Mobile_AP_Rectangle 1
SUMBERSARI, Radar Jember – Rencana pemerintah daerah untuk memugar sebagian bangunan di Hotel dan Kolam Renang Kebonagung menjadi sebuah museum, sejauh ini belum terlihat ada tanda-tanda. Padahal, rencana kebutuhan anggarannya sudah terkaver dalam APBD Jember tahun 2023 ini.
BACA JUGA : Para Juara yang Membanggakan
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Jember Harry Agustriono mengakui, sejauh opsi museum berada di Hotel dan Kolam Renang Kebonagung dan lokasi tersebut masih dianggap kurang tepat. Karena itu, pemerintah daerah butuh opsi alternatif. “Ketika rapat terakhir masih belum menemukan opsi lokasi alternatif. Tapi, temen-temen kemarin hanya fokus di Kebonagung itu,” kata Agus saat ditemui, pekan lalu (6/3).
Mobile_AP_Rectangle 2
Menurut dia, pemilihan lokasi memerlukan syarat dan ketentuan. Salah satunya aspek keterjangkauan, luasan, dan representatif. Begitu museum telah berdiri, maka bisa dikelola dan dimanfaatkan secara optimal. “Jika mengelola banyak tempat, maka kami memiliki keterbatasan SDM,” bebernya.
Sejauh ini, pihaknya baru fokus pada pemilihan tempat tersebut. Selebihnya, mengenai rencana model atau konstruksi, Agus belum mengutarakan lebih jauh. Meski begitu, pihaknya tetap optimistis museum bakal rampung di triwulan ketiga atau akhir tahun 2023 ini. “Sejauh ini fokus tempat dulu. Jika sebagian besar sepakat, maka kami teruskan ke perencanaan hingga pelaksanaannya,” imbuhnya. (mau/c2/dwi)
- Advertisement -
SUMBERSARI, Radar Jember – Rencana pemerintah daerah untuk memugar sebagian bangunan di Hotel dan Kolam Renang Kebonagung menjadi sebuah museum, sejauh ini belum terlihat ada tanda-tanda. Padahal, rencana kebutuhan anggarannya sudah terkaver dalam APBD Jember tahun 2023 ini.
BACA JUGA : Para Juara yang Membanggakan
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Jember Harry Agustriono mengakui, sejauh opsi museum berada di Hotel dan Kolam Renang Kebonagung dan lokasi tersebut masih dianggap kurang tepat. Karena itu, pemerintah daerah butuh opsi alternatif. “Ketika rapat terakhir masih belum menemukan opsi lokasi alternatif. Tapi, temen-temen kemarin hanya fokus di Kebonagung itu,” kata Agus saat ditemui, pekan lalu (6/3).
Menurut dia, pemilihan lokasi memerlukan syarat dan ketentuan. Salah satunya aspek keterjangkauan, luasan, dan representatif. Begitu museum telah berdiri, maka bisa dikelola dan dimanfaatkan secara optimal. “Jika mengelola banyak tempat, maka kami memiliki keterbatasan SDM,” bebernya.
Sejauh ini, pihaknya baru fokus pada pemilihan tempat tersebut. Selebihnya, mengenai rencana model atau konstruksi, Agus belum mengutarakan lebih jauh. Meski begitu, pihaknya tetap optimistis museum bakal rampung di triwulan ketiga atau akhir tahun 2023 ini. “Sejauh ini fokus tempat dulu. Jika sebagian besar sepakat, maka kami teruskan ke perencanaan hingga pelaksanaannya,” imbuhnya. (mau/c2/dwi)
SUMBERSARI, Radar Jember – Rencana pemerintah daerah untuk memugar sebagian bangunan di Hotel dan Kolam Renang Kebonagung menjadi sebuah museum, sejauh ini belum terlihat ada tanda-tanda. Padahal, rencana kebutuhan anggarannya sudah terkaver dalam APBD Jember tahun 2023 ini.
BACA JUGA : Para Juara yang Membanggakan
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Jember Harry Agustriono mengakui, sejauh opsi museum berada di Hotel dan Kolam Renang Kebonagung dan lokasi tersebut masih dianggap kurang tepat. Karena itu, pemerintah daerah butuh opsi alternatif. “Ketika rapat terakhir masih belum menemukan opsi lokasi alternatif. Tapi, temen-temen kemarin hanya fokus di Kebonagung itu,” kata Agus saat ditemui, pekan lalu (6/3).
Menurut dia, pemilihan lokasi memerlukan syarat dan ketentuan. Salah satunya aspek keterjangkauan, luasan, dan representatif. Begitu museum telah berdiri, maka bisa dikelola dan dimanfaatkan secara optimal. “Jika mengelola banyak tempat, maka kami memiliki keterbatasan SDM,” bebernya.
Sejauh ini, pihaknya baru fokus pada pemilihan tempat tersebut. Selebihnya, mengenai rencana model atau konstruksi, Agus belum mengutarakan lebih jauh. Meski begitu, pihaknya tetap optimistis museum bakal rampung di triwulan ketiga atau akhir tahun 2023 ini. “Sejauh ini fokus tempat dulu. Jika sebagian besar sepakat, maka kami teruskan ke perencanaan hingga pelaksanaannya,” imbuhnya. (mau/c2/dwi)