23.8 C
Jember
Friday, 24 March 2023

Semerbak Wanginya Kebun Mawar Merah Desa Karangpring

Terpesona hamparan kebun bunga mawar. Tak hanya merah, namun juga warna lainnya seperti kuning dan putih. Perasaan inilah yang didapat masyarakat yang mendatangi kebun bunga mawar di Desa Karangpring, Kecamatan Sukorambi.

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Embusan angin membawa wangi semerbak bunga mawar. Suasana ini bisa dirasakan oleh siapa saja yang berkunjung ke kawasan kebun mawar yang berada di Desa Karangpring, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember. Bila masuk ke tengah kebun, aroma khasnya akan langsung memanjakan hidung.

Bunga mawar atau dikenal dengan nama latin Rosa tersebut sudah cukup lama menjadi salah satu andalan hasil pertanian di Karangpring. Maklum, para petani sudah melakukan budi daya mawar secara turun-temurun alias sudah puluhan tahun.

Sampai sekarang, setidaknya ada 48 hektare lahan milik warga yang ditanami mawar. Lahan puluhan hektare tersebut bukan berarti ada pada satu lokasi atau saling menyambung. Ada pula yang lokasinya terpisah. Tetapi, tetap berada di Desa Karangpring.

Mobile_AP_Rectangle 2

Wahyudi, salah seorang warga Desa Karangpring, menjelaskan, lokasi tanaman mawar 90 persen lebih bisa dibilang masuk di kawasan Dusun Karangpring, sementara sebagian lagi ada di Dusun Durjo serta yang lainnya.

Nah, di kebun mawar ini siapa saja bisa datang. Agar tidak bingung, bisa langsung tanya kepada warga setempat atau jika perlu diajak menjadi guide. Jika tidak, bisa jadi tidak akan bertemu dengan pemilik kebun mawar. “Ada lebih dari 100 petani yang menanam mawar,” jelasnya.

Setiap petani memiliki luas kebun yang berbeda-beda. Ada yang hanya seperempat hektare bahkan ada yang sampai dua hektare. “Jadi, kebunnya bukan milik satu orang, ada banyak keluarga,” katanya.

Jurnalis: Nur Hariri
Fotografer: Nur Hariri
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Embusan angin membawa wangi semerbak bunga mawar. Suasana ini bisa dirasakan oleh siapa saja yang berkunjung ke kawasan kebun mawar yang berada di Desa Karangpring, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember. Bila masuk ke tengah kebun, aroma khasnya akan langsung memanjakan hidung.

Bunga mawar atau dikenal dengan nama latin Rosa tersebut sudah cukup lama menjadi salah satu andalan hasil pertanian di Karangpring. Maklum, para petani sudah melakukan budi daya mawar secara turun-temurun alias sudah puluhan tahun.

Sampai sekarang, setidaknya ada 48 hektare lahan milik warga yang ditanami mawar. Lahan puluhan hektare tersebut bukan berarti ada pada satu lokasi atau saling menyambung. Ada pula yang lokasinya terpisah. Tetapi, tetap berada di Desa Karangpring.

Wahyudi, salah seorang warga Desa Karangpring, menjelaskan, lokasi tanaman mawar 90 persen lebih bisa dibilang masuk di kawasan Dusun Karangpring, sementara sebagian lagi ada di Dusun Durjo serta yang lainnya.

Nah, di kebun mawar ini siapa saja bisa datang. Agar tidak bingung, bisa langsung tanya kepada warga setempat atau jika perlu diajak menjadi guide. Jika tidak, bisa jadi tidak akan bertemu dengan pemilik kebun mawar. “Ada lebih dari 100 petani yang menanam mawar,” jelasnya.

Setiap petani memiliki luas kebun yang berbeda-beda. Ada yang hanya seperempat hektare bahkan ada yang sampai dua hektare. “Jadi, kebunnya bukan milik satu orang, ada banyak keluarga,” katanya.

Jurnalis: Nur Hariri
Fotografer: Nur Hariri
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Embusan angin membawa wangi semerbak bunga mawar. Suasana ini bisa dirasakan oleh siapa saja yang berkunjung ke kawasan kebun mawar yang berada di Desa Karangpring, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember. Bila masuk ke tengah kebun, aroma khasnya akan langsung memanjakan hidung.

Bunga mawar atau dikenal dengan nama latin Rosa tersebut sudah cukup lama menjadi salah satu andalan hasil pertanian di Karangpring. Maklum, para petani sudah melakukan budi daya mawar secara turun-temurun alias sudah puluhan tahun.

Sampai sekarang, setidaknya ada 48 hektare lahan milik warga yang ditanami mawar. Lahan puluhan hektare tersebut bukan berarti ada pada satu lokasi atau saling menyambung. Ada pula yang lokasinya terpisah. Tetapi, tetap berada di Desa Karangpring.

Wahyudi, salah seorang warga Desa Karangpring, menjelaskan, lokasi tanaman mawar 90 persen lebih bisa dibilang masuk di kawasan Dusun Karangpring, sementara sebagian lagi ada di Dusun Durjo serta yang lainnya.

Nah, di kebun mawar ini siapa saja bisa datang. Agar tidak bingung, bisa langsung tanya kepada warga setempat atau jika perlu diajak menjadi guide. Jika tidak, bisa jadi tidak akan bertemu dengan pemilik kebun mawar. “Ada lebih dari 100 petani yang menanam mawar,” jelasnya.

Setiap petani memiliki luas kebun yang berbeda-beda. Ada yang hanya seperempat hektare bahkan ada yang sampai dua hektare. “Jadi, kebunnya bukan milik satu orang, ada banyak keluarga,” katanya.

Jurnalis: Nur Hariri
Fotografer: Nur Hariri
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca

/