufik, agar anak-anak yang menjadi atlet tidak patah semangat. Gelaran Kejurkab Bupati Cup 2018 ini, menurut Taufik, salah satunya bertujuan untuk seleksi atlet menuju Pelatkab. “Namanya anak kecil, kalau sudah kecewa, dia tidak mau pegang raket. Ini untuk mencegah yang seperti itu,” pungkas Taufik. (kl/ad/c2/hdi)

JEMBER KOTA – Kejurkab Badminton Bupati Cup 2018 mulai memasuki babak akhir. Untuk kelas dewasa dan veteran, rencananya hari ini akan memasuki babak final. “Untuk kelas pembinaan, besok (hari ini, Red) pagi akan masuk babak semifinal. Lalu lanjut ke babak final pada sore harinya,” tutur Listiyorini, pelatih Pelatkab PBSI Jember.

Setidaknya, ada empat kelompok umur yang dipertandingkan di kelas pembinaan dalam Kejurkab Bupati Cup 2018 ini. Yakni kelompok usia dini, anak-anak, pemula, dan remaja. “Total pesertanya sekitar 194 orang, termasuk veteran dan dewasa,” terang Listiyorini.

Dibandingkan gelaran yang sama tahun lalu, terdapat penurunan jumlah peserta hingga mencapai hampir 50 persen. Listiyoini menduga, penyebabnya karena mulai Kejurkab tahun ini, PBSI Jember mulai memberlakukan syarat pendaftaran daring (online) atau SI ID PBSI untuk pendaftaran atlet.

“Kelengkapan data yang disahkan di Pengkab meliputi lima dokumen, yakni kartu keluarga, akta lahir, ijazah TK, atau rapor terakhir, NISN (Nomor Induk Siswa Nasional) dan surat keterangan dari orang tua yang menyatakan umurnya,” jelas Listiyorini.

Sementara itu, Sekum PBSI Jember Taufik Rahman menjelaskan, saat technical meeting, panitia memutuskan memberikan kelonggaran terkait syarat ID PBSI. “Setidaknya untuk yang masih ada kekurangan, masih bisa lewat luring (offline). Asalkan tidak sampai lebih dari 25 persen per klub,” jelas Taufik.

Kelonggaran juga diberikan terkait ketentuan walk-out (WO) untuk atlet yang ikut di kelas tunggal sekaligus ganda. Jika mengacu pada regulasi yang ada di PBSI untuk Kejurkab, atlet yang WO di tunggal maka otomatis dianggap WO juga di ganda. “Tetapi dalam TM kemarin, kita sepakati ada kelonggaran. Kadang kan mereka WO karena pasangannya sakit atau berhalangan,” ujar Taufik.

Kelonggaran itu, menurut Taufik, agar anak-anak yang menjadi atlet tidak patah semangat. Gelaran Kejurkab Bupati Cup 2018 ini, menurut Taufik, salah satunya bertujuan untuk seleksi atlet menuju Pelatkab. “Namanya anak kecil, kalau sudah kecewa, dia tidak mau pegang raket. Ini untuk mencegah yang seperti itu,” pungkas Taufik. (kl/ad/c2/hdi)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca