29.5 C
Jember
Tuesday, 28 March 2023

Kebun Mawar Merah Desa Karangpring Milik Banyak Orang

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Semua kebun mawar di Desa Karangpring, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember bisa dikunjungi siapa saja. Tidak ada monopoli, karena lahan yang ditanami milik banyak orang. Namun, pengunjung harus pandai-pandai memilih kebun yang tengah harum semerbak alias banyak bunganya atau dengan nuansa alam yang paling disukai.

Kedatangan Jawa Pos Radar Jember pekan kedua Desember ini disebut warga bukan musim puncak Rosa. Meski begitu, setiap hari pasti tetap ada bunga mawar yang dapat dipetik. Toh, petani setempat bisa dibilang panen setiap hari, meski hasilnya tidak sebanyak saat musim tanaman berbunga seluruhnya. “Biasanya menjelang musim hujan dan setelahnya panen besar. Kalau pas musim hujan dan panas sedikit,” tutur Wahyudi.

Dikatakan, dia dan beberapa saudaranya juga punya kebun mawar. Salah satunya Hasiyah. Tanaman bunga mawar yang berada di pinggir jalan, sejauh ini memang banyak dihampiri warga. Akan tetapi, tanaman mawar yang cukup masuk juga tak kalah. “Lebih luas, kalau saat berbunga lebih harum, pemandangannya juga bagus,” cetusnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Bunga mawar yang ditanam petani juga variatif. Bukan hanya mawar merah, tetapi putih, kuning, juga sudah banyak yang menanam.

Warga yang datang ke lokasi bunga mawar tentu ingin memetik bunganya. Nah, bagi warga yang demikian, sebaiknya datang saat pagi hari. Sebab, pagi-pagi sekali biasanya pemilik kebun juga berada di areal tanaman mawar. Dengan begitu, kalau hanya satu dua bunga mawar bisa saja gratis. “Kalau lebih, ya, harus beli. Bagaimana pun, mawar itu dibudidayakan untuk dijual,” tegasnya.

Jurnalis: Nur Hariri
Fotografer: Nur Hariri
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Semua kebun mawar di Desa Karangpring, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember bisa dikunjungi siapa saja. Tidak ada monopoli, karena lahan yang ditanami milik banyak orang. Namun, pengunjung harus pandai-pandai memilih kebun yang tengah harum semerbak alias banyak bunganya atau dengan nuansa alam yang paling disukai.

Kedatangan Jawa Pos Radar Jember pekan kedua Desember ini disebut warga bukan musim puncak Rosa. Meski begitu, setiap hari pasti tetap ada bunga mawar yang dapat dipetik. Toh, petani setempat bisa dibilang panen setiap hari, meski hasilnya tidak sebanyak saat musim tanaman berbunga seluruhnya. “Biasanya menjelang musim hujan dan setelahnya panen besar. Kalau pas musim hujan dan panas sedikit,” tutur Wahyudi.

Dikatakan, dia dan beberapa saudaranya juga punya kebun mawar. Salah satunya Hasiyah. Tanaman bunga mawar yang berada di pinggir jalan, sejauh ini memang banyak dihampiri warga. Akan tetapi, tanaman mawar yang cukup masuk juga tak kalah. “Lebih luas, kalau saat berbunga lebih harum, pemandangannya juga bagus,” cetusnya.

Bunga mawar yang ditanam petani juga variatif. Bukan hanya mawar merah, tetapi putih, kuning, juga sudah banyak yang menanam.

Warga yang datang ke lokasi bunga mawar tentu ingin memetik bunganya. Nah, bagi warga yang demikian, sebaiknya datang saat pagi hari. Sebab, pagi-pagi sekali biasanya pemilik kebun juga berada di areal tanaman mawar. Dengan begitu, kalau hanya satu dua bunga mawar bisa saja gratis. “Kalau lebih, ya, harus beli. Bagaimana pun, mawar itu dibudidayakan untuk dijual,” tegasnya.

Jurnalis: Nur Hariri
Fotografer: Nur Hariri
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Semua kebun mawar di Desa Karangpring, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember bisa dikunjungi siapa saja. Tidak ada monopoli, karena lahan yang ditanami milik banyak orang. Namun, pengunjung harus pandai-pandai memilih kebun yang tengah harum semerbak alias banyak bunganya atau dengan nuansa alam yang paling disukai.

Kedatangan Jawa Pos Radar Jember pekan kedua Desember ini disebut warga bukan musim puncak Rosa. Meski begitu, setiap hari pasti tetap ada bunga mawar yang dapat dipetik. Toh, petani setempat bisa dibilang panen setiap hari, meski hasilnya tidak sebanyak saat musim tanaman berbunga seluruhnya. “Biasanya menjelang musim hujan dan setelahnya panen besar. Kalau pas musim hujan dan panas sedikit,” tutur Wahyudi.

Dikatakan, dia dan beberapa saudaranya juga punya kebun mawar. Salah satunya Hasiyah. Tanaman bunga mawar yang berada di pinggir jalan, sejauh ini memang banyak dihampiri warga. Akan tetapi, tanaman mawar yang cukup masuk juga tak kalah. “Lebih luas, kalau saat berbunga lebih harum, pemandangannya juga bagus,” cetusnya.

Bunga mawar yang ditanam petani juga variatif. Bukan hanya mawar merah, tetapi putih, kuning, juga sudah banyak yang menanam.

Warga yang datang ke lokasi bunga mawar tentu ingin memetik bunganya. Nah, bagi warga yang demikian, sebaiknya datang saat pagi hari. Sebab, pagi-pagi sekali biasanya pemilik kebun juga berada di areal tanaman mawar. Dengan begitu, kalau hanya satu dua bunga mawar bisa saja gratis. “Kalau lebih, ya, harus beli. Bagaimana pun, mawar itu dibudidayakan untuk dijual,” tegasnya.

Jurnalis: Nur Hariri
Fotografer: Nur Hariri
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca