23.3 C
Jember
Wednesday, 29 March 2023

Kardio, Olahraga yang Tepat Saat Korona

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Makan makanan bergizi, minum air putih, istirahat yang cukup, dan tidak lupa untuk berolahraga. Pesan tersebut yang kerap kali diutarakan untuk menjaga daya tahan tubuh atau imunitas di tengah pandemi korona. Dari sekian banyak jenis olahraga, lantas olahraga apa yang tepat?

Dokter spesialis ortopedi dr Maksum Pandelima yang juga Ketua Tim Medis Penanggulangan Covid-19 Jember menyatakan, olahraga sekarang artinya luas. Dulu hanya sekedar kegiatan yang mengolah tubuh atau raga. Kini, kegiatan yang ada unsurnya sebuah kompetisi dan sportivitas termasuk olahraga. Salah satunya adalah catur. Permainan kartu juga olahraga.

Hal itu terkait dengan menjaga imunitas di tengah korona seperti ini. Menurut dr Maksum tentu saja, olahraga yang dilakukan bukan olahraga catur, kartu, ataupun yang tren di kalangan anak muda alias e-Sport. “Olahraga yang tepat jaga daya tahan tubuh ya olahraga kardio,” jelasnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Olahraga kardio adalah olahraga untuk meningkatkan detak jantung. Jantung tersusun dari otot-otot. Otot-otot ini harus bergerak supaya lebih kuat. Bila otot jantung kuat, pembuluh darah dapat mengalirkan darah lebih banyak dan lebih cepat, sehingga dapat mengalirkan oksigen lebih banyak ke dalam sel-sel otot.

Dia mengaku, olahraga kardio dapat memperkuat jantung dan paru-paru, meningkatkan kekuatan tulang, mengurangi stres, dan juga dapat meningkatkan kualitas tidur. Kurangi tingkat stress inilah yang juga penting dalam memelihara tubuh di tengah korona. “Tidak hanya makanan bergizi, istirahat, minum air putih, olahraga, tapi juga bisa kelola stres saat korona,” katanya.

Olahraga kardio yang paling mudah dilakukan adalah berlari. “Durasi waktunya 30 menit,” jelasnya. Jika, tidak menyukai belari, bisa diganti dengan jalan cepat. Namun, jarak tempuhnya bisa ditambah. Dia juga menyarankan agar olahraga berlari atau jalan cepat dilakukan di sekitar rumah saja. Tak usah ke tempat kebugaran, alun-alun, atau taman.

Sementara olahraga kardio yang bisa dilakukan di rumah, kata dr Maksum, bisa memakai olahraga lompat-lompat. Hanya memakai seutas tali. Olahraga itu mudah dilakukan dan tidak perlu belajar lagi. Pria berkacamata tersebut mengingatkan, olahraga di tengah pandemi korona adalah untuk kebugaran.

Dia menuturkan, jangan sampai olahraga kardio justru melemahkan imun lantaran terlalu over dalam berolahraga. “Setengah jam itu sudah cukup. Jangan terlalu capek saat olahraga,” pungkasnya.

Berdasar pantauan Jawa Pos Radar Jember di Unej, masyarakat jarang berolahraga di sana. Bahkan, beberapa pintu kampus ditutup rapat-rapat. Meski begitu, ada satu dua orang yang tetap berolahraga. Salah satunya adalah Josef, pelajar SMA dari Patrang, memilih jogging sore hari.

“Saya jogging ya karena korona. Untuk jaga daya tahan tubuh,” tuturnya. Walau sepi dan tidak banyak orang, Josef mengaku tidak nyaman berolahraga saat korona ini. Sebab, dia ingin berolahraga bersama-sama temannya.

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Makan makanan bergizi, minum air putih, istirahat yang cukup, dan tidak lupa untuk berolahraga. Pesan tersebut yang kerap kali diutarakan untuk menjaga daya tahan tubuh atau imunitas di tengah pandemi korona. Dari sekian banyak jenis olahraga, lantas olahraga apa yang tepat?

Dokter spesialis ortopedi dr Maksum Pandelima yang juga Ketua Tim Medis Penanggulangan Covid-19 Jember menyatakan, olahraga sekarang artinya luas. Dulu hanya sekedar kegiatan yang mengolah tubuh atau raga. Kini, kegiatan yang ada unsurnya sebuah kompetisi dan sportivitas termasuk olahraga. Salah satunya adalah catur. Permainan kartu juga olahraga.

Hal itu terkait dengan menjaga imunitas di tengah korona seperti ini. Menurut dr Maksum tentu saja, olahraga yang dilakukan bukan olahraga catur, kartu, ataupun yang tren di kalangan anak muda alias e-Sport. “Olahraga yang tepat jaga daya tahan tubuh ya olahraga kardio,” jelasnya.

Olahraga kardio adalah olahraga untuk meningkatkan detak jantung. Jantung tersusun dari otot-otot. Otot-otot ini harus bergerak supaya lebih kuat. Bila otot jantung kuat, pembuluh darah dapat mengalirkan darah lebih banyak dan lebih cepat, sehingga dapat mengalirkan oksigen lebih banyak ke dalam sel-sel otot.

Dia mengaku, olahraga kardio dapat memperkuat jantung dan paru-paru, meningkatkan kekuatan tulang, mengurangi stres, dan juga dapat meningkatkan kualitas tidur. Kurangi tingkat stress inilah yang juga penting dalam memelihara tubuh di tengah korona. “Tidak hanya makanan bergizi, istirahat, minum air putih, olahraga, tapi juga bisa kelola stres saat korona,” katanya.

