23.1 C
Jember
Tuesday, 21 March 2023

Kesadaran Rendah, Buang Sampah Sembarangan

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Sampah masih sangat mudah ditemukan. Bukan hanya di pinggir jalan, tetapi juga di jantung kota Jember seperti Alun-Alun Jember. Penyebabnya adalah penyakit lama, yakni kesadaran masyarakat yang rendah.

Zainal Mustofa, petugas kebersihan yang bekerja pada Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya (DPRKPCK) pun tampak memungut sampah yang dibuang banyak orang. “Kami fokuskan untuk sekitar situ, karena masih terlihat masyarakat yang enggan membuang sampah ke tempat yang semestinya,” katanya. Zainal pun menunjuk ke arah pinggir lapangan tempat sampah berserakan.

Sampah tersebut kebanyakan adalah sampah plastik. Seperti bekas bungkus es, bungkus makanan ringan, bahkan ada pula bungkus nasi yang sengaja ditinggal warga yang tidak bertanggung jawab di sekitar lapangan.

Mobile_AP_Rectangle 2

Bagi Mustofa, bersih-bersih itu penting, karena kebersihan lingkungan akan menyehatkan. “Setidaknya, jika aksi seperti ini dilakukan secara simultan, berkelanjutan, mengajak anak-anak serta melibatkan remaja dan pemuda, tentunya bisa mengetuk hati, membangkitkan kesadaran membersihkan lingkungannya dari sampah,” ujarnya.

Sambil berkeliling memungut sampah, dia pun sesekali mengingatkan pedagang agar menyiapkan tempat sampah di masing-masing lapaknya. “Sampah bungkus makanan atau sampah lainnya adalah tanggung jawab masing-masing pedagang,” jelasnya. Meski fasilitas tempat sampah terbilang sangat cukup, namun faktanya kepedulian masyarakat masih kurang.

Rudi Arisandi, pengunjung alun-alun, menyebutkan, penambahan tempat sampah tidak berguna jika masyarakatnya tidak memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya. “Harus terus diingatkan,” pungkasnya. (mg2/c2/nur)

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Sampah masih sangat mudah ditemukan. Bukan hanya di pinggir jalan, tetapi juga di jantung kota Jember seperti Alun-Alun Jember. Penyebabnya adalah penyakit lama, yakni kesadaran masyarakat yang rendah.

Zainal Mustofa, petugas kebersihan yang bekerja pada Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya (DPRKPCK) pun tampak memungut sampah yang dibuang banyak orang. “Kami fokuskan untuk sekitar situ, karena masih terlihat masyarakat yang enggan membuang sampah ke tempat yang semestinya,” katanya. Zainal pun menunjuk ke arah pinggir lapangan tempat sampah berserakan.

Sampah tersebut kebanyakan adalah sampah plastik. Seperti bekas bungkus es, bungkus makanan ringan, bahkan ada pula bungkus nasi yang sengaja ditinggal warga yang tidak bertanggung jawab di sekitar lapangan.

Bagi Mustofa, bersih-bersih itu penting, karena kebersihan lingkungan akan menyehatkan. “Setidaknya, jika aksi seperti ini dilakukan secara simultan, berkelanjutan, mengajak anak-anak serta melibatkan remaja dan pemuda, tentunya bisa mengetuk hati, membangkitkan kesadaran membersihkan lingkungannya dari sampah,” ujarnya.

Sambil berkeliling memungut sampah, dia pun sesekali mengingatkan pedagang agar menyiapkan tempat sampah di masing-masing lapaknya. “Sampah bungkus makanan atau sampah lainnya adalah tanggung jawab masing-masing pedagang,” jelasnya. Meski fasilitas tempat sampah terbilang sangat cukup, namun faktanya kepedulian masyarakat masih kurang.

Rudi Arisandi, pengunjung alun-alun, menyebutkan, penambahan tempat sampah tidak berguna jika masyarakatnya tidak memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya. “Harus terus diingatkan,” pungkasnya. (mg2/c2/nur)

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Sampah masih sangat mudah ditemukan. Bukan hanya di pinggir jalan, tetapi juga di jantung kota Jember seperti Alun-Alun Jember. Penyebabnya adalah penyakit lama, yakni kesadaran masyarakat yang rendah.

Zainal Mustofa, petugas kebersihan yang bekerja pada Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya (DPRKPCK) pun tampak memungut sampah yang dibuang banyak orang. “Kami fokuskan untuk sekitar situ, karena masih terlihat masyarakat yang enggan membuang sampah ke tempat yang semestinya,” katanya. Zainal pun menunjuk ke arah pinggir lapangan tempat sampah berserakan.

Sampah tersebut kebanyakan adalah sampah plastik. Seperti bekas bungkus es, bungkus makanan ringan, bahkan ada pula bungkus nasi yang sengaja ditinggal warga yang tidak bertanggung jawab di sekitar lapangan.

Bagi Mustofa, bersih-bersih itu penting, karena kebersihan lingkungan akan menyehatkan. “Setidaknya, jika aksi seperti ini dilakukan secara simultan, berkelanjutan, mengajak anak-anak serta melibatkan remaja dan pemuda, tentunya bisa mengetuk hati, membangkitkan kesadaran membersihkan lingkungannya dari sampah,” ujarnya.

Sambil berkeliling memungut sampah, dia pun sesekali mengingatkan pedagang agar menyiapkan tempat sampah di masing-masing lapaknya. “Sampah bungkus makanan atau sampah lainnya adalah tanggung jawab masing-masing pedagang,” jelasnya. Meski fasilitas tempat sampah terbilang sangat cukup, namun faktanya kepedulian masyarakat masih kurang.

Rudi Arisandi, pengunjung alun-alun, menyebutkan, penambahan tempat sampah tidak berguna jika masyarakatnya tidak memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya. “Harus terus diingatkan,” pungkasnya. (mg2/c2/nur)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca