SUMBERAGUNG, RADARJEMBER.ID – Lebih seribu kepala keluarga (KK) di wilayah Jember barat terdampak banjir dan tanah longsor akibat hujan deras yang mengguyur wilayah itu, Rabu (10/11) siang hingga sore. Sedikitnya, ada delapan desa di tiga kecamatan berbeda yang terkena imbasnya.
Delapan desa yang terdampak banjir dan tanah longsor itu adalah Desa Sumberagung dan Gelang di Kecamatan Sumberbaru, Desa Manggisan, Kramat Sukoharjo dan Desa Darungan di Kecamatan Tanggul, serta Desa Pondokjoyo, Pondokdalem, dan Desa Sidomulyo di Kecamatan Semboro. Selain permukiman, banjir juga merendam areal persawahan, tempat ibadah, dan lembaga pendidikan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember telah mengevakuasi warga yang terdampak banjir. Tim penolong membawa mereka ke tempat aman seperti balai desa. Evakuasi itu diutamakan bagi anak-anak, perempuan, dan lansia. BPBD juga mengirimkan tiga regu dari Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk membantu warga. TRC dibekali perahu karet untuk menyelamatkan warga ke lokasi pengungsian.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Jember menyebutkan, di Desa Manggisan, Kecamatan Tanggul, ada dua lembaga pendidikan yang terdampak. Yakni raudatul atfal (RA), sekolah setingkat TK, dan satu SMP. Di lokasi ini ketinggian airnya mencapai 40 cm. Selanjutnya adalah Dusun Gondang, RW 13 Desa Darungan, Kecamatan Tanggul. Ada sekitar 75 rumah yang terendam air. Akan tetapi, hanya lima menit air sudah surut.
Sementara, di Kecamatan Semboro, banjir akibat luapan Sungai Tanggul merendam Desa Pondokjoyo. Ada sekitar 544 rumah warga dan satu musala yang terendam air setinggi 70 cm. Dan sebanyak 84 warga mengungsi di balai desa. Berikutnya, banjir juga menerjang 120 rumah warga di Desa Pondokdalem, Kecamatan Semboro. Air merendam rumah warga di RW 13, 14, dan 15 desa setempat.
Desa ketiga di Kecamatan Semboro yang terendam banjir adalah Sidomulyo. Di desa ini ada sekitar 200 rumah warga, lembaga MI, SD, TK, dan masjid yang terendam air. Sekitar 177 warga pun mengungsi.
Sementara itu, di Desa Sumberagung, Kecamatan Sumberbaru, luapan air sungai menggenangi bangunan SDN Sumberagung 03. Air menggenangi ruang kelas dan halaman sekolah sejak Rabu malam. Hingga kemarin (11/11) siang, ketinggian air di ruang kelas, musala, dan ruang guru masih sekitar 20 cm. Sedangkan di halaman sekolah masih setinggi 40 cm. Hanya ruang perpustakaan yang selamat dari rendaman air.
SDN Sumberagung 03 ini memang menjadi langganan banjir ketika air Sungai Tanggul meluap akibat hujan deras yang mengguyur kawasan itu. “Tetapi banjir yang terparah sekarang ini, karena cukup lama genangannya. Beruntung, beberapa buku bacaan sudah dinaikkan ke atas meja,” kata Budi Susila, Camat Sumberbaru.
Sekretaris BPBD Jember Heru Widagdo menjelaskan, berdasarkan data Pusdalops yang diperbarui kemarin siang, sebanyak 1.294 rumah warga terendam banjir dan tanah longsor. Dua rumah di antaranya mengalami rusak berat akibat tanah longsor. Dan ada enam fasilitas umum yang terendam banjir. “Tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir dan longsor di tiga kecamatan tersebut,” terangnya.
Dia menyampaikan, BPBD telah melakukan asesmen dan mendistribusikan logistik kepada warga terdampak. Pihak Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang berada di bawah Dinas Sosial (Dinsos) Jember juga sudah mendirikan dapur umum untuk menyuplai kebutuhan makanan korban banjir. Ratusan warga yang sebelumnya sempat mengungsi, telah kembali ke rumah masing-masing. Meski begitu, Heru mengimbau agar warga waspada apabila hujan deras kembali mengguyur kawasan tersebut.
Reporter : Juma’i
Fotografer : Juma’i
Editor : Mahrus Sholih