Olahraga kardio yang paling mudah dilakukan adalah berlari. “Durasi waktunya 30 menit,” jelasnya. Jika, tidak menyukai belari, bisa diganti dengan jalan cepat. Namun, jarak tempuhnya bisa ditambah. Dia juga menyarankan agar olahraga berlari atau jalan cepat dilakukan di sekitar rumah saja. Tak usah ke tempat kebugaran, alun-alun, atau taman.

Sementara olahraga kardio yang bisa dilakukan di rumah, kata dr Maksum, bisa memakai olahraga lompat-lompat. Hanya memakai seutas tali. Olahraga itu mudah dilakukan dan tidak perlu belajar lagi. Pria berkacamata tersebut mengingatkan, olahraga di tengah pandemi korona adalah untuk kebugaran.

Dia menuturkan, jangan sampai olahraga kardio justru melemahkan imun lantaran terlalu over dalam berolahraga. “Setengah jam itu sudah cukup. Jangan terlalu capek saat olahraga,” pungkasnya.

Berdasar pantauan Jawa Pos Radar Jember di Unej, masyarakat jarang berolahraga di sana. Bahkan, beberapa pintu kampus ditutup rapat-rapat. Meski begitu, ada satu dua orang yang tetap berolahraga. Salah satunya adalah Josef, pelajar SMA dari Patrang, memilih jogging sore hari.

“Saya jogging ya karena korona. Untuk jaga daya tahan tubuh,” tuturnya. Walau sepi dan tidak banyak orang, Josef mengaku tidak nyaman berolahraga saat korona ini. Sebab, dia ingin berolahraga bersama-sama temannya.

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Makan makanan bergizi, minum air putih, istirahat yang cukup, dan tidak lupa untuk berolahraga. Pesan tersebut yang kerap kali diutarakan untuk menjaga daya tahan tubuh atau imunitas di tengah pandemi korona. Dari sekian banyak jenis olahraga, lantas olahraga apa yang tepat?

Dokter spesialis ortopedi dr Maksum Pandelima yang juga Ketua Tim Medis Penanggulangan Covid-19 Jember menyatakan, olahraga sekarang artinya luas. Dulu hanya sekedar kegiatan yang mengolah tubuh atau raga. Kini, kegiatan yang ada unsurnya sebuah kompetisi dan sportivitas termasuk olahraga. Salah satunya adalah catur. Permainan kartu juga olahraga.

Hal itu terkait dengan menjaga imunitas di tengah korona seperti ini. Menurut dr Maksum tentu saja, olahraga yang dilakukan bukan olahraga catur, kartu, ataupun yang tren di kalangan anak muda alias e-Sport. “Olahraga yang tepat jaga daya tahan tubuh ya olahraga kardio,” jelasnya.

Olahraga kardio adalah olahraga untuk meningkatkan detak jantung. Jantung tersusun dari otot-otot. Otot-otot ini harus bergerak supaya lebih kuat. Bila otot jantung kuat, pembuluh darah dapat mengalirkan darah lebih banyak dan lebih cepat, sehingga dapat mengalirkan oksigen lebih banyak ke dalam sel-sel otot.

Dia mengaku, olahraga kardio dapat memperkuat jantung dan paru-paru, meningkatkan kekuatan tulang, mengurangi stres, dan juga dapat meningkatkan kualitas tidur. Kurangi tingkat stress inilah yang juga penting dalam memelihara tubuh di tengah korona. “Tidak hanya makanan bergizi, istirahat, minum air putih, olahraga, tapi juga bisa kelola stres saat korona,” katanya.

Olahraga kardio yang paling mudah dilakukan adalah berlari. “Durasi waktunya 30 menit,” jelasnya. Jika, tidak menyukai belari, bisa diganti dengan jalan cepat. Namun, jarak tempuhnya bisa ditambah. Dia juga menyarankan agar olahraga berlari atau jalan cepat dilakukan di sekitar rumah saja. Tak usah ke tempat kebugaran, alun-alun, atau taman.

Sementara olahraga kardio yang bisa dilakukan di rumah, kata dr Maksum, bisa memakai olahraga lompat-lompat. Hanya memakai seutas tali. Olahraga itu mudah dilakukan dan tidak perlu belajar lagi. Pria berkacamata tersebut mengingatkan, olahraga di tengah pandemi korona adalah untuk kebugaran.

Dia menuturkan, jangan sampai olahraga kardio justru melemahkan imun lantaran terlalu over dalam berolahraga. “Setengah jam itu sudah cukup. Jangan terlalu capek saat olahraga,” pungkasnya.

Berdasar pantauan Jawa Pos Radar Jember di Unej, masyarakat jarang berolahraga di sana. Bahkan, beberapa pintu kampus ditutup rapat-rapat. Meski begitu, ada satu dua orang yang tetap berolahraga. Salah satunya adalah Josef, pelajar SMA dari Patrang, memilih jogging sore hari.

“Saya jogging ya karena korona. Untuk jaga daya tahan tubuh,” tuturnya. Walau sepi dan tidak banyak orang, Josef mengaku tidak nyaman berolahraga saat korona ini. Sebab, dia ingin berolahraga bersama-sama temannya.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca